japarrisAvatar border
TS
japarris
KEKUATAN DO'A SANG PEMIMPI
aku adalah seorang pemimpi yang sedari kecil memiliki impian setinggi langit. Dilahirkan ditengah hutan bertemankan semak belukar dan lahan yang tak terurus. Ayahku…..hmmm belum sempat aku mengenalnya bahkan hingga hari ini, karena diumurku baru satu bulan, perpisahan itu terjadi, tak pernah beliau mencari hingga kini.

sedih ? ….

Tentu tidak, sadar bahwa setiap orang punya jalan hidup masing-masing, dan ini mungkin jalanku, meski ada keinginan untuk berjumpa dengannya, tetapi aku selalu mengurungkan niatku, entah apa yang menghentikanku, entah ketakutan tidak diterima atau karena ibuku selalu melarangku.

Ketika kecil aku sudah dihadapkan pada sebuah kenyataan hidup yang semuanya begitu menyedihkan, harus menjalani tahun-tahun pertama tanpa mengenal siapa ibuku siapa ayahku, menjadi momok bagi beberapa keluarga yang harus merawatku, sedangkan aku bukanlah anak kandung mereka, dera, siksa, pedih, lapar, kerja keras, mencari kayu bakar, mencari rumput, menimba air, setiap hari harus kujalani sejak umurku 5 tahun.

Mimpi-mimpi menemani kesedihan masa kecilku, dahulu ketika aku kecil aku sangat dendam dengan kehidupan, aku berjanji pada diriku sendiri jika besar nanti akan ku genggam dunia ini, akan ku taklukan segala kesesakan ini, agar tidak ada lagi orang yang menyakitiku, memukulku, menamparku, menyiramku dengan air dingin saat telat bangun pagi, tak ada lagi kelaparan yang mendera karena kayu bakar yang ku peroleh tidak sesuai dengan permintaan induk semangku, tak ada lagi tangis kerena aku pasti bisa bahagia dengan apa yang akan aku miliki.

Mimpi-mimpi ku di masa kecil adalah, aku ingin bisa membeli sebuah permen tanpa harus memungutnya dari jalanan.

Aku ingin bisa membeli sebanyak apapun makanan, tanpa harus mencari-carinya di jalanan.

Ingatanku terulang ketika aku kecil, waktu itu aku sangat lapar karena induk semangku tidak membagi makanan, alasannya adalah karena aku sakit panas dan tidak dapat mencari kayu bakar dan rumput untuk kambing mereka, aku sangat-sangat sakit hati ketika itu, akupun keluar rumah dan berharap ada yang kasihan padaku, tetapi apa daya, aku adalah momok yang bahkan tetangga-tetangga induk semangku tak mau melihatku, aku sempat bertanya kepada kawanku kenapa mereka memandangku seolah aku kotoran hewan? mereka hanya bilang, induk semangmu galak sekali, jika kami membantumu, maka kami yang akan dapat masalah, aku berjalan menuju sebuah pasar, setibanya di sana ku punguti sebanyak mungkin makanan dan buah-buahan separuh busuk, ku bawa ke tepi sungai, ku bersihkan semua, dan kucuci, kemudian ku makan. Ketika itu tak pernah aku pelajari bahwa makanan yang sudah jatuh itu mengandung bakteri jahat, atau buah-buahan separuh busuk itu mengandung penyakit, yang aku pikirkan adalah bagaimana aku bisa mengisi perutku yang lapar.

Mimpi-mimpi selalu aku kumandangkan dan selalu aku ucapkan pada Ilahi, Tuhan berikan aku makanan yang enak, ikan goreng, ayam goreng atau rendang yang hanya dapat aku baui harumnya ketika induk semangku memasaknya, namun tak pernah sampai keatas piringku, makananku adalah hampas tahu dan kepala ikan asin atau gorengan terasi yang bagiku ketika aku kecil sudah sangat nikmat sekali.

Mimpi-mimpi ku berkembang, aku ingin berjumpa dengan orang tuaku, Tuhan, kalau aku masih punya ibu dan ayah, tunjukan kepadaku…Tuhan…aku ini anak siapa ? mengapa hidupku seperti ini….bencikah engakau padaku Tuhan…

Dalam harap tak pernah ada kata enak atau lega dalam hatiku, tahun kemudian aku berganti induk semang lagi, karena nenekku melihat aku hampir mati karena sakit panas yang selalu mendera, kemudian hari aku tau kalau aku dari bayi hidup tanpa asi.

