Delusional Disorder, "Lupa Diri" Secara Harfiah

Beranda

...

The Lounge
Delusional Disorder, "Lupa Diri" Secara Harfiah

terryds

10-07-2016 15:18

Delusional Disorder, "Lupa Diri" Secara Harfiah

DELUSIONAL DISORDER

"Lupa Diri"secara harfiah

Quote:

Agan pernah merasa seseorang menggila-gilaipesona agan? Atau, selalu merasa curiga terhadap orang kepercayaan agan?
Bahkan pernah melihat atau merasakan sesuatu yang terlihat ada padahal tidak ada?
Atau bahkan agan sering 'keluar' dari karakter agan dan menjadi 'sesuatu yang lain' ? emoticon-Gila

Waspadalah, kemungkinan agan mengidap Delusional Disorder

Apa Itu Delusional Disorder?

Gangguan delusi atau delusional disorder adalah penyakit mental di mana penderita mengalami delusi, tetapi tidak ada halusinasi yang menonjol, gangguan berpikir, gangguan mood, maupun penurunan emosi yang signifikan. Delusi adalah gejala spesifik psikosis(tidak bisa membedakan realita dengan fantasi).Delusi dapat membuat penderita terlihat aneh, tapi bisa saja terlihat normal.

Delusi yang tidak aneh mencakup keyakinan palsu yang melibatkan situasi yang berpotensi terjadi dalam kehidupan nyata; contohnya termasuk merasa sedang diikuti ataupun diracun.

Jenis-Jenis Gangguan Delusi

Gangguan delusi ada banyak macamnya, seperti

Erotomania
Delusi bahwa orang lain, biasanya tokoh terkemuka, jatuh cinta dengan penderita. Penderita bisa saja nekat melanggar hukum karena dia terobsesi melakukan kontak dengan orang yang diinginkan.
Grandiose (Muluk)
Delusi dengan ego yang tinggi, kekuatan, pengetahuan, identitas atau percaya dirinya menjadi orang terkenal, mengklaim orang yang sebenarnya adalah seorang penipu atau peniru.
Jealous (Cemburu)
Delusi bahwa pasangan (pacar/istri-suami) penderita tidak setia padahal itu tidak benar. Penderita selalu memeriksa gerak-gerik pasangan, sms, email, panggilan telepon, dll dalam upaya untuk menemukan "bukti" perselingkuhan tersebut.
Persecutory
Delusi ini adalah yang paling umum. Ini mencakup keyakinan bahwa seseorang (biasanya orang yang dekat) sedang diperlakukan secara tidak baik. Penderita mungkin percaya bahwa dia telah dibius, dimata-matai, dilecehkan dan seterusnya dan mungkin mencari "keadilan" dengan membuat laporan polisi, mengambil tindakan pengadilan, atau bahkan bertindak kekerasan.
Somatis
Delusi bahwa penderita memiliki beberapa cacat fisik atau kondisi medis umum tertentu
Campuran
Delusi dengan karakteristik lebih dari satu jenis di atas tetapi dengan tidak ada satu yang mendominasi.

Penyebab Gangguan Delusi

Penyebab gangguan delusi belum dapat diketahui, tetapi faktor genetik, biokimia dan lingkungan mungkin memainkan peran penting dalam perkembangannya. Beberapa orang dengan gangguan delusional mungkin memiliki ketidakseimbangan neurotransmiter , bahan kimia yang mengirim dan menerima pesan ke otak. Gangguan delusional saat ini dianggap pada spektrum yang sama atau dimensi skizofrenia, tetapi orang-orang dengan gangguan delusional, secara umum, memiliki lebih sedikit gejala yang nampak dan cacat fungsional

Diagnosis Dan Perawatan

Jika gejala gangguan delusi timbul, dokter mungkin akan melakukan riwayat medis lengkap dan pemeriksaan fisik. Meskipun tidak ada tes laboratorium untuk secara khusus mendiagnosa gangguan delusi, dokter mungkin menggunakan berbagai tes diagnostik, seperti studi pencitraan (imaging) atau tes darah, untuk menyingkirkan penyakit fisik sebagai penyebab gejala.

Jika dokter tidak menemukan alasan fisik dalam gejala, ia mungkin merujuk penderita ke psikiater atau psikolog. Psikiater dan psikolog menggunakan wawancara yang dirancang khusus dan alat penilaian untuk mengevaluasi seseorang dengan gangguan psikotik.

Selanjutnya, dokter mungkin akan memberi obat anti-psikotik, dan psikoterapi yang dibutuhkan seperti terapi kognitif, terapi suportif, atau bisa saja terapi berorientasi wawasan (insight)

Quote:

Nah, begitulah gan singkatnya tentang gangguan delusi atau Delusional Disorder
Apalagi di era dunia maya ini, banyak sekali orang yang mencari 'identitas' dan melampiaskannya di dunia maya, membuat delusi yang tak terlihat di pikirannya sendiri emoticon-Big Grin