mbak.farAvatar border
TS
mbak.far
Tips Mengatur Keuangan Menjelang Lebaran di Tengah Pandemi

Sumber gambar: idntimes.com

Ramadhan sudah memasuki sepuluh hari terakhir. Artinya, tidak lama lagi hari raya idul fitri atau lebaran bakal datang menghampiri.

Tidak bisa dipungkiri jika ramadhan kali ini terasa sangat berbeda dari ramadhan sebelumnya. Apalagi kalau bukan sebab pandemi covid-19 yang tak kunjung usai.

Bukan cuma berdampak pada kesehatan, covid-19 juga membuat kita harus di rumah aja, sehingga disadari atau tidak berpengaruh pada perekonomian dan finansial rumah tangga.

Berdasarkan berita yang pernah ane baca, Covid-19 membuat banyak pengusaha offline yang akhirnya gulung tikar, juga mem-PHK para karyawannya. Kejahatan meningkat seiring pengangguran dan kebutuhan yang melonjak. Ekonomi benar-benar terdampak.

Ane berharap, semoga Covid-19 segera berlalu agar keadaan bisa normal kembali seperti sedia kala.

Aamiin ....

Back to topic! Di thread kali ini ane bakal membahas tips bagaimana mengatur keuangan menjelang lebaran di tengah pandemi.

Saat lebaran tiba, biasanya kebutuhan meningkat sehingga pengeluaran semakin membengkak. Dengan pendapatan yang (mungkin: sebagian orang saat ini) menurun, maka kita musti bijak dalam mengelola keuangan.

Berikut tips yang sudah ane rangkum, berdasarkan teori serta pengalaman pribadi:


1. Utamakan kebutuhan primer


Gambar: suara.com

Tentu saja, yang primer musti didahulukan. Misalnya daripada membeli kerudung hanya sebab naksir sementara sudah memiliki kerudung baru, mending alokasikan untuk kebutuhan lain.

Terutama buat perempuan, seringkali memang tidak mudah buat menahan godaan belanja. Nah, jika sudah begitu, bikin saja list kebutuhan primernya atau yang benar-benar harus diutamakan sebagai upaya menekan godaan belanja yang membuat tidak sadar dan kalap belanja.

Pandailah berhemat selama pandemi yang tidak pasti ini emoticon-Smilie


2. Jangan tergiur dengan promo


Gambar: arikurniawan.net

Hmm ... Biasanya saat bulan puasa atau menjelang lebaran, para pengusaha sangat pandai membuat strategi marketing agar produknya laris, pembeli berduyun membeli.

Salah satu strategi marketing yang digunakan biasanya seperti promo ramadhan, paket bundling, paket hemat 20%, bla bla bla.

Nah, kalau GanSis enggak butuh-butuh amat barang yang dipromokan, ya, mending pending dulu.

Ingat, saat pandemi di tengah ramadhan menjelang lebaran seperti sekarang ini, penting bagi kita untuk melek dalam membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Ini juga berlaku buat pengguna kartu kredit, perlu waspada selalu. Hehe


3. Jeli dan aktif


Gambar: tribunnews.com

Ya, sehemat-hematnya kita, namanya kebutuhan pokok seperti sembako dan printilan lebaran musti dipenuhi.

Di sini GanSis musti jeli melihat selisih harga antara satu toko dengan toko lain yang kadang berbeda. Ada yang lebih murah dan ada yang lebih sedikit mahal. Meski mungkin perbandingannya tidak seberapa, tetapi GanSis pasti bakal memilih yang lebih murah, bukan? Hehe ....

Untuk itu diperlukan pula keaktifan GanSis dalam menemukan produk dengan harga lebih murah.

Terutama buat GanSis yang biasa beli dari toko online, perlu catatan tambahan jika membeli barang sekalian saja. Dengan maksud menghemat biaya admin bank yang jika transfer berulangkali, tanpa terasa uang berkurang.

Misalnya, untuk sekali transfer dikenai biaya admin sebesar Rp 6000. Jika tiga kali belanja, sama dengan tiga kali ransfer, wah, sudah berapa itu?


4. Daripada stalking mantan, mending manfaatkan kuota internet untuk menemukan peluang


Gambar: felovenaol.blogspot.com

Kadang tidak sadar, tahu-tahu ada notif "kuota Anda telah habis", sementara harga kuota bagi sebagian orang juga terbilang tidak murah.

Dalam keadaan hanya di rumah aja kita pasti tetap membutuhkan pendapatan (tambahan), terlebih menjelang lebaran.

