Sekitar 3 bulan yang lalu ane naik salah satu kendaraan umum di kota xxxaxxx, kondisi sedikit penuh sesak, tapi karena buru2 ada janji ya ane masuk aja toh masih ada space..... Pada saat ane turun dari kendaraan tersebut ane dapet oleh-oleh luka baret agak panjang di lengan ane, saat itu ane pikir "ah sial amat kebaret apaan nih, sedikit ngedumel, tp yawda cuma baret aja di benak ane"...

Tp setelah plg ane sedikit parno, dpt broadcast BBM jaman dulu yg tentang jarum di bioskop dgn HIV, (mungkin agan inget itu sempet marak tahun 2013-an) ane coba browsing2, dan dapet fakta bahwa memang ada resiko dr hal itu tp hanya 2% dan virus hanya bisa bertahan 60detik di udara terbuka... (Berasa glad to hear that, chance kecil)

Tapi ane merasa penurunan kondisi tubuh gan, jadi gampang sakit kecil, tp ane pikir itu karena perubahan cuaca yg ga jelas, kaya flu, demam, dll, sampai pada puncaknya akhir September 2015 ane kena demam tinggi 40derajat Celsius dan amandel ane radang (kata dokter ini agak aneh karena radang amandel biasa sering terjadi pada anak aja, kalau dewasa sih pada umumnya tengorokan yg radang) ane sempet dirawat 1 hari.

Ane kepikiran kembali ttg si HIV ini, terus drpd dihantui ketakutan akan HIV ane beranikan diri untuk test di salah satu RS rujukan (karena gratis, heehee) tanggal 15 Oct 2015, dan betapa terkejutnya ane terkena HIV reactive pada hasil rapid test di sana,

Ane shock...
Dunia seakan runtuh...
Hancur berkeping-keping...

Ane coba menanyakan apakah ada kemungkinan false positif, dll dijawab dengan sedikit ketus dengan nada sedikit sinis, terucap dari mulut sang konselor,

"Kalau sudah positif, ya positif kalau kamu ga percaya saya kasih surat pengantar kamu test di tempat lain aja"

Saya terdiam sejenak, dan bertanya "baik dok saya coba test di tempat lain sebagai second opinion, kalau sama-sama positif saya harus mulai minum obat atau gmana? Tanya saya"

Dan jawaban dengan nada sedikit ketus, "ya terserah kamu, CD4 kamu masih tinggi itu, kalau kamu putuskan minum obat itu harus seumur hidup dan cuma bisa ambil dsatu tempat aja ga bisa pindah2 suka2 kamu, lagian jangan disini deh sudah terlalu banyak pasien disini"

Terhenyak aku saat itu hati hancur, sensitif kali yah, ku putuskan pulang dan test di tempat swasta esok harinya...

aku tarik positifnya aja mungkin maksud tuh dokter coba cari tempat rujukan lain deh disini terlalu banyak pasien, takutnya kamu susah dapat obat...

Habis 600ribu rupiah untuk test di tempat swasta (hasil tetap sama), konsultasi, admin, tes darah untuk check kesehatan liver, darah dkk (hal ini dibutuhkan untuk melihat kondisi kesehatan dan menentukan obat ujar sang dokter), pemberian obat ARV generasi baru dosis tunggal dengan konten 3jenis obat 1x minum untuk 1bulan pertama (obat free), dan arahan konsultasi pengunaan obat dan tatacaraNya...

Hasil lab:
Kondisi kesehatan semua masih normal dan sehat,
CD4 saya 780an

So guys sebenernya gw masih shock dan belum terbuka sama siapapun ttg kondisi gw, tp gw maw berbagi informasi aja disini karena gw ga mau org2 ketularan seperti gw 2% adalah jumlah yg sangat kecil tapi siapa tau kita lah populasi langka itu!

Tetap waspada, hati-hati, dan disarankan pake jaket bahan kulit aja biar ga gampang di gores, karena goresan yg saya dapat sangat tipis seperti dari jarum,...

Tetap waspada dan mohon doa dan dukungannya...

PS:
1. TS mau nanya terlalu dini ga sih kalau gw mulai ARV terapi dengan kondisi CD4 780-an? Gw takut nanti lambat laun malah si virus akan imun dgn ARV dan mungkin kondisi saya akan drop kalau minum ARV, (mohon Pencerahannya dari jagad kaskus)

2. Ini obat ARV ane gan



Semoga sharing gw berguna thx