Quote:
Perhelatan Pilkada DKI semakin menghangat menjelang dibukanya pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur. Semakin hari semakin banyak penolakan yang disuarakan oleh elemen-elemen masyarakat.
"Kebijakan Ahok semakin jeblok. Indikatornya bisa dilihat dari kebijakannya yang selalu gaduh dan cenderung tidak menentramkan," kata tokoh Bamus Betawi, Rahmat HS dalam diskusi di Jakarta Pusat, Kamis (15/9).
Selain itu, kebijakan Ahok semakin kebelakang kerap bertentangan dengan Perda. "Soal kebijakan pemotongan hewan yang dilarang di luar RPH. Padahal kan perdanya boleh asalkan masuk hari raya besar, aqiqah, ini masak Pergub bisa ngalahin Perda kan aneh," tambahnya.
Dia juga turut berkomentar Ahok yang melanggar aturan. "Bamus Betawi dituduh berpolitik praktis juga mau dibubarkan. Sedangkan dibubarkan itu harus lewat pengadilan. Hibah itu juga enggak bisa seenaknya aje ada eksekutif dan legislatif. Bukan dia aja, jadi enggak bisa seenaknya," tegasnya.
Belum lagi serapan anggaran dan pembangunan yang dianggapnya gagal total. "Dia ambil dari CSR dan dari diskresi terhadap pengambang. Kan ini yang bikin ekonomi kita stag," tuturnya.
Rahmat pun menyesalkan para pemuja Ahok yang dianggap tidak rasional. "Semua yang dikatakan Ahok benar semua. Intelektualnya jadi turun semua," pungkasnya.
sumur
emang bener sih kata bamus, id bayaran pemuja hoktod mana pake logika, mereka digaji untuk mensucikan hoktod