Hingga kini jika sakit panas aku selalu menangis teringat masa kecilku yang pedih…

Mimpi-mimpi di tahun-tahun berikutnya berkembang, Tuhan aku ingin punya seragam pramuka, aku malu sama teman-temanku, mereka semua memilikinya, sedangkan aku, seragamku hanya sepasang, yang harus aku cuci 2 hari sekali dan menunggunya kering, terkadang jika hujan turun aku menjemurnya di atas kobaran api, atau pakai saja meskipun basah

(kelas 2 sd ketika itu).

Kembali aku mengadu pada Tuhan…, Tuhan…aku ingin sekali punya buku tulis baru.., buku tulisku adalah buku tulis pemberian orang-orang yang sudah lusuh, pinsilku pendek semua pemberian orang yang sudah tidak mau menggunakannya lagi.

Ada orang kaya di desa yang iba padaku, dia mau memberiku buku-buku tulis baru dan pinsil baru serta seragam-seragam baru, akhirnya aku punya seragam pramuka yang dengan bangga aku kenakan setiap hari sabtu, tapi hanya hingga disitu. karena induk semangku yang baru tak pernah mengizinkan aku untuk ikut kegiatan pramuka, dia lebih memilihku membantunya mencari kayu bakar dan rumput hijau.

kembali aku mengadu….Tuhan….ayah ibuku kemanaa?….

Tahun berikutnya aku dikejutkan oleh sesosok laki-laki yang mengaku pamanku, dia hitam karena banyak beraktifitas di terik panas mengurus kebun kopi orang lain.

Ketika itu dia bilang mau mengajaku jalan-jalan, aku pun pamit pada induk semangku, tetapi entah mengapa induk semangku menangis, dan berlari ke kamarku, mengemasi baju-bajuku yang tidak banyak, dan memberikannya pada pamanku itu.

Akupun berpamitan pada buyutku dan beliau memberiku uang 2 keping 50 rupiah, bahagiannya aku, itu uang yang aku terima pertama kali darinya, sebelumnya dia tidak pernah memberiku uang, aku lalu terbayang apa saja yang bisa aku lalukan dengan uang itu di jalan nanti. Aku berjanji padanya jika kaya nanti aku akan membelikan dia kain yang bagus, martabak kesukaan, buah-buahan, dan biskuit kaleng.

Belum genap janjiku pada beliau, beberapa tahun kemudian beliau berpulang, aku tidak diberitahu, aku mengetahuinya ketika aku sudah duduk di bangku SMP, aku sedih sekali ketika itu, janjiku belum dapat aku tepati padanya, karena aku masih SMP.

Mimpi-mimpiku kembali ku gapai perlahan… Tuhan, aku ingin sekali memiliki sebuah sepeda, semua teman-temanku bersepeda ke sekolah aku ingin sekali memilikinya…

Tak lama berselang ada sebuah sepeda di garasi rumah, ternyata teman ibuku yang membelikannya untukku, entah dari mana dia tahu bahwa aku menginginkan sebuah sepeda, saya sangat senang sekali, setiap hari aku belajar mengendarainya, jatuh, tergores, hingga jatuh keselokan, dalam beberapa bulan aku sudah dapat menguasainya dan dengan riang bergabung bersama teman-teman besepeda ke sekolah setiap hari, tapi satu hal yang aku lupa, aku meminta tetapi ketika aku mendapatkannya, berterima kasih saja tida pada Tuhan, apa lagi bersyukur, maka Tuhan mengujiku, suatu malam sepedaku hilang dicuri, betapa sedihnya aku…

Aku belajar dari kesalahanku, jika kita meminta kepada Tuhan dan kita diberi, maka sudah sepatutnya kita berterima kasih dan bersyukur, karena dengan itu Tuhan akan menjaga semua milik kita yang diberikanNYA…

Sejak saat itu aku tidak pernah lupa bahwa jika kita meminta maka kita akan diberi.

-Surat Al Baqoroh (2) ayat 186 :

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Itulah sedikit cerita masa kecilku, aku percaya dengan kekuatan do’a karena aku yakin 100% bahwa Tuhan akan menggenapi janjinya.
0
1.3K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.