Kejadiannya sebenarnya sudah sering kali saya alami, hanya saja malam ini adalah puncak kesabaran saya. sehingga saya rasa, perlu untuk di share agar para agan-agan dan sista-sista dapat sedikit pengetahuan dan ada antisipasi.

Pengemis, pak Ogah, atau apa lah itu yang minta-minta di jalan raya sebenarnya sudah ada peraturannya untuk tidak diperbolehkan berada di jalan raya Ibu Kota, bahkan ada aturan yang tidak mengijinkan memberikan uang pada mereka atau akan di kenakan sanksi bila memberikan uang pada mereka. Namun kadang hati kecil masih ada rasa ingin membantu sesama. Tapi lain hal nya dengan para peminta minta di Jakarta. Anda harus memberikan MINIMAL Rp.500keada mereka, dan jika kurang dari itu maka CACIAN DAN LEMPARAN UANG yang akan menimpa anda.

Ini adalah kesekian kalinya saya mendapatkan perilaku kurang ajar para peminta-minta. Kejadiannya malam ini, sekitar pukul 19.30 WIB (jam pulang kantor). saya mengendarai sebuah mobil menuju jalan pulang kerumah.
Saat akan menyebrangi sebuah per empatan jalan yang krodit lalu lintas, berdirilah seorang pak ogah. Saya perhatikan justru karena keberadaan dia lah lalu lintas semakin tersendat. Dan saya perhatikan setiap mobil yang lewat tidak ada yang memberikan uang sepeserpun. Timbul lah rasa untuk memberikan uang kecil yaa Rp.500 lah, karena berkaca dari pengalaman yang sudah-sudah para peminta - minta ini akan mengeluh jika diberikan uang yang nominalnya kurang dari Rp.500. Namun apa boleh buat saat saya mencari uang kecil tersebut hanya terdapat Rp.400 ( 2 biji uang Rp.200), ya tak apalah yang penting ngasih, pikir saya. Namun di luar dugaan saya, saat saya memberikan uang tersebut melalui jendela mobil dia justru menggerutu
"Wahh apaan nih bos ! ga ada gunanya ini, untuk beli apa !?"
saya kaget, wah ini orang ga ada bersyukur-bersyukurnya, udah dari tadi ga ada yang ngasih aja, begitu di kasih malah nyolot banget. Padahal saya saja bela-bela in nyari tuh uang untuk dia. Akhirnya saya bilang
"yaa gpp lah mas, adanya segitu soalnya, ya di syukurin aja"
yang ada dia malah nyolot balik
"apaan nih ga ada gunanya !!" ( sambil melempar uang Rp.400 tersebut kedalam mobil saya)
wah keterlaluan nih pikir saya. lalu saya berhentikan mobil dan bilang
"kapan situ bisa kaya, kalau situ tidak pernah mensyukuri yang di dapet"
"ahh jalan-jalan bikin tambah macet aja lu bodoh !!" (sambil sok sok sibuk ngatur jalan)

WTF !!! saya benar-benar emosi, akhirnya saya pinggirkan mobil dan saya berpikir sejenak, jika saya turun, saya ribut dengan dia apa untungnya buat saya ?? saya coba pikir lagi lebih baik saya jadikan pelajaran untuk tidak memberi uang lagi saja daripada saya harus ribut-ribut sama orang yang memang pendidikannya rendah. Akhirnya karena saya sudah terlanjur emosi sambil menjalankan mobil kembali, saya hanya balik bilang
"Situ yang bodoh makanya jadi pak ogah"
saya tahu dia dengar, tapi pura - pura nggak dengar, mungkin agak ciut nyalinya ketika saya berhentikan mobil.
JADI YA SAYA SARAN KAN AGAR MENJADI ORANG PELIT DI JAKARTA, KARENA ITU LEBIH BAIK !!

Saran saya di atas bukan bermaksud untuk benar-benar menjadi orang yang pelit yah gan, sist. Karena sesungguhnya dalam Agama manapun kita di ajarkan untuk dermawan dan banyak menyumbang BAGI YANG BENAR - BENAR MEMBUTUHKAN

Kalau ada yang pernah mengalami hal serupa share juga boleh gan, ane punya hadiah cendol setiap story yang agan & sista sumbang.( first ten stories)
semoga ada manfaatnya bagi semua..


meminta-minta membuat mental anak bangsa jadi buruk, dan malas berusaha, bahkan terbawa hingga usia orang yang minta-minta tersebut menginjak dewasa.