kudo212Avatar border
TS
kudo212
Bocoran Email Hillary: Rezim Assad Harus Ditumbangkan untuk Mengamankan Israel


Satu Islam, Washington – Situs pembocor rahasia, WikiLeaks, menyebutkan bakal calon Presiden Amerika Serikat unggulan dari Partai Demokrat yang juga mantan Menteri Luar Negeri, Hillary Clinton menyatakan bahwa peran AS dalam perang sipil di Suriah untuk mengamankan posisi Israel di kawasan.

Dokumen email Hillary nomor F-2014-20439, C05794498, yang diretas Wikileaks menyebutkan hubungan strategis antara Iran dan rezim al-Assad adalah ancaman nyata bagi keamanan Israel. Pemerintahan Obama perlu menyalakan perang sipil di Suriah sebagai cara terbaik untuk membantu Israel.

“Cara terbaik untuk membantu Israel dengan memainkan rakyat Suriah menggulingkan rezim Bashar Assad ,” kata Hillary dalam emailnya yang panjang. (Baca: Bagaimana Perang Suriah Jika Hillary Terpilih Jadi Presiden AS?)

Dengan menjatuhkan Suriah, AS dapat menenangkan kekhawatiran Israel mengenai program nuklir Teheran. Dia menyatakan, hanya menggunakan jalur diplomasi tidak akan mencegah Republik Islam Iran melakukan pengayaan uranium, hal yang selama ini dikhawatirkan Israel.

“Negosiasi untuk membatasi program nuklir Iran tidak akan memecahkan keamanan Israel. Hal itu tidak akan menghentikan Iran meningkatkan program senjata nuklir nya. Paling-paling, pembicaraan antara negara-negara besar di dunia dengan Iran yang dimulai di Istanbul April ini dan akan diteruskan di Baghdad pada Mei hanya menunda keputusan Israel yang kebelet melancarkan serangan terhadap Iran yang dapat memicu perang Timur Tengah, ” tulisnya.

Memag fokus uatamanya pada program nuklir Iran dan proyek monopoli nuklir Israel di Timur Tengah. Oleh karena itu, dengan tergulingnya Assad, maka Iran tidak lagi mampu mengancam Israel. Dengan demikian tugas Washington akan menjadi ringan dalam meredakan ketegangan.

“Program nuklir Iran dan perang sipil Suriah mungkin tampak tidak berhubungan. Tetapi, jika Iran dibarkan mengembangkan nuklirnya, hal itu memangcing Saudi dan Mesir untuk ikut pula mengembangkan senjata nuklir. Rencana monopoli Israel atas senjata nuklir di kawasan menjadi gagal.

Lebih jauh lagi, Teheran akan lebih gampang memanggil sekutunya di Suriah dan Hizbullah untuk menyerang Israel, mengetahui bahwa senjata nuklirnya akan berfungsi sebagai pencegah Israel membalas serangan itu.

Hillary melihat kebuntuan persoalan ini bisa diatasi dengan membuat Suriah membara. Hubungan strategis antara Iran dan rezim Bashar Assad di Suriah memungkinkan Iran untuk melemahkan keamanan Israel. Tentu Iran tidak secara langsung melakukan serangan ke Israel, yang dalam tiga puluh tahun permusuhan antara mereka tidak pernah terjadi, tetapi melalui proxynya di Lebanon dan Suriah, Iran bisa lakukan itu.

Dengan berakhirnya rezim Assad, maka bagi Israel berakhir pula aliansi berbahaya ini. Para petinggi Israel mengerti dengan baik mengapa menggulingkan Assad merupakan pilihan yang sangat urgen.

Tujuan akhir menjatuhkan Assad adalah untuk memudahkan Israel untuk menerima jalan keluar program nuklir Iran. Dengan tumbangnya Assad , Iran tidak lagi mampu mengancam Israel melalui proxy.

Hillary dalam email itu juga menyebutkan mengapa pemerintah Obama menggunakan pemberontak dan jihadis sebagai proxy untuk menumbangkan Assad? Sebabnya karena Liga Arab belum memutuskan untuk mengintervensi Suriah melalui serangan militer sebagaimana yang terjadi di Libya. (Baca: Hillary Akui ISIS Buatan Amerika dan Persenjatai Militan Suriah)

Berbeda dengan pasukan oposisi Libya, pemberontak Suriah tidak bersatu dan tidak memegang wilayah. Washington menyadari mendepak Assad lebih sulit dibanding dengan mendepak Qaddafi. Padahal keberhasilan di Suriah akan mengubah peta Timur Tengah.

Tidak seperti di Libya, suksesnya intervensi di Suriah membutuhkan kepemimpinan diplomatik dan militer yang cukup besar dari Amerika Serikat. Washington harus memastikan kesediaan sekutu regionalnya seperti Turki, Arab Saudi, dan Qatar untuk mengatur rencana dengan mempersenjatai pasukan pemberontak dan jihadis di Suriah.

Dengan berdatangannya gelombang besar jihadis ke Suriah, dengan sendirinya menyebabkan pembelotan dalam jumlah besar di tubuh militer Suriah. Kemudian, langkah yang diambil dengan menggunakan wilayah di Turki dan Jordan sebagi tempat bagi pejabat Pentagon dan diplomat yang berkepentingan menggulingkan Assad mengkonsolidasikannya dengan jihadis.

“Ini akan memakan waktu yang lama dengan atau tanpa keterlibatan AS,” tulis Hillary. (Baca: Khamenei: Hillary Clinton Akui ISIS Buatan AS)

Langkah kedua adalah meminta dukungan internasional, bila perlu minta restu Dewan Keamanan PBB untuk menggelar operasi udara melalui pasukan koalisi mulinasional. Hal itu digunakan untuk mencegah Rusia jika negara itu menjadi batu sandungan, apalagi jika Moskow sampai membantu Assad.

Namun semua rencana Hillary kemudian berantakan karena Assad secara tiba-tiba meminta Rusia membasmi jihadis dengan mengirim jet tempur dan kapal perangnya ke Suriah pada September 2015. Rezim Assad masih berdiri kokoh hingga kini.

Spoiler for rilis asli wikileaks:

sumur1
sumur2

nih buat ente pens saud family. use the brain that god give to you emoticon-Cool
sebelahblog
anasabila
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
7K
69
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.1KThread10.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.