- Beranda
- The Lounge
Bepergian dan menikmati makanan tanpa kena getok oleh pedagang makanan
...
TS
scarlet.needle
Bepergian dan menikmati makanan tanpa kena getok oleh pedagang makanan
[/CENTER]
Beberapa waktu yang lalu seorang pengguna Facebook mengunggah sebuah bon atau kwitansi pembayaran makanan yang diakuinya berada di sebuah restoran di Anyer. Di kuitansi tersebut ada tujuh menu makanan dan minuman yang dipesan. Namun, harga tiap makanan terbilang mahal.
Dua ikan bakar dihargai Rp 400 ribu, 1 cumi saos tiram Rp 180 ribu, 3 cah kangkung Rp 200 ribu, 1 baso sapi Rp 20 ribu, 2 nasi putih Rp 90 ribu, 2 lalap+sambal Rp 30 ribu, dan 1 es teh manis Rp 80 ribu. Jumlah total yang harus dibayar oleh pemesan adalah Rp 1 juta.
"Hati-hati makan di "rumah makan" sekitaran pantai anyer. Baru kali ini makan sampai sejuta. Mending eksklusif, kaya warung pecel ayam. Bakso semangkok harganya ckckckckckck. Bakso kecil-kecil gitu aja," demikian tulis pemilik akun Facebook bernama Dewi Kabisat Andriyani di bawah unggahan kuitansi seperti dikutip merdeka.com.
Pengakuan Dewi membuat heboh. Terungkap kasus ini bukan perkara baru. Sejumlah korban yang kena getok menceritakan kisahnya.
Menanggapi hal tersebut ketua Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang Hardomo pun angkat bicara. Menurutnya, hal tersebut merupakan lagu lama yang kerap menimpa wisatawan di sejumlah area wisata di Anyer.
Hardomo mengungkapkan pihaknya beberapa tahun lalu juga menerima laporan dari wisatawan yang merasa terjebak saat makan di rumah makan di wilayah Anyer dan sekitarnya. Dia telah melakukan sosialisasi kepada pedagang dan memberi masukkan kepada dinas terkait untuk membuat peraturan agar rumah makan mencantumkan daftar menu serta harga.
"Lagu lama itu, pasti di daerah Karang Bolong. kita sudah beri masukan ke Dinas terkait untuk membuat peraturan agar rumah makan mencantumkan menu beserta harga," ujarnya.
Tak cuma di Anyer, kisah-kisah lain mereka yang kena getok saat makan terjadi di tempat ini, misalnya :
Kasus rumah makan di Anyer getok harga seenaknya, bukan pertama kali terjadi. Beberapa orang pernah mengaku jadi korban.
Di forum Kaskus, member dengan id chapunkj menceritakan pengalamannya makan di Pantai Karang Bolong, Anyer, 1 Maret 2014 lalu. Dia kena getok Rp 515.000.
1 Porsi Ikan bakar : 180.000
1 porsi Cumi Saos Tiram : 200.000
1 bakul nasi : 40.000
4 kelapa muda : 80.000
1 piring lalapan : 15.000
total : Rp 515.000
Chapunkj sempat tak percaya dengan harganya. Dia menanyakan ulang pada ibu pemilik warung. Si ibu tersebut mengaku harga bahan baku ikan dan udang sedang mahal.
Memang menjengkelkan ya ketika kita digetok dengan harga tinggi. Padahal makanannya biasa-biasa saja. Rata-rata hal ini terjadi di tempat wisata. Nah agar agan-agan tak tertipu ataupun digetok oleh pemilik warung makanan, berikut ini tips membeli makanan khususnya di tempat-tempat wisata:
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI), Serang, Hardomo mengimbau kepada wisatawan agar makan di warung yang mencantumkan harga makanan dan minuman yang tersedia. Hal ini dilakukan agar wisatawan yang datang tidak tertipu.
"Kami mengimbau wisatawan agar masuk ke rumah makan yang mencantumkan lengkap menu beserta harga, kalau tidak jangan makan di situ," ujar Hardomo.
Hardomo mengaku pihaknya telah memberi masukan kepada dinas terkait untuk membuat peraturan agar rumah makan mencantumkan lengkap menu dan harga.
"Kita sudah memberikan masukan kepada dinas terkait, dan sejumlah rumah makan sempat melakukannya. Tapi kami dari asosiasi tidak mengontrol lagi. Karena itu tugas dinas terkait, entah dinas pariwisata ataupun dinas perdagangan," ujar Hardomo.
Ketika kita lelah menikmati wisata, lengkap rasanya jika kita mengisi perut kita dengan makanan yang harganya relatif standar bahkan murah. Ini tentu akan menyempurnakan kisah liburan atau wisata kita.
Quote:
Beberapa waktu yang lalu seorang pengguna Facebook mengunggah sebuah bon atau kwitansi pembayaran makanan yang diakuinya berada di sebuah restoran di Anyer. Di kuitansi tersebut ada tujuh menu makanan dan minuman yang dipesan. Namun, harga tiap makanan terbilang mahal.
Dua ikan bakar dihargai Rp 400 ribu, 1 cumi saos tiram Rp 180 ribu, 3 cah kangkung Rp 200 ribu, 1 baso sapi Rp 20 ribu, 2 nasi putih Rp 90 ribu, 2 lalap+sambal Rp 30 ribu, dan 1 es teh manis Rp 80 ribu. Jumlah total yang harus dibayar oleh pemesan adalah Rp 1 juta.
"Hati-hati makan di "rumah makan" sekitaran pantai anyer. Baru kali ini makan sampai sejuta. Mending eksklusif, kaya warung pecel ayam. Bakso semangkok harganya ckckckckckck. Bakso kecil-kecil gitu aja," demikian tulis pemilik akun Facebook bernama Dewi Kabisat Andriyani di bawah unggahan kuitansi seperti dikutip merdeka.com.
Pengakuan Dewi membuat heboh. Terungkap kasus ini bukan perkara baru. Sejumlah korban yang kena getok menceritakan kisahnya.
Menanggapi hal tersebut ketua Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang Hardomo pun angkat bicara. Menurutnya, hal tersebut merupakan lagu lama yang kerap menimpa wisatawan di sejumlah area wisata di Anyer.
Hardomo mengungkapkan pihaknya beberapa tahun lalu juga menerima laporan dari wisatawan yang merasa terjebak saat makan di rumah makan di wilayah Anyer dan sekitarnya. Dia telah melakukan sosialisasi kepada pedagang dan memberi masukkan kepada dinas terkait untuk membuat peraturan agar rumah makan mencantumkan daftar menu serta harga.
"Lagu lama itu, pasti di daerah Karang Bolong. kita sudah beri masukan ke Dinas terkait untuk membuat peraturan agar rumah makan mencantumkan menu beserta harga," ujarnya.
Tak cuma di Anyer, kisah-kisah lain mereka yang kena getok saat makan terjadi di tempat ini, misalnya :
Spoiler for 1.
Makan di Karang Bolong kena Rp 515.000:
Kasus rumah makan di Anyer getok harga seenaknya, bukan pertama kali terjadi. Beberapa orang pernah mengaku jadi korban.
Di forum Kaskus, member dengan id chapunkj menceritakan pengalamannya makan di Pantai Karang Bolong, Anyer, 1 Maret 2014 lalu. Dia kena getok Rp 515.000.
1 Porsi Ikan bakar : 180.000
1 porsi Cumi Saos Tiram : 200.000
1 bakul nasi : 40.000
4 kelapa muda : 80.000
1 piring lalapan : 15.000
total : Rp 515.000
Chapunkj sempat tak percaya dengan harganya. Dia menanyakan ulang pada ibu pemilik warung. Si ibu tersebut mengaku harga bahan baku ikan dan udang sedang mahal.
Spoiler for 2.Kena getok di Malioboro:
Di kawasan wisata Malioboro era 2000-an, dulu lesehan-lesehannya juga terkenal mahal harganya.
Lesehan-lesehan itu berjajar rapi di sepanjang pinggir Jalan Malioboro, tepatnya di bagian timur jalan. Biasanya lesehan itu mulai buka menjelang maghrib hingga pukul 03.00 WIB. Menunya pun bervariasi, dari Gudeg, Burung Dara, Ayam Goreng, Lele, Tempe-Tahu, hingga ada pula beragam menu seafood.
