TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Team Work Festival Payung Indonesia (FPI) akan melakukan kunjungan ke Eropa, khususnya ke Belanda dan Italia, pada 9 – 15 April 2017 mendatang.

“Ini akan dilakukan setelah pada tahun 2016 lalu Festival Payung Indonesia membuka hubungan Bosang Umbrella Festivaldi Chiangmai Thailand dalam format sister-festival, “ kata Heru Mataya, Direktur Festival Payung Indonesia, dalam rilis yang dikirim ke TribunSolo.com, Minggu (2/4/2017).

Selain itu, kata Heru, pihaknya akan menggelar FPI 2017, pada 15-17 September 2017 di Solo, bertema ‘Songsong Aksara Nusantara’.
“Menuju ke FPI 2017, April ini kami akan membuka hubungan dengan jejaring kerja di Eropa, melacak dokumen-dokumen foto payung nusantara di Tropen Museum, Amsterdam,” ucap Heru Mataya.

“Juga, membangun kerja sama dengan Umbrella Gignese Museum, Italia,” katanya.

“Serta pameran payung tradisional Indonesia di Kota Reewijk, Den Haag, dan Rhenoy di Belanda,” ujarnya menambahkan.
Bagi Heru, bekerjasama dengan pihak-pihak di luar negeri tidak mustahil dilakukan.

Sebab, kata dia, kadang-kadang kebudayaan secara alamiah seperti air, mengalir menembus sekat-sekat penghalang seperti sifat air.
“Merembes dan mengalir begitu saja,” ujar Heru.

“Proses belajar, bertukar ide dan pengalaman, dan mencari hal-hal baru, harus terus dicoba untuk dialami,” katanya. (*)

http://solo.tribunnews.com/2017/04/0...-ini-tujuannya