JAKARTA, KOMPAS.com - Warga gusuran Kampung Pulo yang sekarang tinggal di Rusun Jatinegara menginginkan perubahan status menjadi rumah susun sederhana milik alias rusunami.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Rusun Jatinegara Barat Vita Nurviatin.

"Sepanjang ini, sebagain besar warga sih maunya rusunawa ini jadi rusunami, jadi ada perubahan status. Itu harapan mereka sama Gubernur DKI yang baru ini," kata Vita kepada Kompas.com, Selasa (21/11/2017).

Vita mengatakan, keinginan perubahan tersebut muncul dari masyarakat setelah Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Menurut Vita, dari sekitar 520 keluarga yang tinggal, sebagain besar memiliki keinginan tersebut.

"Kita tidak bisa apa-apa, karena ini kan pasti perlu kajian panjang. Soal bangunan juga masih aset pemerintah pusat bukan Pemda, belum ada serah terima, pasti ada skema-skema," ucap Vita.



Saat ditemui, beberapa warga yang tinggal di rusun Jatinegara juga mengutarakan hal serupa. Mereka menilai, rusunami akan lebih memberikan kepastian.

"Lebih enak saja (rusunami), jadi jelas kan tempat tinggal kita ini milik sendiri, buka sewa lah seperti sekarang ini," ucap salah satu warga yang enggan menyebutkan namanya.

Meski demikian, Vita menjelaskan, bahwa selain proses perubahan sangat sulit, secara finansial masyarakat juga akan susah menerima angsurannya.

"Kalau diubah jadi rusunami mereka juga tiap bulannya tetap harus bayar harga unit bangunannya kan. Lalu apa bedanya, sekarang aja bayar Rp 300 masih banyak yang nunggak," ucap Vita.