Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Karena merugi, Garuda hentikan penerbangan Jakarta-London

Pesawat Garuda Indonesia parkir di landasan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta, Indonesia, (28/4/2017).
PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) memastikan akan menutup operasional rute internasional penerbangan langsung Jakarta-London PP mulai 28 Oktober 2018.

Lewat akun Twitter resmi Garuda, Kamis (30/8/2018), maskapai pelat merah tersebut juga menginformasikan pada 28 Oktober 2018, Garuda akan kembali mengoperasikan rute Heathrow-Amsterdam-Jakarta sebanyak enam kali penerbangan per pekan.

Sebelumnya frekuensi penerbangan Jakarta-Amsterdam hanya tiga kali per pekan.

"Kami akan bekerja sama dengan mitra maskapai kami untuk membantu penumpang yang terkena dampak perubahan ini untuk memastikan dapat mengatur ulang jadwal perjalanan mereka dan mengakomodasi kembali melalui rute Amsterdam-Jakarta kami atau penerbangan alternatif lainnya," tulis Garuda dalam akun Twitter resminya dikutip Jumat (31/8).
1/4 We regret to inform you that, effective 28-Oct-18, Garuda Indonesia will no longer serve its non-stop London-Jakarta/Jakarta-London route. (cont.)
— Garuda Indonesia UK (@Garuda_UK) August 29, 2018
Garuda mengimbau penumpang yang terkena dampak keputusan tersebut bisa menghubungi biro perjalanan penerbangan mereka untuk info lebih lanjut.

Sedangkan penumpang yang membeli tiket melalui situs Garuda Indonesia, dapat mengirim email ke e-booking@garuda-indonesia.com atau telepon 021-2351999.
Disetop karena merugi
Rencana Garuda menutup rute tersebut memang sudah lama digaungkan. Alasan utamanya adalah pembatasan jumlah penumpang yang merugi.

Menurut Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala Mansury, alasan utama penutupan rute tersebut adalah pendapatan yang tidak sesuai dengan ekspektasi. Garuda hanya diperbolehkan mengisi 75 persen dari kapasitas pesawat Boeing 777-300 ER yang digunakan dalam penerbangan langsung ke London.

"Salah satu alasan (penutupan rute tersebut) adalah sulit untuk memperoleh untung dengan adanya pembatasan jumlah penumpang," kata Pahala dilansir dari Bisnis, Jumat (31/8).

Penerbangan pertama Garuda rute Jakarta-London non-stop dilakukan pertama kali pada Selasa (31/10/2017). Penerbangan tersebut menjadikan Garuda Indonesia sebagai maskapai pertama yang menghubungkan kedua kota tersebut secara langsung dan juga rute ke Eropa tercepat dari Indonesia.

Garuda melayani penerbangan non-stop dari dan menuju London Heathrow sebanyak tiga kali per minggu atau setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu dengan menggunakan pesawat Boeing 777-300 ER. Pesawat itu berkapasitas 314 penumpang yang terdiri dari 8 kursi First Class, 38 kursi Business Class, dan 268 kursi Economy Class.

Setelah dibuka pada 2014, pasar rute Jakarta-London sebenarnya telah terbentuk dengan tingkat volume rata-rata 75 persen dari kapasitas pesawat. Kapasitas pesawat sebetulnya dapat dioptimalkan jika tidak ada aturan batas jumlah penumpang.

Penumpang dari London biasanya wisatawan yang ingin melancong ke Bali atau melanjutkan penerbangan ke Australia.

Pahala menyebutkan pasar potensial yang dapat ditangkap Garuda dari warga Inggris yang hendak ke Australia mencapai 1,6 juta orang per tahun.

Sebagai pengganti, lanjut Pahala, Garuda akan berkonsentrasi membuka rute internasional lain. Rencananya terdapat tiga destinasi yang akan dibidik, yakni Paris di Prancis, Manila di Filipina, dan Ho Chi Minh di Vietnam.

Akan tetapi, ketiga rute tersebut belum akan dibuka pada tahun ini. Seperti diketahui, proses pembukaan rute internasional membutuhkan proses yang cukup panjang dan membutuhkan survei pasar hingga upaya diplomasi negara.

Mengutip laporan keuangan perseroan, emiten berkode GIAA itu membukukan kerugian sebesar 114 juta dolar AS atau setara Rp2,05 trilliun sepanjang semester I 2018. Kerugian tersebut berhasil ditekan hingga 60 persen dari kerugian semester I 2017 yang mencapai 284 juta dolar atau Rp4,93 triliun rupiah (Kurs Rp14.415).

Selain itu, Garuda Indonesia mencatat pendapatan operasional hingga 1,9 miliar dolar, atau tumbuh 5,9 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,8 miliar dolar.

Kerugian bisa ditekan karena pertumbuhan kinerja operasional tersebut ditunjang oleh peningkatan jumlah penumpang, angkutan kargo, utilisasi pesawat serta efektivitas program efisiensi yang dilaksanakan dan juga peningkatan kinerja anak perusahaan dan pendapatan lainnya diluar layanan penerbangan.

Sepanjang paruh tahun pertama, Garuda Indonesia mencatatkan peningkatan jumlah penumpang sebesar 8,3 persen dengan angkutan penumpang sebanyak 18,7 juta penumpang.

Selain itu, perseroan juga secara konsisten terus meningkatkan capaian pendapatan kargo yang pada Semester I 2018 ini tumbuh sebesar 7,6 persen menjadi 124,5 juta dolar AS. Total kargo yang diangkut juga meningkat sebesar 2,7 persen menjadi 225.000 ton.

Menutup kinerja operasional semester pertama tahun ini, capaian tingkat ketepatan waktu (on time performance/OTP) pada periode Lebaran 2018 sebesar 89,93 persen.

OTP Garuda Indonesia sebagai mencapai 89 persen atau meningkat dibandingkan catatan capaian OTP pada periode yang sama tahun lalu sebesar 85,8 persen. Hal tersebut turut diikuti juga oleh peningkatan ketergunaan pesawat dari 9:26 jam menjadi 9:40 jam.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...jakarta-london

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- PBB desak pengunduran diri Suu Kyi

- Investor dan pebisnis tak perlu mengkhawatirkan pemilu 2019

- Penumpang bermaklumat, awak pesawat mendapat akibat

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
1.8K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.idKASKUS Official
13.4KThread734Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.