indonesakuAvatar border
TS
indonesaku
Rata-rata pramuria Cungkok Kuasai Seni Seks ala Tao



Code:
Sejumlah tempat hiburan di Jakarta mulai menggeliat dua pekan pasca Lebaran. Wanita pekerja malam pun ikut menyemarakkan lokasi hiburan, termasuk pekerja seks asal China (sering disebut Cungkok).


Kehadiran puluhan pramunikmat impor asal China yang rata-rata berusia 17 hingga 25 tahun ini lebih meriah ketimbang penjaja cinta manca negara lain seperti Uzbekhistan, Thailand dan Vietnam.

Hampir sebagian besar para Cungkok yang beroperasi di Jakarta berasal dari Fujian, salah satu propinsi terminus di pesisir China.

Di kawasan ini, hal yang wajar jika anggota keluarga mereka berprofesi sebagai pramuria, yang penting mendatangkan keuntungan (uang). Dengan menyebarnya ribuan Cungkok hampir keseluruh dunia, tentu saja menghasilkan devisa besar bagi pemerintah China. “Mereka tidak saja ada di Jakarta, juga menyebar ke Singapura, Malaysia, Philipina, Eropa, dan Benua Afrika,” kata sumber tempat hiburan malam di Jakarta.


Sumber mengatakan untuk satu Cungkok yang ada di Jakarta, mampu menghasilkan uang puluhan juta per bulan. Perhitungan ini didasarkan pada tarif sekali kencan Rp 1,5 juta, padahal semalam bisa melayani tiga atau empat tamu. Tak heran, jika satu Cungkok bisa mengirim uang kepada keluarganya di China sekitar Rp 10 juta per bulan.

Kalau jumlah Cungkok di Jakarta 4000 orang, devisa yang masuk ke negeri Tirai Bambu itu sekitar Rp 40 milyar per bulan. Ini baru dari Indonesia. Belum lagi dari negara lainnya.

Keberadaan pramuria asal China itu bisa terlihat jika mendatangi lokasi tempat hiburan malam di Diskotek S Jalan Hayam Wuruk, Jalan Gajahmada, Jakarta Pusat, Hotel Al Jalan Lodan, Jakarta Utara, Sumo Kelapa Gading, Jakarta Utara, dan Sa di Jalan Gunung Sahari, Mangga Dua, Jakarta Utara. Kemudian Diskotek Mil di Lokasari, Jakarta Barat, Hil di kawasan Kota, Jakarta Barat, Tem di Penjaringan, Jakarta Utara, Cr di Glodok, Jakarta Barat, dan Hotel Cla, Sawah Besar, Jakarta Pusat serta di sejumlah tempat hiburan lain di Jakarta.

Saat Fenomenal menemui seseorang mantan papi Cungkok bernama Fuk di salah satu tempat hiburan malam diperolah banyak masukan soal keberadaan dan sepak terjang para Cungkok tersebut. Diperkirakan ada 4000 Cungkok yang mencari nafkah di Jakarta. Dalam waktu tertentu, oleh germo, mereka dikirim ke Bandung, Surabaya, Bali, dan Medan.

Menurut Fuk, fenomena pramuria asing seperti Cungkok, Uzbek dan lainnya tidak lain akibat kompetisi yang ketat dalam bisnis hiburan malam. Memperjualbelikan hasrat seksual dirasa jadi pilihan yang mudah untuk mengeruk untung, meskipun ilegal.

Menurut Fuk, yang berusia sekitar 53 tahun ini, kehadiran para pramuria impor di sebuah tempat hiburan, ikut menentukan ramainya pengunjung dan penggemar hiburan malam.

Fuk yang pernah menggeluti hiburan malam sejak tahun 1985 ini menuturkan, kehadiran para pekerja seks asing sudah ada sejak tahun 1990an. Keberadaan mereka saat itu disamarkan sebagai penyanyi atau penari. Para pemilik club malam selalu menyuguhkan sajian plus berupa dancer dan penyanyi dari daratan China. Selain menyanyi atau menari, saat itu, mereka ditengarai juga diberi job tambahan melayani nafsu seks pria.

Cungkok lebih hot

Readmore : http://www.siagaindonesia.com/82872/...s-ala-tao.html
0
16.1K
57
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.8KThread40.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.