Rabu, 17 April 2013 - 09:24 Okezone
JAKARTA - Dua oknum anggota Polantas yang memalak WNA asal Belanda , Kes Van Der Spek, di Bali, yakni Aipda Komang Sarjana dan Bripka I Ketut Indra hanyadikenakan sanksi kurungan selama 21 hari.
Sanksi ini dianggap terlaluringan dan kontradiktif dengan ucapan Kapolri Jenderal Timur Pradopo yang merekomendasikan sanksi pemecatan terhadap oknum anggota tersebut beberapa waktu lalu.
Pengamat Kepolisian, Bambang Widodo Umar mengatakan, secara etika sanksi kurungan 21 hari tersebut sudah tepat, sebagai ganjaran perilakupelanggaran kode etik Polri. Namun, akan dilematis ketika oknum tersebut dipecat sementara para petinggi Polri yang melakukan korupsi miliaran rupiah justru didiamkan saja.
"Ini dilematis juga, sebab mereka itu kan cuma anakbuah. Anak buah itu biasameniru perilaku pimpinannya, apalagi dia cuma nyari receh buat makan. Sedangkan pimpinannya yang korupsimiliaran tak ada tindakan apapun," kata Bambang saat berbincang dengan Okezone , di Jakarta, Rabu (17/4/2013).
Dosen senior Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) ini menjelaskan, jika memang harus dipecat, penerapan sanksi itu jangan hanya diberlakukan terhadap anggota di level bawah saja. Polri juga harus konsisten menindak tegaspara anggotanya tidak hanya di level bawahan, tetapi juga ditataran pimpinannya.
"Kapolri juga tidak konsisten. Dulu sebelum jadi Kapolri dia janji mau berantas korupsi di tubuhinstitusinya. Tetapi sekarang mana? kasus rekening gendut perwira Polri sampai sekarang tidak jelas enggak ada kabarnya," cetus Bambang.
Dia berharap, pimpinan Polri ke depan memberikan contoh teladan yang positif agar dapat ditiru bawahannya. Perilaku nakal maupun terpuji seorang bawahan lanjut Bambang, biasanya dipengaruhi oleh perbuatan dari pimpinan itu sendiri.
"Polantas itu kan rakyat kecil juga, jadi ini menjadikontradiktif dengan semangat Polri memberantas korupsi. Tolonglah itu para pimpinannya jenderalnya beri dulu contoh yang baik kepada bawahan agar kelak tidak bikin malu lagi. Kasihan kalau anak buahnya dipecat cuma nyari receh , tapi yang miliaran dibiarkan saja," pungkasnya.
Sebelumnya, pihak Kepolisian telah menjatuhkan hukuman kepada oknum anggota Polantas yang melakukan pemalakan terhadap turis di Bali, beberapa waktu lalu.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto menuturkan, kedua pelaku sudah dilakukan persidangan disiplin dan dikenakan Pasal 5 dan 7 PP No. 2 Tahun 2003 .
Aksi Aipda Komang Sarjana memeras WNA asal Belanda Kes Van DerSpek diungguh pada 1 April 2013 lalu di Youtube.Aipda Komang meminta uang damai Rp200 ribu kepada seorang bule di pos Polantas di Bali. Hal itu karena dia itu tidak mengenakan helm. (put)

sumber

recehannya kira kira berapa gan