suhu_omtatokAvatar border
TS
suhu_omtatok
Mengenal Berbagai Daerah di Sumatera Utara
Kota Tebing Tinggi berjarak sekitar 80 km dari Kota Medan – Ibukota Provinsi Sumatera Utara. Kota yang dahulu adalah ibu negeri dari sebuah kerajaan Melayu yang bernama Padang ini, luasnya 38.438 kilometer persegi dikelilingi perkebunan milik PTPN III, IV dan Socfindo. Jika dari Medan menuju Pematang Siantar, kita akan menemukan kota yang tansit nan bersih, itulah kota Tebing Tinggi.

Mungkin tidak banyak yang mengetahui, bahwa kota pelintasan antara jalur transportasi timur dan barat ini, memiliki beberapa aset wisata yang belum pernah dikekola. Sebut saja beberapa titik sumber mata air panas, seperti di antara kompleks TC Sosial dan kompleks Sekolah Dasar di sebelahnya. Di tempat ini air panas terbuang dari pelapisan bumi, tanpa ada kolam penampungan. Di daerah Simpang Rambung sumber air panas ini dimanfaatkan sebuah rumah ibadah untuk kebutuhan jamaah. Jika dibuat kolam-kolam penampungan, tentu akan menjadi objek wisata yang cukup menarik.

Di wilayah Sungai Sigiling, ada sebuah bangunan bergaya Minangkabau warisan dari Tuan Syech Baringin. Di lokasi ini terdapat makam ulama tersebut beserta surau peninggalannya. Tuan Syech Baringin adalah seorang ulama thariqat kharismatik di Kota Tebing Tinggi yang berasal dari Limapuluh Kota Sumatera Barat. Beliau konon dikenal sangat sakti. Dikisahkan ketika serdadu Jepang ingin menangkapnya di tempat persulukannya di Kampong Kebon Kelapa Tebing tinggi, tiba-tiba saja daerah itu menjadi hamparan telaga. Lokasi ini bisa menjadi objek wisata ziarah religi.

Tidak Jauh dari lokasi Tuan Syech Baringin, juga terdapat makam Datuk Ganjang di tengah ladang ubi kayu. Makam ini unik karena memiliki panjang 7 meter. Konon dan tentu konon dari kabar mulut ke mulut saat sang datuk meninggal dunia, mayat beliau dilipat tujuh. Datuk Ganjang adalah seorang penguasa di wilayah tersebut berkisar abad 17 atau 18. Di wilayah Kampung Keling juga terdapat makam panjang juga yang kabarnya lebih tua ketimbang makam Datuk Ganjang. Ada yang mengatakan ini merupakan makam Hang Lekiu yang berkubur dengan benda-benda pusakanya, ada yang menyebutnya makam Datuk Hang Gergasi.

Di Bulian masih terdapat sebagian tidak utuh dari bangunan Istana Kerajaan Padang berasitektur Melayu beserta sebagian makam raja-raja dan bangsawan lainnya. Di daerah Bandar Sakti masih berdiri rumah Melayu tua peninggalan Tengku Abin. Semua ini bisa menjadi objek wisata jika ada pembenahan dan pengembangan yang didukung kesenian tempatan seperti musik tabuh larangan kerajaan, tari maniti gobuk, tari podang, tari dulang, tari tujah, tari junjong maharajo, tari persembahan, tari seri padang, sinandong atau juga dondang, sebagai khazanah budaya lokal.

0
44.5K
1.5K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Medan
MedanKASKUS Official
499Thread998Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.