- Beranda
- Berita dan Politik
INDEF: Saran SBY Bentuk Pengakuan Kesalahan Ekonomi di Masanya
...
TS
rantymaria
INDEF: Saran SBY Bentuk Pengakuan Kesalahan Ekonomi di Masanya
RMOL. Enam jurus jitu Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk Presiden Jokowi sejatinya adalah pengakuan bahwa lemahnya kondisi perekonomian saat ini tak bisa lepas dari pengaruh masa pemerintahannya.
Begitu tegas ekonom dari Institute for Development of Economic and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati saat diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (29/8).
"Pesan itu jelas menyampaikan pesan kalau peristiwa ekonomi itu tidak ujuk-ujuk datang. Ada hubungan kasualitas. Apa yang kita alami hari ini tak bisa lepas dari peran pemerintahan sebelumnya," katanya.
Menurut Enny, di era pemerintahan SBY kondisi ekonomi sedang diuntungkan dengan harga komoditas yang bagus, ekonomi tertopang ekspor yang masih bagus dan rezeki nomplok investasi dari Amerika Serikat yang membuat banyaknya dana segar masuk Indonesia.
"Sayangnya dana segar itu dalam bentuk hot money, bukan invetasi langsung," sambungnya.
Enny tidak mempermaslahkan jika dana yang masuk berbentuk hot money, selama hal itu diimplementasikan segera untuk biaya produktif.
Kesalahan pemerintah SBY adalah tidak melakukan persiapan ekonomi jika ekonomi Indonesia mengalami penurunan. Seperti misalnya melakukan percepatan industri subsitusi impor, hilirisasi industri, dan membuat energi alternatif.
"Sayangnya semua persiapan atau antisipasi ekonomi down itu tidak dijalankan oleh SBY. Andai saja tiga program itu bisa dijalankan SBY, mitigasi krisis pemerintah sekarang tidak sulit," tandasnya.
Sebelumnya, SBY mengeluarkan enam saran untuk pemerintah SBY menghadapi krisis ekonomi.
Saran itu antara lain, meminta pemerintah menjaga pertumbuhan ekonomi agar tidak terus menurun, meminta pemerintah menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, dan menyarankan pemerintah memberi insentif kepada pelaku usaha. SBY juga berharap pemerintah membuat terobosan untuk menjaga nilai tukar rupiah tidak tembus Rp 15.000 per dolar AS, meminta pemerintah dengan cermat menggunakan ruang fiskal, dan terakhir meminta pemerintah dapat menjaga kepercayaan publik meski ekonomi sedang bergejolak. [ian]
http://politik.rmol.co/read/2015/08/...mi-di-Masanya-
0
3.3K
37
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.3KThread•41.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru