Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rikky_c_aAvatar border
TS
rikky_c_a
[DARI BANDUNG UNTUK INDONESIA] Lentari, Lampu Berenergi Campuran Air dan Garam
Makasi buat agan yg dah ngasi cendol sama abu gosok..


Lentari, Lampu Berenergi Campuran Air dan Garam



Lentari, Lampu Berenergi Aair dan Garam/KODAR SOLIHAT/PR
HARBOYO (kiri) memperkenalkan sejumlah lampu Lentari berenergi mandiri dari campuran air dan garam masing-masing berdaya 9 watt dan 50 watt, ke Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat Jl Soekarno-Hatta Bandung, Kamis, 24 Maret 2016.

http://video.metrotvnews.com/play/20...dari-air-garam


BANDUNG, (PR).- Warga asal Bandung, Harboyo Tahar (53) mengembangkan sejumlah lampu berenergi air dan garam, sebagai teknologi reaktor listrik mandiri. Lampu ciptaannya yang dinamai Lentari (lentera air Indonesia) tersebut, ditujukan membantu penerangan masyarakat pelosok secara mandiri , terutama kalangan yang jauh dari jangkauan listrik langganan.

Harboyo Tahar yang didampingi Deva Dirgantara selaku General Manager Pokja Mayapada Energies dan Managing Operation Rendra Chaerudin, memperkenalkan ciptaaan inovasinya tersebut ke Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat Jln Soekarno-Hatta Bandung, Kamis, 24 Maret 2016. Ia menunjukan sejumlah lampu penerangan yang menyala hanya menggunakan campuran air dan garam berdaya 9 watt, yang bisa menerangi secara terang ruangan 3 x 3 meter. Lampu citaan Harboyo itu, bisa dikembangkan menjadi lampu penerangan jalan jika ukurannya dan dayanya diperbesar.

Disebutkan Harboyo, lampu ciptaannya itu memiliki kemampuan menyala sekitar 20 jam atau sedikitnya 14 jam setiap kali diisi campuran air dan garam yang tinggal dikocok, bahkan bisa menyala walau hanya disi air kencing manusia. Jika dibuat sendiri oleh masyarakat, lampu berenergi campuran air dan gambaran itu biaya produksinya hanya sekitar Rp 65 ribu.

Ia mengatakan, membuat lampu maupun berupaya menyebarkan energi mandiri itu tak bersifat komersil dan murni hanya berkeinginan membantu penerangan masyarakat. Ia berharap Pemprov Jawa Barat dapat merespon dan membantu mengembangkan jumlah produksi lampu ciptaannya itu, lalu diperkenalkan atau disalurkan kepada masyarakat luas, terutama di kawasan pelosok yang jauh dari jaringan listrik.

Soal ide membuat lampu benergi air dan garam itu, katanya, berawal dari keprihatinannya saat sedang makan pada sebuah warung di Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, yang kemudian listriknya diputus pihak PLN karena tak mampu bayar. Harboyo mengingat, saat pemutusan listri itu, salah seorang anak perempuan pemilik warung itu, dengan sedih berkata, “lampunya tak nyala, nanti malam tak lagi dapat mengaji seperti biasanya,“.

Disebutkan, sekitar 100 lampu Lentari ciptaannya itu sudha disalurkan dan digunakan Pondok Pesantren “Fajar Dunia“ Jakarta serta 23 buah ke Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. „“Semoga lampu Lentari ciptaanya saya itu dapat diperhatikan Pemprov Jawa Barat, kalau tidak terpaksa akan mencari investor,“ ujarnya.***



http://www.pikiran-rakyat.com/ekonom...-air-dan-garam

Warga Bandung Ciptakan Alat Penghasil Listrik dari Air Garam

BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Masyarakat di Indonesia masih banyak yang belum bisa menikmati aliran listrik, terutama di daerah atau lokasi yang infrastrukturnya belum memadai.
Selain itu, masih ada yang belum bisa menikmati listrik karena tidak mampu membayar tagihannya. Berawal dari sinilah, Harboyo Tahar menciptakan sebuah energi terbarukan yang mengandalkan air garam.

Pria kelahiran Bandung, tahun 1963, ini lebih suka menyebutnya dengan nama "lentari". Namun nama lain dari temuannya ini adalah standalone lighting generator atau SLG.
Bentuknya bulat yang pada bagian atasnya juga terdapat bulatan putih yang sekilas mirip lampu neon bulat.

Lentari ini juga mirip dengan lampu meja setelah menyala. Hanya saja, lentari tidak menggunakan daya listrik untuk menyalakannya, bahkan tanpa input charging.