"Pokoknya dulu saya pernah makan pakai kerang, burung dara, abisnya bisa sampai Rp 200.000, padahal itu sekitar lima tahunan lalu (2008-2009), kapok," kata Aan, salah seorang pria yang pernah menghabiskan waktu kuliahnya di Yogyakarta, Jumat (5/9).
Harga-harga makanan yang selangit itu diduga karena banyaknya turis lokal maupun mancanegara berwisata di kawasan Malioboro. Namun tetap saja banyak orang yang pernah merasa dongkol karena harga di lesehan Malioboro sangat tinggi.
Padahal kawasan-kawasan lain di Yogyakarta terkenal dengan harga murah kulinernya.
Lesehan-lesehan itu berjajar rapi di sepanjang pinggir Jalan Malioboro, tepatnya di bagian timur jalan. Biasanya lesehan itu mulai buka menjelang maghrib hingga pukul 03.00 WIB. Menunya pun bervariasi, dari Gudeg, Burung Dara, Ayam Goreng, Lele, Tempe-Tahu, hingga ada pula beragam menu seafood.
"Pokoknya dulu saya pernah makan pakai kerang, burung dara, abisnya bisa sampai Rp 200.000, padahal itu sekitar lima tahunan lalu (2008-2009), kapok," kata Aan, salah seorang pria yang pernah menghabiskan waktu kuliahnya di Yogyakarta, Jumat (5/9).
Harga-harga makanan yang selangit itu diduga karena banyaknya turis lokal maupun mancanegara berwisata di kawasan Malioboro. Namun tetap saja banyak orang yang pernah merasa dongkol karena harga di lesehan Malioboro sangat tinggi.
Padahal kawasan-kawasan lain di Yogyakarta terkenal dengan harga murah kulinernya.
Spoiler for 3.Makan sop kaki Rp 130.000:
Sebelum Stasiun Sudirman diperluas, dulu ada Warung Sop Kaki yang terkenal di Jalan Blora, Jakarta Pusat. Bukan karena enak, tapi suka getok pelanggan seenaknya.
Didik menceritakan pengalamannya beberapa tahun lalu. Makan satu porsi sop kaki bisa kena hajar Rp 130.000.
"Harganya nggak masuk akal. Masak sop kaki pinggir jalan lebih dari Rp 100.000. Harusnya cuma Rp 30.000," kata Didik saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (5/9).
Warung makan itu selalu sepi. Tapi ada saja yang terjebak makan di sana.
"Teman saya pernah kena getok harga juga. Dia bayar setengah, lalu dia tantang yang punya warung. Ayo kalau mau berantem! Tapi si pemilik warung diam saja," kenang Didik.
Kini Warung tersebut sudah tak ada lagi karena digusur PT KA. Pindah entah kemana.
Didik menceritakan pengalamannya beberapa tahun lalu. Makan satu porsi sop kaki bisa kena hajar Rp 130.000.
"Harganya nggak masuk akal. Masak sop kaki pinggir jalan lebih dari Rp 100.000. Harusnya cuma Rp 30.000," kata Didik saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (5/9).
Warung makan itu selalu sepi. Tapi ada saja yang terjebak makan di sana.
"Teman saya pernah kena getok harga juga. Dia bayar setengah, lalu dia tantang yang punya warung. Ayo kalau mau berantem! Tapi si pemilik warung diam saja," kenang Didik.
Kini Warung tersebut sudah tak ada lagi karena digusur PT KA. Pindah entah kemana.
Spoiler for 4.Makan di Anyer habis Rp 700.000:
Masih soal kena getok makan di Anyer. Rudi mengaku habis Rp 700.000 saat makan berlima bersama temannya.
Dia sudah merasa aneh saat pemilik warung menanyakan mobilnya parkir di mana. Ternyata memang pemilik warung pilih-pilih.
"Kena getok, udang Rp 200.000. Ikan sekitar Rp 180.000, nasi Rp 45.000. Gila pokoknya! Saya sobek-sobek itu kuitansi di depan yang punya warung," kata Rudi.
Pengalaman tak mengenakan juga diceritakan Dimas. Dia sudah beli ikan dan udang di pasar ikan lalu minta dimasak di warung. Sepakat harganya Rp 150.000.
Tahunya ikan dan udang yang dihidangkan cuma setengah. Setengah lagi raib disikat pemilik warung.
"Alasan dia, udang kalau diolah memang jadi lebih sedikit. Dasar penipu," sungut Dimas.
Dia sudah merasa aneh saat pemilik warung menanyakan mobilnya parkir di mana. Ternyata memang pemilik warung pilih-pilih.
"Kena getok, udang Rp 200.000. Ikan sekitar Rp 180.000, nasi Rp 45.000. Gila pokoknya! Saya sobek-sobek itu kuitansi di depan yang punya warung," kata Rudi.
Pengalaman tak mengenakan juga diceritakan Dimas. Dia sudah beli ikan dan udang di pasar ikan lalu minta dimasak di warung. Sepakat harganya Rp 150.000.
Tahunya ikan dan udang yang dihidangkan cuma setengah. Setengah lagi raib disikat pemilik warung.
"Alasan dia, udang kalau diolah memang jadi lebih sedikit. Dasar penipu," sungut Dimas.
Spoiler for 5.Nasi Pecel Aja Monas Rp 135 Ribu:
Seorang pengunjung yang ngoceh-ngoceh setelah makan di satu tempat makan Pecel Lele di area parkir Lenggang Jakarta, Monas, Rabu (22/7/2015).
"Berapa? Masa Rp 135 ribu?" terdengar suara tinggi warga di satu tempat makan di area parkir Lenggang Jakarta, Monas.
Setelah keluar dari tempat makan itu, ia mengatakan tadi dirinya makan bersama suami dan satu orang anaknya.
"Nasi pake pecel dua, anak nggak pake nasi, terus minumnya aqua botol dua, tadi saya bayar Rp 135 ribu," kata Devi (35) di Monas, Jakarta Pusat, kepada tribunnews.
Ia memaparkan seporsi pecel ayam harganya Rp 35 ribu, aqua botol satunya Rp 15 ribu.
"Tadi anak saya minum berdua sama saya mas," tambahnya.
"Berapa? Masa Rp 135 ribu?" terdengar suara tinggi warga di satu tempat makan di area parkir Lenggang Jakarta, Monas.
Setelah keluar dari tempat makan itu, ia mengatakan tadi dirinya makan bersama suami dan satu orang anaknya.
"Nasi pake pecel dua, anak nggak pake nasi, terus minumnya aqua botol dua, tadi saya bayar Rp 135 ribu," kata Devi (35) di Monas, Jakarta Pusat, kepada tribunnews.
Ia memaparkan seporsi pecel ayam harganya Rp 35 ribu, aqua botol satunya Rp 15 ribu.
"Tadi anak saya minum berdua sama saya mas," tambahnya.
Quote:
Memang menjengkelkan ya ketika kita digetok dengan harga tinggi. Padahal makanannya biasa-biasa saja. Rata-rata hal ini terjadi di tempat wisata. Nah agar agan-agan tak tertipu ataupun digetok oleh pemilik warung makanan, berikut ini tips membeli makanan khususnya di tempat-tempat wisata:
Spoiler for 1.Jangan makan di warung tak cantumkan harga:
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI), Serang, Hardomo mengimbau kepada wisatawan agar makan di warung yang mencantumkan harga makanan dan minuman yang tersedia. Hal ini dilakukan agar wisatawan yang datang tidak tertipu.
"Kami mengimbau wisatawan agar masuk ke rumah makan yang mencantumkan lengkap menu beserta harga, kalau tidak jangan makan di situ," ujar Hardomo.
Hardomo mengaku pihaknya telah memberi masukan kepada dinas terkait untuk membuat peraturan agar rumah makan mencantumkan lengkap menu dan harga.
"Kita sudah memberikan masukan kepada dinas terkait, dan sejumlah rumah makan sempat melakukannya. Tapi kami dari asosiasi tidak mengontrol lagi. Karena itu tugas dinas terkait, entah dinas pariwisata ataupun dinas perdagangan," ujar Hardomo.
Spoiler for 2.Tanya harga sebelum makan:
Karena banyak warung tak mencantumkan harga makanan, sebaiknya Anda menanyakan terlebih dahulu harga makanan. Hal ini untuk mengantisipasi agar Anda tidak tertipu.
