skydaveeAvatar border
TS
skydavee
Bisnis Sampingan yang Bikin Naik Pitam
Saya nyaris terjengkang dari ranjang ketika mantan pacar saya yang imut-imut kayak marmut datang sambil teriak-teriak histeris yang ributnya ngalah-ngalahin penutupan hotel Alexis.

Karena sudah hapal luar dalam dan statusnya sudah halalan toyyibah, saya diamkan dia sejenak sambil puk-puk punggungnya.

Setelah reda dan doi ngabisin air mineral bergalon-galon, barulah saya ajak ngomong.

"Ada apa? Kok sepertinya heboh? Kena razia lagi kah?". Tanya saya.

Biasalah, isteri saya emang gak punya SIM, meski sudah berulangkali test, tapi gak pernah lulus ujian praktek. Sampai dia berani mempertaruhkan gaji saya selama sebulan buat dikasi sama petugas, asal petugas itu berani uji nyali test seperti yang pemohon SIM lakukan.

Kampret, enak aja gaji saya sebulan dibuat taruhan!!!

"Gak yah". SPP sama biaya katering naik!!!". Jawabnya muring-muring.

Saya yang mendengar berita gak penting itu langsung membanting earphone dari telinga. Lagu melankolis Celine Dion "to love you more", mendadak berubah jadi lagu horor!!!

Tiba-tiba saya ingat hasil diskusi kemaren di grup. Disitu disebutkan, bahwa akan ada wacana kenaikan biaya katering. Saya pikir, karena wacana, tentu saja ada dua kemungkinan.

Kemungkinan pertama, seperti doa malam saya, bahwa itu sekedar wacana dan tidak jadi nyata.

Yang kedua, ya benar-benar terjadi dan itu akan jadi bencana, terutama bagi saya yang hanya karyawan kelas menengah.

Saya perhatikan rincian biaya yang tertera. Ahaaa.... Seketika saya teringat apa yang teman saya pernah sampaikan ketika melakukan survey diam-diam dibeberapa yayasan sekolah. Mau tau hasilnya?

Ternyata benar, bahwa bisnis sampingan sudah melanda dunia pendidikan. Semua dilakukan dengan cara yang halus dan tidak kentara. Ya iyalah, jika dilakukan dengan terang benderang, itu sama artinya ngajak perang. Namun hal ini banyak tidak disadari oleh para orang tua.

Berikut hal yang sering dijadikan bisnis sampingan dalam dunia pendidikan. Tentu saja, gak semua sekolah seperti ini. Jadi, jangan punya pikiran saya melakukan generalisasi ya? Diingat!!!

1. Buku
Spoiler for semacam buku:


Buku adalah penunjang paling penting dalam proses belajar dan mengajar. Meski beberapa sekolah sudah ada yang menggantikan dengan alat-alat digital, tetap saja, buku masih mendominasi.

Bukan rahasia umum, jika ada pihak percetakan mau pun penerbit buku memiliki deal-deal tertentu dengan yayasan sekolah.

Harga yang selisih, biasanya akan dibebankan ke orangtua siswa. Dan bisnis buku adalah hal yang menggiurkan. Kali kan saja jika perbuku diambil margin 1000perak. Silakan dihitung dengan jumlah keseluruhan murid. Wow...!!!

Sebenarnya, bisnis buku itu hal yang sah, halal dan tidak melanggar norma hukum. Namanya orang berdagang.

Tapi, gunakanlah cara-cara beradab. Kecuali kita ini manusia laknat titisan setan yang keparat.

Saya pernah mengamati ketika anak hendak melaksanakan ujian. Anehnya, pihak guru membagikan materi ujian melalui kisi-kisi yang diberikan kepada murid.

Dan, materi ujian, ternyata sedikit sekali keluar dari buku yang sejatinya buku pedoman yang sudah dibayar dengan harga yang tak murah. Lalu, buku itu buat apa? Entahlah...!!!

2. ‎Seragam
Spoiler for semacam seragam:


Sama halnya buku, penyediaan seragam oleh sekolah kadang bersifat sedikit memaksa. Atau malah maksa banget. Mungkin pertimbangannya biar desain dan corak seragam.

Tapi kadang, bahannya itu lho. Gak bagus. Malah terkesan mahal daripada kualitasnya. Ya sudahlah, daripada urusan panjang, kadang harus ngalah.

3. ‎Kegiatan Ekstra
Spoiler for kegiatan ekstra memaksa orgtua ekstra lembur pula:


Aktifitas diluar jam pelajaran bertujuan bagus. Tapi jangan sampai membuat anak kecil yang masih ingusan ini lelah tak berdaya. Selain itu, mbok ya biayanya jangan sampai bikin para orangtua geleng-geleng kepala.

Bukankah gak semua orang itu beruntung memiliki harta berlimpah?

4. ‎Makanan
Spoiler for semacam makanan:


Saya ingat ketika pernah incip kualitas makanan yang tersaji sebagai menu anak saya. Ada kala rasanya hambar, seperti tanpa bumbu. Namun pernah juga rasanya pedas dan sukses bikin lidah kelonjotan. Ini sekolah mau kasi makan apa racun yach? Bagi orang dewasa, mungkin gak masalah mengkonsumsi makanan pedas. Lah ini anak-anak?

Apalagi orangtua dilarang memberi bekal kepada anaknya. Nah, ini dia, makanan yang diwajibkan dan disediakan oleh pihak sekolah, kadang malah gak layak konsumsi. Kenapa saya bisa bilang begitu? Karena setiap pulang sekolah, anak saya seperti harimau kelaparan. Makannya lahap. Apa disekolah gak makan?

5. ‎Biaya Rekreasi
Spoiler for semacam rekreasi:


Terakhir, biaya yang kerap di uppingpihak sekolah adalah biaya untuk acara rekreasi. Info ini saya dapatkan dari pemilik kendaraan yang biasa di sewa oleh beberapa sekolah.

Gak usah dibeberkan deh berapa selisihnya jika disewa dengan harga normal. Pokoknya sukses bikin darah mendidih seperti terpanggang api neraka.

Itu dia beberapa hal yang sering banget dibuat bisnis sampingan oleh pihak sekolah. Tentu saja, gak semua sekolah melakukan hal memalukan ini. Kejadian ini cuma terjadi disekolah anak saya yang lama. Dan itu terjadi di negeri entah berantah...

©Skydave...

sumber gambar : google
Diubah oleh skydavee 03-11-2017 14:07
0
46.8K
268
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.