"Lentari ini rekayasa fisika yang merupakan sistem generator reaktif untuk penerangan mandiri, tanpa input charging. Teknologinya dikembangkan dengan dasar fisi energi yang dihasilkan dari rekayasa anoda dan katoda pada sebuah reaktor kecil ditambahkan air garam sebagai cairan elektrolit," kata Pak Boyo, panggilan akrabnya, sebelum melakukan presentasi di Kantor Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Kamis (24/3/2016).
Untuk menyalakan lentari juga sangat mudah, yakni hanya dengan cara memasukkan air garam ke dalam reaktor, lalu dikocok dan air garam tersebut kemudian dibuang. Lentera akan menyala layaknya sebuah lampu.
Daya energi yang dipancarkan bisa menerangi ruangan ukuran 3x3 meter selama 20 jam. Meski digunakan berjam-jam, lentari tidak akan panas. Lentari juga aman dan ramah lingkungan.

"Limbah pasti ada, limbah B1 dari lentera ini aman dan ramah lingkungan," kata lelaki yang sempat mengenyam pendidikan di Geodesi Itenas Bandung ini meski tidak sampai menamatkan kuliahnya.
Lentari yang dibuatnya, kata Boyo, kebanyakan masih bentuk kecil seperti lentera. Namun bisa dibuat dengan daya energi lebih besar seperti lampu penerangan jalan umum atau PJU mini yang ia ciptakan dengan konsep dan bahan yang sama. Dimensi SLG, katanya, dapat disesuikan dengan kebutuhan.
Ia yakin karyanya bisa dimanfaatkan maksimal, terutama bagi daerah-daerah yang masih sulit terjangkau aliran listrik. Dengan bahan material melimpah, dan di saat pemerintah sedang gencar melalukan upaya energi terbarukan, SLG atau lentari bisa menjadi salah satu emegi terbarukan yang bisa dimanfaatkan masyarakat luas.
"Niat saya juga bukan untuk bisnis. Saya buat ini karena dulu ada warung bala-bala, enggak ada lampu karena listriknya mati. Anaknya enggak bisa mengaji, dari sana saya ada dendam ke diri sendiri, kenapa enggak ada listrik pengganti. Kenapa harus selalu mengandalkan PLN," kata ayah dua anak ini.
Alasan untuk kebutuhan masyarakat luas ini jugalah ia memutuskan memberikan presentasi di dinas ESDM Jabar. Meski investor sudah banyak yang tertarik pada karyanya, ia memilih karyanya bisa dimanfaatkan negara dengan sebaik-baiknya.
"Saya orang Jawa Barat, saya ingin karya saya bermanfaat. Tapi saya tidak tahu, apakah pemerintah akan mengapresiasi atau mendukung karya saya," kata lelaki yang di kampungnya kerap disebut "ilmuwan kampung" ini.
Selain lentari, lelaki yang memiliki laboratorium sendiri di rumahnya ini juga sudah membuat sejumlah karya. Ada beberapa karyanya yang juga sudah dimanfaatkan nelayan di Cirebon, yakni konversi solar campur air dan aplikasi hidrogen pengganti kompor.

Ada satu lagi karyanya yang kerap dipertanyakan orang yang sudah melihatnya, yakni "personal helly", sebuah helikopter kecil yang bisa dinaiki oleh satu penumpang.
"Banyak yang nggak percaya. Orang yang sudah lihat juga merasa aneh. Tapi bisa dilihat di rumah saya. Ini mah memang rencananya untuk penyemprotan pestisida buat tanaman atau ladang. Bukan untuk komersial," katanya.
Di lokasi yang sama General Manager Pokja Mayapada Energi, Deva Dirgantara, mengatakan, ia bersama-sama Boyo membuat kelompok kecil peneliti dengan basis home laboratory dengan semangat energi terbarukan.
SLG karya Pak Boyo, menurutnya, bukan sebuah klaim keberhasilan tapi dipandangnya sebagai sebuah karya anak bangsa yang bisa dikembangkan bersama dengan serius.

"Kalau serius, Indonesia bisa memiliki pembangkit listrik sekelas mini power plan yang bisa ditempatkan sampai pelosok negeri," katanya.
Hal serupa diungkapkan Managing Operation Pokja Mayapada Energi, Rendra Chaerudin. Ia menilai saatnya bangsa ini mengubah paradigma dari berpikir praktis menjadi paradigma berpikir proses.
"Kita harus melihat alternatif energi seperti power plan yang tidak harus ber-output besar, kecil saja, dengan teknologi tepat guna tapi tersebar merata," katanya. (*)

http://jabar.tribunnews.com/2016/03/...r-garam?page=4

emoticon-2 Jempolemoticon-2 Jempolemoticon-Rate 5 Star
emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia

Kimia/Fisika terapan nih pake Reduksi Oksidasi (Redoks) ilmu kimia SMA

PLN gimana tanggapannya?

Bisa bikin helikopter personal juga pak Harboyo ini.

Komeng buat penghuni BP:

AHER 4 RI1

emoticon-Traveller

Jangan lupa cendol bray.. Abis dibata bertubi2 nih emoticon-Blue Guy Cendol (L)

Ilmu SMU dikit

Spoiler for Sel Volta:
Diubah oleh rikky_c_a 29-03-2016 13:11
0
42.9K
224
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.