Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tukang.koprolAvatar border
TS
tukang.koprol
Inflasi Jakarta Terendah dalam 4 Tahun Terakhir
Jakarta - Tarif transportasi angkutan udara dan antarkota serta harga bahan makanan yang mengalami penurunan cukup tajam membuat laju inflasi di DKI Jakarta mengalami penurunan yang drastis.

Bila laju inflasi pada Agustus mencapai 0,51 persen, maka laju inflasi di September 2015 mencapai 0,01 persen atau turun 50 basis point. Sedangkan laju inflasi DKI tahun 2015 mencapai 2,49 persen dan laju inflasi DKI tahun ke tahun menurun menjadi 7,24 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Nyoto Widodo mengatakan laju inflasi September merupakan inflasi yang terendah sejak tahun 2011. Rendahnya tingkat inflasi menunjukkan kondisi perekonomian di Jakarta mulai menggeliat.

“Ini merupakan prestasi yang baik dan harus dipertahankan terus menerus,” kata Nyoto di kantor BPS DKI, Jalan Salemba Tengah, Jakarta Pusat, Kamis (1/10).

Penurunan laju inflasi bulan September disebabkan terjadinya deflasi atau penurunan indeks harga pada dua kelompok pengeluaran. Yaitu, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan turun menjadi 1,05 persen dan kelompok bahan makanan turun ke 0,62 persen.

Meski pada lima kelompok pengeluaran lainnya mengalami kenaikan indeks atau inflasi, tapi semuanya itu tidak memberikan pengaruh pada laju inflasi di bulan ini.

Lima kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu kelompok sandang 1,23 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 1,10 persen; kelompok kesehatan 0,70 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0.32 persen serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,30 persen.

“Dengan laju inflasi 0,01 persen ini, menempatkan kota Jakarta sebagai kota yang mengalami inflasi terendah dari 82 kota. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Kota Merauke sebesar 1,33 persen,” ujarnya.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS DKI Jakarta Dody Rudyanto meski angkanya terbilang kecil, ada beberapa faktor yang mendorong tingkat inflasi di Ibu Kota. Faktor utama yang membuat inflasi adalah naiknya harga-harga pada kelompok sandang.

Berdasarkan data BPS DKI, lima kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks/inflasi yakni, kelompok sandang (1,23%); pendidikan, rekreasi, dan olah raga (1,10%); kesehatan (0,70%); makanan jadi, minuman rokok, dan tembakau (0,32%); perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar (0,30%).

Sementara itu, dua kelompok yang mengalami penurunan, yakni kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (1,05%) dan bahan makanan (0,62%).

“Kendati demikian, yang harus diwaspadai saat ini adalah komoditi emas perhiasan yang menyumbang inflasi sebesar 0,0656 persen. Bukan cuma itu, beras juga berkontribusi 0,0652 persen,” ungkapnya.

Lenny Tristia Tambun/HA

Sumber

wahh kemajuan nih yaaa...

emoticon-Big Grin
0
2.3K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.5KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.