Inilah Lima Alasan Kenapa Ekonomi Indonesia Harus Tumbuh 9% atau bisa jg
Inilah Lima Akibat Jika Ekonomi Indonesia Tidak Tumbuh 9%

1. Bencana Demografi
Bayangkan apa yg terjadi jika pertumbuhan penduduk lebih cepat drpd pertumbuhan ekonomi?
Bayangkan apa yg terjadi jika penduduk usia produktif yg besar tidak bisa melakukan kegiatan produktif?

Jika diliat dr statistik populasi Indonesia, Indonesia sekarang sedang mengalami bonus demografi yg dimana artinya lebih banyak proporsi jumlah orang yg muda(15-65 tahun) dibanding yg tua (65+ tahun). Berdasarkan sensus penduduk tahun 2000, Indonesia mengalami bonus demografi sejak 2010 hingga 2045. Yaitu ketika 100 penduduk usia kerja menanggung kurang dari 50 penduduk usia 0-14 tahun dan di atas 65 tahun. Bandingkan, pada 1971, 100 orang menanggung 86 orang. Pada 2010 sudah berubah, yaitu 100 orang menanggung 51 orang. Kini, 100 orang menanggung 49 orang. Berdasarkan sensus itu, puncak bonus demografi akan terjadi pada 2020 hingga 2030. Saat itu 100 orang 'hanya' menanggung 44 orang. Bonus demografi terbaik akan terjadi pada 2028 hingga 2031, yaitu ketika 100 orang menanggung 47 orang. Terjadi pergeseran. Puncak bonus demografi hanya terjadi tiga tahun (bukan lagi 10 tahun), dan penduduk yang ditanggung bukan lagi 44 orang tapi 47 orang. Artinya, beban angkatan kerja makin berat. Ini tentunya akan memberatkan negara dibidang manapun ketika bencana demografi terjadi.


2. Middle Income Trap
Middle income trap atau jebakan pendapatan menengah adalah situasi di mana suatu negara yang telah mencapai penghasilan pada level tertentu akan terjebak pada tingkat pembangunan ekonomi yang sama terus menerus (dalam jangka waktu yang lama tidak ada peningkatan menjadi negara berpenghasilan tinggi).

Menurut simulasi dari world bank, agar Indonesia bisa maju menjadi negara berpenghasilan tinggi dibutuhkan pertumbuhan konsisten minimal 9%.


3. Gagal Menjadi Negara Maju dan Indonesia Hanya akan Menjadi Negara Kelas Tiga
Definisi Negara maju (Negara Kelas Satu) adalah negara yang menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi yang merata. Namun standar hidup yang tinggi dan teknologi tinggi hanya bisa diraih jika Indonesia bisa keluar middle income trap dan mengatasi masalah demografi-nya.


4. Kemiskinan dan Masalah Sosial Lainnya Meningkat
Indikator masalah sosial seperti Pengangguran, Kemiskinan, Kriminalitas, dll akan meningkat yg disebabkan lambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia
Setiap tahunnya 2,5 juta orang masuk ke angkatan kerja dan pada tahun 2020 diperkirakan ada sekitar 50 juta orang yg masuk dalam angkatan kerja. Dibutuhkan setidaknya pertumbuhan 9% untuk menciptakan lapangan kerja bagi mereka.

DIbawah ini adalah tiga skenario terciptanya lapangan kerja berdasarkan pertumbuhan ekonomi.



Bisa dilihat kalau setiap 1% pertumbuhan menumbuhkan kurang lebih 2 juta lapangan kerja. Jika 9% pertumbuhan, kurang lebih akan tercipta 20 juta lapangan kerja.

Pemerataan pun sulit mencapai target karena program sosial sangatlah bergantung pada pertumbuhan ekonomi


5. Indonesia Pecah
Bayangkan apa yg terjadi jika sebagian besar populasi muda indonesia tidak ada pekerjaan.
Ketika tidak ada pekerjaan, seseorang lebih riskan jatuh terhadap faham radikal dan perpecahan.

Munculnya Arab Springs salah satunya bisa dilihat dari sisi demografi ini. Sekitar 25 persen penduduk usia muda terdidik (19-24 tahun) adalah pengangguran. Angka 25 persen adalah garis merah bagi lahirnya revolusi dan chaos. Saat ini, penduduk usia muda terdidik Indonesia yang menganggur sekitar 18 persen. Sudah masuk lampu kuning. Angkanya cenderung naik. Jika pemerintah tak mencermati ini, maka bonus demografi (jumlah usia muda lbih banyak, dan sesuai sensus penduduk Indonesia 2010 rata-rata usia penduduk Indonesia sekira 27 tahun) bisa berubah menjadi bencana demografi (demographic disaster).

Ketika Bencana Demografi ini terjadi berbagai kejadian tidak diingikan pun akan terjadi seperti perang sipil, kerusuhan, dll namun yang pasti hasil akhirnya bisa diprediksi kalau pada akhirnya Indonesia akan pecah jika ini sampai terjadi.

Mesir


Libya



Indonesia



Sumber dan Referensi:


Daripada elo-elo sibuk ributin masalah jangka pendek kayak dolar naik, jokowi, nasbung, nastak mending elo pikir solusi untuk masalah yang jangka panjang ini karena ini yang akan mempengaruhi nasib elo orang sebagai orang indonesia pada 20 tahun mendatang, itupun kalau elu-elu pada msh mau tinggal dan idup di indonesia terkecuali elu-elu ada rencana pada pindah negara/warga negara.