Sang ayam mulai berteriak memanggil sang fajar untuk menyinari bumi dengan cahaya pagi. Aku terbangun dari tidur lelap ku karna semalam harus mengumpulkan barang yang harus dibawa hari ini untuk kegiatan MOS. Aku pun menyusul imam untuk berangkat bareng, BTW Iman ini satu kelas bareng aku di MTs hanya dia dan aku dari seluruh angkatan yang memilih di Smk ini walau berbeda jurusan aku memilih akuntansi sedangkan dia teknik elektro.

Setelah selesai MOS aku pun kedapatan kelas AK1 kalian tau llah gimana canggungnya awal pertama kali bersama dalam satu ruangan yang harus bersama selama 3 tahun kedepan.

Oh ya, ini adalah kisah dari seorang manusia yang bernama Andi, aku hanya anak yatim (piatu) yang dibesarkan oleh seorang mbah yang tangguh. mbah yang berjuang menghidupi 3 cucu yang bandelnya bukan maen, andai waktu bisa diputar pasti tidak akan mengecewakan mbah yang sudah menghidupi ku dari umur 7 tahun.

Naas setelah beberapa bulan setelah lanjut sekolah SMK, mbah dipanggil yang maha kuasa. Dibalik duka ini ada satu kejadian yang akan aku ingat selamanya walau awalnya aku mendapatkan suka cita dibalik duka cita tapi itu hanya sementara setelah itu hanya ada duka kesedihan penyesalan.

Dihari pertama mbah meninggal keluarga mulai berdatangan kerumah, termasuk keluarga nenek istri kedua dari abah ku. Ia membawa serta anak dan cucunya yang tidak bukan sepupu ku yang bernama Tina, ia membawa serta teman sepermainan dia yang bernama Debi.

Nenek bertanya padaku
"Di, itu dicariin si Debi katanya mau kenalan"
aku pun tidak menjawab karna aku pikir nenek hanya bercanda waktu pun berlalu seminggu aku kembali melanjutkan aktivitas seperti biasa berkutat dengan buku kang kredit.

Entah apa yang merasuki pikiran ini untuk pergi kerumah nenek. niat hati hanya ingin berkunjung karna tidak pernah kesana sendiri pasti selalu ditemani sama orang lain.

Sesaat sampai disana langsung disambut oleh tina dengan gurauan " ayooo mau ngelancongin Debi nihh yaaa"
hanya bisa balas dengan senyuman pada saat itu karna tidak ada niatan sama sekali untuk bertemu Debi. Aku yang langsung masuk kerumah untuk cium tangan sama nenek dan bibi terkejut karna di dalam ada si Debi yang sedang bermain sama Pina adiknya Tina