Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Ricuh- Aksi 1310 Polisi- Sempat Tembakkan Gas Air Mata Ke Permukiman di Kwitang


TEMPO.CO, Jakarta - Polisi beberapa kali menembakkan gas air mata ke kawasan permukiman warga di Jalan Kwitang, Jakarta Pusat pada Selasa malam, 13 Oktober 2020. Ketua RT 02 RW 01 Kwitang, Syahruddin mengatakan peristiwa ini terjadi mulai sekitar pukul 19.30 WIB.

Syahruddin mengatakan ketika itu para demonstran aksi 1310 memang masuk ke kawasan tersebut dari arah Jalan Kramat Kwitang. Polisi lantas memberondong dengan gas air mata dan peluru karet.

"Mereka menembak bukan ke atas (udara) lagi, tapi ke arah rumah warga," kata Syahruddin ketika ditemui Tempo pada Rabu dini hari, 14 Oktober 2020.

Melalui pengeras suara musala, Syahruddin sempat meminta demonstran tak masuk ke arah kampung. Ia mengatakan menghormati para demonstran, tetapi tak ingin warganya menjadi sasaran penembakan gas air mata oleh aparat.

"Kepada para pendemo, kami menghormati, tapi mohon kesadarannya karena imbas tembakan gas air mata ke warga," kata Syahruddin bercerita

.

Syahruddin mengatakan beberapa perempuan dan anak-anak sampai harus dibawa ke rumah sakit lantaran terpapar gas air mata. Ia mengatakan tembakan-tembakan gas air mata baru berhenti sekitar pukul 22.00 WIB.


Menurut Syahruddin, penembakan gas air mata juga terjadi di sekitar Masjid Al-Riyadh Kwitang yang berdekatan dengan makam Habib Ali Alhabsyi. Di tempat tersebut para demonstran sedang beristirahat.

"Sebenarnya kalau sudah masuk kampung sudah jangan ditembaki, tapi sepertinya aparat enggak bisa lihat kerumunan," ujar dia.

Berdasarkan sejumlah video dokumentasi warga, terlihat aparat kepolisian merangsek dengan mobil barracuda dan sepeda motor. Dari video yang diambil di kawasan Kwitang 1A, terlihat polisi beberapa kali menembakkan gas air mata kendati sejumlah orang meneriakkan 'warga' dan 'rumah warga'.

Bukan cuma gas air mata, polisi juga menembaki demonstran dan warga dengan peluru karet. Salah satu yang terkena peluru karet adalah anak Syahruddin. Pemuda 26 tahun itu tertembak di punggungnya saat hendak menutup portal yang mengarah ke Jalan Kwitang.

"Sakitnya sampai ke tulang," kata dia.

Tempo mengonfirmasi penembakan gas air mata ke arah permukiman warga ini kepada Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Heru Novianto. Heru tak membantah atau membenarkan hal ini.

"Sudah aman semua," kata Heru ketika dihubungi pada Selasa malam, 13 Oktober 2020.


[url]https://metro.tempo.co/read/1395743/ricuh-aksi-1310-polisi-sempat-tembakkan-gas-air-mata-ke-permukiman-di-kwitang? [/url]


Represif?

Masih ada aksi lagi lanjutan dari buruh besok katanya..
jangdika
nomorelies
Crotaftermeting
Crotaftermeting dan 2 lainnya memberi reputasi
3
733
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.