Quote:
Seringnya Menpora Imam Nahrawi melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur tak lantas membuat stakeholder olahraga di Kota Pahlawan itu bangga atau senang. Sebagian pihak mengatakan kunjungan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sangat membebankan pihak Dinas Pendidikan Olahraga (Dispora) Jatim. Hal itu tak dibantah oleh Ketua Harian Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Daerah Jatim, Dhimam Abror.
“Gara-gara (Menpora) Imam Nahrowi kemaruk kungker (kunjungan kerja) Dispora Jatim jadi kelabakan. Sejak menjabat menpora Nahrowi setiap minggu berkunjung ke jatim. Biasanya setiap ada Menpora kunjung ke Jatim Kadispora Sugeng Riyono selalu mendampingi,” kata Dhimam Abror,Minggu (3/5/2015).
Bukan hanya itu, kunjungan Menpora itu mengakibatkan pengeluaran Dispora Jatim membengkak. Apa yang dilakukan oleh Menpora ini sangat kontras dengan apa yang dilakukan Menpora-menpora terdahulu seperti Roy Suryo.
“Bukan itu saja, Dispora Jatim juga harus mengeluarkan biaya untuk menyambut kedatangan Menpora. Sejak zaman Menpora Adyaksa Dault, Andi Mallarangeng maupun Roy Suryo paling banter Menpora kunjung ke Jatim sebulan sekali,” ujarnya.
“Baru di masa Nahrowi ini Menpora kunjung ke Jatim seminggu sekali. Tentu Dispora kerepotan karena anggaran banyak tersedot untuk meyambut kunjungan menpora. Anggaran Dispora berantakan gara-gara menpora gila kunker,” tambahnya.
Yang paling membuat heran stakholder olahraga di Jatim , kungker Menpora Imam Nahrawi itu tidak untuk urusan olahraga layaknya menteri sebelum-sebelumnya.
“Aneh bin ajaib harusnya menpora yang berkunjung ke venues olahraga atau menemui organisasi olahraga atau kepemudaan. Yang dilakukan Menpora Nahrowi adalah mengunjungi pesantren-pesantren dan bahkan pesantren-pesantren kecil dikunjungi. Ini akan menghamburkan anggaran di luar tupoksinya sebagai menpora,”tandasnya.
“Waktu Roy Surya ditunjuk sebagai menpora yang dia lakukan adalah berkunjung ke tokoh-tokoh dan stakeholder olahraga di Jatim termasuk berkunjung ke koni jatim. Imam Nahrowi memang blusukan tapi salah kamar. Dia pulang kampung ke madura pun tetap memakai forijder dan protokol lengkap. Sungguh ini sebuah penyelewengan jabatan yang gak sesuai dengan konsep revolusi mental,”pungkasnya.
Sumur
Menterinya jokuwi kok enggak ada yang bener ya gan