ATEISASI dan DE-AGAMAISASI adalah solusi menghadapi korupsi

Beranda

...

Berita dan Politik
ATEISASI dan DE-AGAMAISASI adalah solusi menghadapi korupsi

bonus.demografi

06-08-2015 01:50

ATEISASI dan DE-AGAMAISASI adalah solusi menghadapi korupsi

Gatot-Istri Muda Sewa Konsultan Hukum, Ini Tarif OC Kaligis

TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara keluarga Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Razman Arief Nasution, mengatakan tarif jasa pengacara Otto Cornelis 'OC' Kaligis adalah Rp 8 juta per jam. Tarif tersebut berlaku ketika OC Kaligis menjadi konsultan hukum Gubernur Gatot.

Menurut Razman, keluarga Gatot berkonsultasi hingga 40 jam dalam sebulan. "Nah itu sebulan sering lebih hingga sepuluh jam," kata Razman saat ditemui di Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu, 5 Agustus 2015.

Jasa OC Kaligis dipakai keluarga Gatot biasanya untuk konsultasi seputar permasalahan hukum Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. "Banyak program pemerintahan yang aspek hukumnya ditanyakan terlebih dahulu ke OC Kaligis," ujar Razman.

Kondisi itu tak berlaku dalam pengajuan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Medan. Sebab, menurut Razman, jasa OC Kaligis tidak digunakan keluarga Gatot melainkan oleh bawahan Gatot, Ahmad Fuad Lubis, yang juga Kepala Biro Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. (Lihat Video Kronologi Kasus Suap Yang Menyeret Gatot dan Istri Mudanya)

Ajuan gugatan itu lantas menjadi urusan KPK. Komisi antirasuah menduga ada penyuapan hakim dan panitera PTUN Medan. Hingga kini ada delapan tersangka penyuapan, yaitu Gatot dan istri mudanya Evy Susanti, OC Kaligis, dan anak buahnya bernama M. Yagari Bhastara alias Gerry yang disangka menyuap.

Uang suap diduga diterima Ketua PTUN Medan Tripeni Irianto Putro dan dua hakim lain bernama Dermawan Ginting dan Amir Fauzi, serta seorang panitera bernama Syamsir Yusfan.

sumber:
http://nasional.tempo.co/read/news/2...rif-oc-kaligis

analisis fenomena korupsi religius.
fenomena tersangka korupsi di indonesia membuat kita bertanya tanya, pasalnya tersangka korupsi di indonesia semuanya adalah orang yang RELIGIUS dan TAAT BERAGAMA. bisa dilihat saja di berita berita, semua tersangka tersebut adalah orang orang yang ketaatannya dan pengetahuannya akan agama tidak diragukan lagi.

mari kita beralih sejenak, melihat negara terbersih dan terkorup.

terbersih:
1. denmark (mayoritas atheist)
2. new zealand (tidak religius)
3. finland (atheist)
4. sweden (atheist)
5. norway (atheist)
6. swiss (tidak religius)
7. singapore (tidak religius)
8. netherlands (atheist)
9. luxembourg (tidak religius)
10. canada (tidak religius)

terkorup (makin ke bawah makin korup) :
1. eritrea (religius)
2. libya (religius islam)
3. uzbekistan (religius)
4. turkmenistan (religius)
5. iraq (religius islam)
6. south sudan (Kristen religius)
7. afganistan (islam religius)
8. sudan (islam religius)
9. north korea (shamanism, indegeneous religious)
10. somalia (islam religius)

ternyata ketika kita melihat di dunia lain, mayoritas negara yang bersih dari korupsi adalah negara yang ATHEIST, sedangkan negara yang paling korup adalah negara yang TAAT BERAGAMA dan RELIGIUS.

sekarang kita bertanya tanya, masih pentingkah peranan agama untuk mengatasi korupsi di indonesia ? silahkan anda jawab sendiri sendiri

Quote:

Original Posted By selera.hidangan►

menurut saya sih Agama yang dimaksud agan TS itu Kehidupan Beragama di dalam sebuah Ketatanegaraan, jadi bukan kehidupan beragama orang per orang seperti pengurus mesjid, dsb..

mungkin benar bahwa korupsi itu timbul akibat keserakahan / moral seseorang, namun bisa saja dibatasi dengan sebuah sistem yang menekan korupsi tersebut, dalam hal ini agan TS menghubungkan sistem pemerintahan di negara mayoritas atheis mengurangi indeks korupsi dengan logika pemikiran bahwa negara terkorup adalah negara religius sedangkan negara terbersih dengan negara atheis. Logikanya sih masih bisa dipahami,sebab seharusnya jika tidak ada hubungan antara agama dengan indeks korupsi seharusnya polanya acak / merata. Tapi dari data yang ditampilkan TS polanya terkelompokkan / terpola antara negara atheis dengan negara agama.

namun tentu saja ada faktor faktor lainnya yang harus didukung, sehingga sampai pada kesimpulan demikian..

menurut gue sih ulasan yang agan TS sampaikan tidak perlu ditanggapi secara emosional dalam pengertian melecehkan / merendahkan negara / orang pribadi yang beragama.. menurut gue sih justru dengan pola demikian menuntut kita mempelajari lebih lanjut hubungan sebab akibat yang jelas seperti apa, agar dapat diperbaiki indeks korupsi di negara kita.

Quote:

Original Posted By bonus.demografi►

begini ya

1. judul adalah semata mata provokasi, namun dalam artian positif. itu gaya menulis kontroversial saja untuk "menyentak" pemikiran pemikiran kita semua. sekaligus agar mudah terlihat orang, he he he emoticon-Big Grin

2. baca sampai habis. maksud dari pendapat saya itu bukan untuk mengatheiskan indonesia, bukan. tetapi untuk mengambarkan bahwa tidak selamanya agama itu efektif dalam mengatasi masalah birokrat birokrat kita yang korup, artinya kita tidak bisa hanya fokus ke agama, selama ini kan kita selalu fokus pada "ahh mereka ini karena kurang agamais" padahal faktanya mereka adalah orang orang yang taat beragama.

3. perbandingan negara negara ateis, itu sebagai brain storming saja, karena kita kan selalu menggunakan pendekatan agama dalam mengatasi permasalahan termasuk korupsi, faktanya toh negara yang tanpa agama bisa memiliki angka korupsi yang kecil, artinya kita seharusnya lebih menggunakan pendekatan hukum ketimbang pendekatan agama.

bersamaan dengan trit ini, TS mengajak kita segenap bangsa indonesia untuk memilih pemimpin yang taat hukum, bukan sekedar taat agama belaka. emoticon-I Love Indonesia (S)

Diubah oleh bonus.demografi 06-08-2015 05:52

Kutip

Balasan

Guest

Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru

Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

Berita dan Politik

671KThread•40.9KAnggota

Terlama

Guest

Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru