Ane bukan lagi becanda gan Logikanya, jika gansis memiliki sifat menunda-nunda dan bisa dibilang kadar menunda-nundanya hebat, pasti mudah dong menunda "menunda-nunda"?

Tips kedua dari ane adalah memecah sifat menunda-nunda itu gansis. Di dalam pikiran kita terkadang kita melihat sebuah gunung yang besar yang tidak bisa kita naiki yang membuat sifat menunda-nunda dan rasa malas muncul. Jika gunung besar itu diumpamakan sebagai "pekerjaan", kenapa kita tidak memecahnya dan menjadikannya banyak pekerjaan kecil. Jika kita terlalu malas mendaki gunung (pekerjaan) karena terlalu besar, kenapa tidak kita pecah menjadi kecil-kecil agar mudah di lalui?

Wow, namanya kayak nama karakter film-film sci-fi ya gansis? Apa sih Zeigarnik Effect? Sebenarnya itu nama psikiatris Dr. Bluma Zeirgarnik. Cerita dia nemuin Zeigarnik Effect adalah saat dia berada dalam suatu kafe, dan dia menyadari ada pelayan yang bekerja di kafe itu menghafal semua pesanan semua orang yang datang ke kafe itu.

Lalu Dr. Zeigarnik bertanya bagaimana pelayan itu melakukannya dan dia menamakannya Zeigarnik Effect. Pengertian dasar dari Zeigarnik Effect itu sendiri adalah;

Dia (pelayan) bisa mengingat semua itu selama pesanannya belum di sajikan. Tapi setelah pesanannya di sajikan dan pelayan itu membuka penutup makanannya, dia melupakan pesanannya.

Lalu bagaimana ini bisa diterapkan di sifat menunda-nunda? Jawabannya adalah dengan kita harus lebih mengingat pekerjaan yang belum selesai, dibandingkan dengan yang sudah selesai. Jika sudah selesai, lupakan. Dan gansis akan lebih nyaman untuk menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai.

Baik-baiklah dengan diri gansis sendiri, jangan galak-galak Jika diri gansis sudah mengatakan pengen melakukan pekerjaan ini, janganlah memaksanya dengan perkataan "Nanti saja. Masih males." karena gansis pikir akan ada waktu dimana tiba saatnya gansis akan termotivasi untuk melakukan pekerjaan itu. Pada kenyataannya, efeknya akan sebaliknya. Jadi jika gansis tidak keras pada diri sendiri dan memiliki belas kasihan pada diri sendiri, gansis akan lebih nyaman melakukan pekerjaan itu.

Salah satu buku favorit ane adalah Start With Why karya Simon Sinek. Sebelum memulai pekerjaan, ada baiknya untuk memulai dengan bertanya "kenapa." Kenapa aku harus melakukan ini? Kenapa jika aku tidak melakukan ini? Lalu pikirkan tentang penghargaan, bayaran, manfaat, reputasi, apapun yang membuat gansis termotivasi untuk melakukannya. Jika gansis melakukan pekerjaan, pikirkan saja hal-hal menguntungkan dari pertanyaan "Kenapa aku melakukan ini"?

Ingat kata kunci ini gansis "ALASAN MENUAI HASIL".

Jadi semakin banyak agan menemukan alasan bagus dalam kenapa gansis melakukan pekerjaan itu, itu akan membuat gansis lebih termotivasi, dan hasilnya pun akan sama dengan yang gansis pikirkan.