Jakarta - Direktur Centre For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, menilai, ada kesengajaan dibalik turunnya target pendapatan daerah dalam draf Anggaran Pendapatan Belanja Daeraj (APBD) DKI Jakarta 2015.
"Saya curiga penurunan target pendapatan merupakan bentuk pelanggaran, dalam bentuk mark down atau menurunkan anggaran," kata Uchok, Kamis (19/3).
Kecurigaan pengamat anggaran politik itu bukan tanpa alasan mengingat di 2015 sektor penyumbang pendapatan DKI seperti pajak justru naik.
Contohnya, pajak kendaraan bermotor yang mulai Januari 2015 mengalami kenaikan tarif progresif dari sebelumnya 1,5 persen menjadi 2 persen. Selain itu, pajak hiburan yang akan dinaikkan dari 20 persen menjadi 30 persen.
Belum lagi upaya mengintensifkan penerapan pajak online di sektor hiburan, hotel, restoran, dan parkir. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahya Purnama (Ahok) pada akhir Januari lalu bahkan menargetkan jumlah pajak online akan menyasar 10.951 wajib pajak, dari hanya 4.690 wajib pajak di 2014.
Uchok berpendapat, jika Pemprov DKI menurunkan target dengan tujuan agar realisasi pendapatan bisa melebihi target, juga tetap tidak bisa dibenarkan mengingat Pemprov DKI menetapkan APBD lebih tinggi dibanding 2014.
Target pendapatan daerah DKI dalam draf APBD 2015 'versi' Ahok diketahui menjadi salah satu yang mendapat catatan evaluasi Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri). Evaluasi Kemdagri juga membahas turunnya target pendapatan daerah tahun 2015 di bawah pemerintahan Ahok. Diketahui target APBD-Perubahan 2014 ditetapkan Rp 65 triliun, namun dalam draft APBD 2015 turun sebesar Rp 1,2 triliun (1,94 persen) menjadi Rp 63 triliun.
Dalam evaluasinya Kemdagri meminta Ahok melakukan analisis target pendapatan secara lebih akurat, sesuai potensi sumber pendapatan yang ada berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Di situ juga tertulis, Pemprov DKI harus memperhatikan perkembangan berbagai indikator perekonomian nasional serta daerah yang dapat mempengaruhi realitas pendapatan mengingat pendapatan daerah digunakan untuk mendanai program dan kegiatan yang akan dilakukan di DKI.
source