Oleh karenanya, daripada kuota internet dimanfaatkan sekadar mengisi kegabutan dengan stalking akun mantan, nonton drakor doang, atau nyinyir unfaedah akun rival, lebih baik untuk hal lain yang lebih produktif dan menghasilkan saja.

Misalnya, menulis dan membuat thread di kaskus atau platform menulis lain, dapat uang, kan? Apalagi jika menulisnya rajin. Hehe (auto tampar pipi sendiri emoticon-Big Grin) Meski dilakukan dengan rebahan juga bisa, tanpa perlu keluar rumah.

Jangan bilang jika dengan di rumah aja kita tidak bisa menghasilkan apa-apa. Malah justru sebenarnya banyak peluang jika kita mau mencari.

Bukan hanya menulis, dengan internet kita juga bisa mulai jualan online. Misalnya dengan menjadi reseller atau dropshipper, kita menjualkan barang oranglain dan kita dapat laba.

Selumpuh-lumpuhnya ekonomi, namanya orang tetap butuh makan, butuh minum, butuh pengobatan saat sakit, dan lain lain. Maka dari itu, jualan di tengah pandemi saat ramadhan seperti sekarang adalah keputusan tepat, tetapi yang perlu dicatat, pilihlah produk yang pasti repeat order untuk dijual. Produk repeat order adalah produk yang memungkinkan orang buat order kembali. Contohnya, ya, kebutuhan pokok, atau suplemen kesehatan atau mungkin kuota maupun pulsa. Hehe. Jangan coba-coba menjual barang yang bersifat sekunder atau tersier, sebab kemungkinan sulit atau tidak laku. Keadaan sekarang ini, membuat oranglain pun benar-benar bijak dalam pengeluaran.

Selain produknya bisa repeat order, jika ingin jualan online, sebisa mungkin carilah produk yang besar profit marginnya.

Menjelang lebaran seperti sekarang juga bisa dijadikan momentum yang tepat untuk menjual berbagai macam kebutuhan lebaran, seperti kue, pakaian, dan lain-lain.

Yah, tidak susah mencari supplier atau produsen yang siap menyedikan produk yang ingin kita jual. Tinggal googling atau cari di media sosial emoticon-Smilie

Bayangkan jika pandemi corona seperti sekarang, berlangsung saat tidak ada internet yang mudah diakses. Sudah puasa, di rumah aja, enggak bisa kerja, menjelang lebaran tipis pendapatan, enggak ada internet pula. Auto guling-guling emoticon-Big Grin


5. Daripada membeli barang yang enggak perlu, mending investasikan uangmu


Sumber gambar: blog.e-mas.com

Kalau semua kebutuhan pokok sudah terpenuhi dan ada uang berlebih, lebih baik sedekahkan kepada tetangga yang membutuhkan. Atau turut berdonasi untuk korban pandemi.

Atau, bisa juga investasikan uangmu. Banyak jenis investasi, misalnya nyicil tanah. Hehe

Namun, jika uangnya masih belum seberapa, bisa mulai investasi emas. Menurut ane, emas merupakan benda yang relevan buat investasi jangka panjang yang kabarnya tidak mengenal inflasi dan tentu saja bisa dijual sewaktu-waktu saat kepepet.


6. Buat daftar pengeluaran dan pemasukan


Gambar: blog.e-mas.com

Sebagaimana pembahasan di poin 1, kita bisa membuat list arus mengalirnya uang, list daftar kebutuhan selama menjelang lebaran atau saat lebaran, demi menekan pengeluaran yang kadang tidak disadari. Dengan membuat list kebutuhan, kita juga punya gambaran mana barang yang perlu dibeli, mana yang perlu ditunda atau tidak dibeli.

Auto jadi akuntan rumah tangga, nih. Hehe

Kesannya memang ribet, tetapi setelah ane perhatikan di lingkungan ane sendiri, para bapak yang biasa menggunakan uangnya tanpa pendataan kebutuhan, lebih cepat menghabiskan uangnya daripada para emak yang mewanti-wanti pengeluaran dengan berpedoman pada list kebutuhan yang sudah dibuat.


Nah, itulah 6 tips mengatur keuangan selama ramadhan menjelang lebaran di tengah pandemi yang menuntut kita agar berhemat seperti sekarang ini.

Semoga bermanfaat, selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan, dan stay at home.


emoticon-Angel emoticon-Angel emoticon-Angel


___oOo___

Opini Pribadi


Spoiler for Berbagi Cendols:
devilkillms
firman0723
nona212
nona212 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
659
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.