"Kalau mau makan wajib tanya dulu. Nasi berapa, ikan berapa, cumi berapa. Biar saja cerewet, nggak usah sungkan. Kalau perlu cocokkan harga di bon dengan saat penawaran. Jangan bossy, langsung pesen. Tanya saja dulu," kata Yulia, salah satu resepsionis hotel di sekitar Anyer.
"Kalau tamu hotel sering kita kasih rekomendasi, ini rumah makan yang harganya wajar. Biar mereka nggak kena tipu. Banyak yang mengeluh soal kena tipu pas makan sea food," kata Yulia.
"Kalau mau makan wajib tanya dulu. Nasi berapa, ikan berapa, cumi berapa. Biar saja cerewet, nggak usah sungkan. Kalau perlu cocokkan harga di bon dengan saat penawaran. Jangan bossy, langsung pesen. Tanya saja dulu," kata Yulia, salah satu resepsionis hotel di sekitar Anyer.
"Kalau tamu hotel sering kita kasih rekomendasi, ini rumah makan yang harganya wajar. Biar mereka nggak kena tipu. Banyak yang mengeluh soal kena tipu pas makan sea food," kata Yulia.
Spoiler for 3.Riset harga terlebih dahulu:
Mungkin ini sedikit ribet, tapi penting. Jika Anda akan melakukan wisata ke sebuah tempat sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu tempat makanan mana yang enak dan harganya murah.
Riset bisa dilakukan lewat teman atau internet. Yang penting harga makanan itu wajar dan sesuai dengan isi kantong kita.
Riset bisa dilakukan lewat teman atau internet. Yang penting harga makanan itu wajar dan sesuai dengan isi kantong kita.
Spoiler for 4.Hindari warung tak jelas:
Wisatawan yang hendak pergi ke tempat wisata sebaiknya mencari tempat makanan yang sudah mencantumkan daftar harga makanan. Jika tak hati-hati, masyarakat bisa terjebak karena banyak warung tak mencantumkan harga makanan.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang Hardomo sudah sering mendengar cerita ini. Menurutnya, hal tersebut merupakan lagu lama yang kerap menimpa wisatawan di sejumlah area wisata.
Hardomo mengungkapkan pihaknya beberapa tahun lalu juga menerima laporan dari wisatawan yang merasa terjebak saat makan di rumah makan di wilayah Anyer dan sekitarnya. Pihaknya pun telah melakukan sosialisasi kepada pedagang dan memberi masukkan kepada dinas terkait untuk membuat peraturan agar rumah makan mencantumkan daftar menu serta harga.
"Lagu lama itu, pasti di daerah Karang Bolong. kita sudah beri masukan ke Dinas terkait untuk membuat peraturan agar rumah makan mencantumkan menu beserta harga," ujarnya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang Hardomo sudah sering mendengar cerita ini. Menurutnya, hal tersebut merupakan lagu lama yang kerap menimpa wisatawan di sejumlah area wisata.
Hardomo mengungkapkan pihaknya beberapa tahun lalu juga menerima laporan dari wisatawan yang merasa terjebak saat makan di rumah makan di wilayah Anyer dan sekitarnya. Pihaknya pun telah melakukan sosialisasi kepada pedagang dan memberi masukkan kepada dinas terkait untuk membuat peraturan agar rumah makan mencantumkan daftar menu serta harga.
"Lagu lama itu, pasti di daerah Karang Bolong. kita sudah beri masukan ke Dinas terkait untuk membuat peraturan agar rumah makan mencantumkan menu beserta harga," ujarnya.
Ketika kita lelah menikmati wisata, lengkap rasanya jika kita mengisi perut kita dengan makanan yang harganya relatif standar bahkan murah. Ini tentu akan menyempurnakan kisah liburan atau wisata kita.
Quote:
[CENTER]KASKUSER YANG BAIK MENINGGALKAN KOMEN YANG BAIK, LEBIH BAIK LAGI DI RATE, DAN PALING BAIK MEMBERI CENDOL
Diubah oleh scarlet.needle 23-07-2015 06:57
0
6.8K
Kutip
28
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923KThread•83.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru