Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

_Hell_Avatar border
TS
_Hell_
Cara Halus Menyasar Anak untuk Menjadi Perokok Masa Depan



Audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis dinilai jadi cara produsen rokok untuk menyasar anak-anak sebagai calon konsumen. Ini dilakukan dengan penggunaan tulisan "Djarum" pada kaos peserta audisi, yang mirip dengan tulisan salah satu produk rokok produksi PT Djarum Tbk.

Psikolog klinis Liza Djaprie mengungkapkan, alam bawah sadar anak memiliki nalar dan pengetahuan terbatas. Hal ini mengakibatkan anak-anak sangat rentan menyerap langsung informasi yang diberikan. Dengan begitu, alam bawah sadar anak mencitrakan Djarum sebagai perusahaan yang baik, lantaran banyak memfasilitasi kegiatannya. 

Produk Djarum pun akan dinilai demikian. Sehingga, Liza berpendapat, anak-anak menjadi target untuk menjamin keberlanjutan konsumsi industri rokok.

"Kenapa anak-anak, itu hanya menunggu kapan aktif alam bawah sadarnya saja. karena kesan positifnya sudah ada. Jadi ketika ada keinginan untuk mengonsumsi, dalam pikirannya adalah Djarum, karena sudah tercitra dalam alam bawah sadarnya. Ribuan anak ini menjadi calon konsumen berikutnya bagi produsen rokok tersebut," kata Liza di kantor KPAI Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Kamis (14/2).

Cara demikian, kata dia, juga menjadi upaya efektif dalam menekan biaya iklan. Sebab perusahaan hanya mengeluarkan biaya kaus, yang mencantumkan tulisan mirip dengan yang ada dalam produknya. 

Karena itu Liza menantang Djarum Foundation untuk menghapus tulisan Djarum yang terdapat pada kaus yang dipakai peserta Djarum Beasiswa Bulutangkis. Baginya, upaya memajukan olahraga badminton yang digembar-gemborkan, dilakukan tidak tulus oleh penyelenggara. 

"Kalau memang murni untuk olahraga, kenapa tidak dibuat netral. Kenapa logo Djarumnya di depan tidak boleh ditutup," ungkap Liza.

Ketua Yayasan Lentera Anak, Lisda Sundari menilai, apa yang dilakukan Djarum Foundation sebagai bentuk eksploitasi anak. Sebab anak-anak peserta audisi mengenakan kaus bertuliskan merek rokok. Apalagi, dari seluruh peserta, hanya 0,01% saja yang berhak mendapatkan beasiswa.

"23.000 yang terlibat, yang dapat beasiswa hanya 245 orang. Kalau kita lihat, ini beasiswa atau promosi?" tanya Lisda.

Terkait dugaan eksploitasi itu, komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang kesehatan, Siti Hikmawatty, mengatakan pihaknya belum akan menempuh jalur hukum.

Sebagian anak yang ikut dalam kegiatan itu, belum menyadari mereka dimanfaatkan untuk membangun brand image industri rokok. Karena itu, upaya konkret yang akan ditempuh KPAI, adalah melakukan sosialisasi untuk membangun kesadaran korban. KPAI juga akan mengedepankan proses dialog untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

"Tidak semata-mata salah dihukum, salah dihukum. Kita diminta memberi penyadaran," tegas Siti.

Menurutnya, KPAI juga telah memanggil pihak Djarum Foundation untuk mengklarifikasi dugaan eksploitasi anak tersebut. Menyikapi dugaan itu, Djarum Foundation meminta waktu untuk mengkaji secara internal masukan dari KPAI. Namaun pihak Djarum membantah dugaan tersebut.

"Kita beri waktu untuk dikonsultasikan secara internal mereka. Pada hal yang lain kami tidak mempersoalkan, tapi untuk masalah dugaan eksploitasi, kami tidak kehendaki,” ujarnya.

KPAI, lanjut dia, juga telah berkonsultasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait hal ini. KPAI mendorong agar Kemenpora mengambil alih kegiatan audisi tersebut.

“Kami sudah menjalin komunikasi dengan Kemenpora dan meminta bagian ini juga dilakukan oleh Kemenpora, soal pembinaan tanpa harus dibiaya dari industri rokok," kata Siti.


https://www.alinea.id/nasional/beasi...okok-b1Xbh9h66
0
2K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.