Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

alformer259Avatar border
TS
alformer259
Nostalgia Playstation 1 (PSX)
Spoiler for PSX:


Tahun 98, saat saya masih kelas 1 SMP, Indonesia digemparkan dengan console game fenomenal Playstation 1 (PS1) aka PSX. Game yang mainnya pake kepingan CD ini telah menarik minat jutaan anak pada saat itu.

Saya sendiri mencoba memainkan PS1 di rental tak jauh dari sekolah. Waktu itu tarifnya dipatok 2000 rupiah per jam.

Berhubung saya lagi seneng-senengnya sama sepak bola, maka game yang saya coba adalah FIFA 98 Road to worldcup. Eh di FIFA 98 ada timnas kita loh.

Gilaaaaa…… Untuk ukuran anak yang kesehariannya main video game 2 dimensi di komputer lawas, game di PS1 benar-benar bikin takjub.

“3 Dimensi reeeeek….. 3 Dimensi,” itulah perkataan saya kepada teman di sekolah perihal Game PS1. Bilangnya sambil pasang ekspresi gemes.

Setelah itu keseharian saya di SMP benar-benar tidak bisa dipisahkan dari PS1. Dan selama 3 tahun berkutat dengan rentalan PS, banyak sekali kenangan-kenangan unik yang terjadi. Berikut beberapa diantaranya.



Game Paling Laris = Game Bola

Spoiler for WE4:


Game paling polpuler pada saat itu adalah game bola seperti Winning Eleven atau FIFA Soccer. Pada mulanya FIFA 99 jadi game bola paling diminati. Lalu “International Superstar Soccer Pro 98 Exhibition” mencuri perhatian karena game play-nya yang lebih asik.

Dan sejak ISS Pro Evolution Soccer membahana, FIFA Soccer pun tenggelam. Terlebih saat Winning Eleven (WE) 4 keluar.

WE4 ini adalah game yang sering banget saya mainkan dengan teman baik saya pas kelas 2 SMP. Saat itu teman saya seneng banget pakai Nigeria dengan formasi 4-3-3. Di ujung tombak pake Kanu yang ditopang Babangida dan Amokachi di sayap kiri dan kanan. Nyerangnya pake lewat serangan dari sisi lapangan lalu di crossing dan goal. Hampir 90% goalnya dari skema model begitu.

Kunci terpenting dari Winning Eleven 4 ini adalah speed. Bahkan pemain seperti Roberto Carlos yang posisi sejatinya adalah Back malah dipasang sebagai striker karena speed-nya yang bak kijang. Hal inilah yang membuat kami sering mengumpulkan pemain dengan nilai speed 9 dalam satu tim di Master League. Ngaku deh loe!!!!

Berlanjut ke WE 2000. Dalam permainan ini cara paling populer buat bikin goal adalah dengan one-two. Saking gampangnya bikin goal akhirnya saya sering bersepakat dengan temen-temen kalau dilarang pakai one-two selama pertandingan.

Hal yang sering bikin keki saat main WE adalah pas temen kita bikin goal dia bakalan me-reply goalnya berulang-ulang. Sambil di-reply berulang-ulang dikomentari sendiri. Seolah-olah tuh goal adalah adalah yang terbaik sejagad. Tapi kalau giliran kita yang bikin goal trus kita reply dianya ngambek. Sering ngalamin kan?

Selain itu pihak yang kalah sering berkelit kalau stick-nya dia bermasalah.



Haram Hukumnya Main Dragon Ball GT Final Bout dan Tekken 3

Spoiler for Dragon Ball GT:


Pertengahan tahun 2000an, mendadak setiap rental melarang untuk pelanggannya main Dragon Ball GT dan Tekken 3. Alasannya satu, bikin joystick cepet rusak.

Emang sih beberapa jurus dan combo di kedua game itu mewajibkan sang pemakai buat mencetin tombol stick secara masif, cepet, dan berkesinambungan. Ini rupanya yang bikin joystick rusak.



Rela Gak Jajan Sebulan Demi Buat Memory Card

Spoiler for Memory Card:


Bagi mereka yang doyan main di rental PS, Memory Card jadi kebutuhan tersendiri. Barang yang fungsinya sebagai penyimpan data ini, berguna banget bagi yang keranjingan main Master League Winning Eleven dan game-game RPG macam Final Fantasy, Legend Of Dragoon, atau Suikoden.

Saat itu harga sebiji memory card berkisar antara 30ribu-50ribu rupiah. Tergantung kapasitasnya.

Saya yang pada waktu itu uang saku perharinya Rp 5000,- rela gak jajan sebulan demi Memory Card yang seharga 35ribu.

Punya Memory Card jaman segitu kaya punya kamera DSLR pas jaman sekarang.



PS Loading-nya Lama, Dimiringin Aja

Spoiler for PSX Miring:


Salah satu kelemahan PS1 adalah sistemnya yang pake CD. So pembacaan datanya pake optik bray. Optik ini bakalan melemah seiring dengan intensitas pemakaian yang sering bertambah. Kalau udah gitu, PS bakalan lamaaaaaa banget loadingnya.

Tips jitu yang dikasih oleh Mas-Mas penjaga rental PS adalah : miringin aja PS-nya! Entah dari mana datangnya logikan ini. Tapi herannya berhasil.

Kemiringan dari PS yang optik yang mulai soak dianjurkan 45° dulu. Namun kalau sudah parah tambahin aja sudut kemiringannya. Mulai 60°, 90°, atau bahkan sekalian dibalik (serius ada loh).

emoticon-Toastsilahkan kalo berkenan
Diubah oleh alformer259 09-10-2013 10:00
0
17.3K
190
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.