Braveheart1995Avatar border
TS
Braveheart1995
Setelah Debat Capres Pertama, Prabowo Menyerah?




Setelah Debat Capres-Cawapres episode pertama, suhu politik kita agak lebih turun. Gejolak saling serang tidak terlalu tinggi. Tentu saja, pertarungan masih berlanjut. Saling kritik hingga saling hujat terus terjadi, apalagi di arena media sosial.
 
Namun, bukan itu yang menarik. Bagaimanapun juga, di tingkat media sosial, kebrutalan memang tak bisa dihindarkan. Yang menarik untuk dilihat sekarang adalah: Prabowo dan Sandiaga yang cenderung tidak banyak bergerak.
 
Ada apa sebenarnya?
 
Barangkali apa yang terjadi di Debat Pilpres I membuat mental Prabowo-Sandiaga anjlok. Bagaimanapun juga, penampilan mereka sangat memalukan, apalagi karena sifat asli mereka masih saja muncul terang-benderang.
 
Apa saja itu?
 
1.     Meskipun Prabowo tidak terlalu banyak menyerang, tapi mental banal Prabowo tetap muncul. Seperti dengan melakukan joged tidak perlu di acara resmi dan sangat terhormat itu.  Mental hura-hura Prabowo itu memicu bangkitnya mental hepi-hepi Sandiaga Uno, yaitu dengan cara memijit Prabowo. Kedua sikap ini hanya etis dilakukan di ruang-ruang kelompok kecil, sesama orang dekat, ataupun keluarga. Sikap seperti itu tidak masalah, asalkan tidak di ruang resmi dan formal. Istilahnya, kalian boleh pakai sandal jepit ketika ketemu teman-teman asakan jangan ketika pergi melamar pacar.
 
2.     Prabowo kembali menunjukkan dangkalnya wawasan tentang Indonesia. Daya nalarnya memang bermasalah. Prabowo memang ahli propaganda. Sebagai mantan Jendral yang dipecat karena kasus HAM, kemampuannya untuk membuat provokasi memang hebat. Dalam teknik membuat provokasi, kebenaran data tidak penting selain daya-provokasi yang muncul dari kalimat kita. Sayangnya, kemampuannya hanya sebatas itu. Kalau sudah menyangkut kemampuan menalar, Prabowo sangat lemah, bahkan fatal. Lagi-lagi, untuk ke sekian kali, Prabowo melakukan hal tolol lagi: Jawa tengah lebih luas dari Malaysia, katanya. Ini bukan fakta baru atau aneh. Ini adalah fakta lumrah kalau kita bicara Prabowo.
 
Dua kasus itu saja menunjukkan bahwa Prabowo Subianto bermasalah dalam dua hal: Dalam hal etikadan dalam hal logika. Dua hal ini adalah kebutuhan dasar seorang pemimpin. Dan sayangnya, seribu kali sayang, sudah beratus-ratus kali Prabowo secara terang-terangan menunjukkan betapa lemahnya etika dan logikanya.
 
Kelemahan pada dua aspek krusial itu tak mudah diperbaiki. Tak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi umur Prabowo sudah lanjut dan sangat sulit untuk mengubahnya kalau udah usia segitu. Sedangkan sebagai calon presiden ia butuh memperbaiki etika dan logikanya. Inilah yang tampaknya membuat tim Prabowo hilang-akal sekarang: Calon yang mereka usung mustahil diperbaiki. Ibarat mobil tua, ga bisa dipaksa melewati tanjakan, sedangkan perlombaan ini harus dimenangkan.
 
Sekali lagi, Prabowo tahu bahwa ia akan kalah !
0
1.9K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.