Jakarta - Salah satu hambatan utama proyek pembangkit listrik adalah pengadaan lahan, untuk mengatasi hal ini, pemerintah merencanakan pembangunan pembangkit listrik mobile atau bisa dipindahkan. Proyek ini ditargetkan di mulai tahun depan.

"Nanti tahun depan ada power plant yang mobile, bisa ditarik-tarik, kita sudah kerja sama, agar daerah-daerah terutama yang pulau-pulau bisa kita aliri listrik," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi), di depan kepala daerah se-Indonesia, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/10/2015).

Pembangkit listrik mobile ini sebagai salah satu solusi pengadaan listrik, agar masyarakat bisa menikmati listrik secepatnya.

"Sebelum yang listrik 35.000 MW ini bisa diselesaikan. Artinya, memang ini adalah tugasnya menteri untuk menyelesaikan, mencari solusi agar 35.000 MW ini bisa diselesaikan," katanya.

Jokowi mengakui, proyek 35.000 MW tidak mudah tapi bisa diselesaikan, namun tidak dipungkiri masih banyak hambatan seperti perizinan hingga pembebasan lahan.

"Problem utamanya ada 2, pertama izin, kita potong terus, orang kalau sudah masuk ke daerah, pembebasan lahan tolong dibantu baik Pak Gubernur, Ibu Bapak Bupati, Wali Kota membantu pembebasan lahannya, sehingga betul-betul cepat bisa segera dikerjakan," tutup Jokowi.


sumur