Kemunculan poster lama dari Badan Ekonomi Kreatif Indonesia atau Berkraf yang berslogan "Kopi itu Digiling Bukan Digunting" telah memunculkan berbagai argumen dari netizen-netizen Indonesia. Walaupun kampanye ini sudah diberhentikan semenjak satu tahun yang lalu dan Berkraf pun sudah memberikan penjelasan mengenai isu ini, diskusi mengenai topik ini masih beredar dimana-mana.

Contohnya, seperti yang dikutip dari Asumsi.co menurut Tim #kopidigiling, kopi macam ini lebih enak untuk dinikmati karena beberapa alasan termasuk aroma dan rasa yang lebih fresh dan kuat, berkafein lebih tinggi, dan karena kopi ini cenderung lebih sering disajikan di coffee shops, suasana minum kopinya pun lebih menarik. Tetapi, kopi digiling memang pembuatannya memerlukan alat-alat tertentu yang tidak mudah untuk dioperasikan, jadi kopi ini cenderung lebih mahal. Namun memang ada harga, ada kualitas ya.

Namun, menurut Tim #kopidigunting, kopi seperti ini lebih enak karena penyajiannya yang sangat praktis dan bisa disajikan kapanpun dan dimanapun, apalagi di suasana hidup yang sibuk kota-kota seperti Jakarta dan Bandung atau di warung-warung tempat perhentian disaat sedang di perjalanan, seperti warung kopi pinggir jalan. Namun, memang rasa kopi digunting atau kopi sachet-an ini tidak seenak kopi digiling. Tetapi semua kembali ke lidah masing-masing bukan?

Jadi, kalian tim #kopidigiling atau #kopidigunting nih guys?

Sumber: https://asumsi.co/post/kopi-digiling-vs-kopi-digunting-yang-mana-lebih-nikmat