- Beranda
- The Lounge
Apakah kita siap untuk perubahan paradigma?
...
TS
jipeus
Apakah kita siap untuk perubahan paradigma?
Apakah agan-agan merasa seperti ane yang semakin menyadari kalo keadaan udah mulai ga bener? pemerintah ga bener, kelakuan orang-orang mulai ga bener, lingkungan juga makin rusak? Kalo iya mungkin agan-sista udah mulai membutuhkan paradigma baru.
Berikut ini adalah tanda-tanda agan-sista siap untuk sebuah perubahan paradigma:
1. Karena, tentu saja, semua orang membicarakannya!
Apabila kamu menganggap dirimu telah “terbangun” dan sadar akan apa yang terjadi di planet ini, kamu siap untuk menghadapi perubahan besar. Pada akhirnya, siapa yang tidak ingin berpindah dari segala hal negatif yang mempengaruhi hidup kita saat ini?
Kita dipaksa berada dalam hidup di mana kita diberi tahu untuk berperilaku sesuai apa yang disebut normal. Jangan mempertanyakan kekuasaan, hiduplah dengan sistem dua jenis kelamin, bayarlah pendidikanmu agar kelak kamu dapat bekerja pada pekerjaan yang tidak memuaskanmu, jangan terkejut pada kenyataan bahwa kita begitu tidak terhubung dengan bumi, dan dengan satu sama lain.
Berkumpul dan membicarakan isu-isu ini adalah langkah pertama untuk memanifestasikan jalan keluar—tetapi kita perlu menjalankan ide-ide kita. Perubahan tidak terjadi hanya dengan menuliskan artikel seperti ini dan kemudian melanjutkan hidup. Perubahan datang dengan cara membentuk ruang bagi orang di seluruh dunia di mana mereka bisa berkumpul dan terhubung dengan bumi, seperti seharusnya.
2. Sistem pemerintahan yang ada telah membuktikan kegagalan.
Pada hakikatnya, tidak seorang pun menginginkan perang. Semua orang ingin hidup di dalam cinta, itu adalah hakikat alami kehidupan kita. Leluhur kita telah hidup dalam paradigma ketakutan dan kepatuhan, di mana mereka menyangka pemisahan dan diskriminasi adalah cara menjalani hidup, hanya karena mereka lahir dalam keadaan demikian. Sarana seperti internet telah menghadirkan kesadaran global dalam melihat kebenaran akan apa yang sebenarnya terjadi.
Jejak pendapat baru-baru ini menunjukkan bahwa hanya 29% orang Amerika yang setuju terhadap penyerangan ke Suriah. Semua tindakan tidak perlu yang dilakukan oleh pasukan militer kita yang ‘protektif’ terjadi tanpa adanya persetujuan dari belahan dunia lainnya. Ia hanya menguntungkan beberapa pihak, dan terus menghalangi kita untuk membangun hubungan satu dengan yang lainnya, dengan cara membiarkan kita terus hidup dalam ketakutan. Kita semua adalah pemerintahan bagi diri kita sendiri, pemerintahan yang dapat bekerja di sebuah sistem baru yang penuh rasa syukur dan kejujuran, kita hanya perlu berperilaku sesuai dengan cerminan ini.
3. Pengalaman ‘kontak langsung’.
Topik ini menakutkan dan tak masuk akal bagi beberapa orang, dan bagi beberapa lainnya, sangatlah biasa dan terjadi sehari-hari dalam kehidupan mereka. Ini bergantung pada sistem kepercayaanmu dan apa yang kamu izinkan untuk termanifestasi dalam hidupmu. Telah kita sadari lebih jelas saat ini bahwa kita memiliki lebih dari sekedar tubuh fisik 3 dimensi.
Orang di seluruh dunia berinteraksi dengan—pada dasarnya—bentuk lain dari energi yang termanifestasi, yang kita sebut alien, malaikat, roh, kesadaran tertinggi, sumber, atau Tuhan.
Umat manusia mulai menyadari potensi sejatinya, yang masih cukup menakutkan bagi beberapa orang. Bumi adalah planet yang luar biasa spesial, yang mengumpulkan banyak perhatian dari berbagai kesadaran di alam semesta kita. Perubahan radikal yang terjadi di sini memancarkan energi begitu besar yang menyebar ke seluruh alam semesta.
Masih ada banyak jumlah manusia yang tertutup pada sistem kepercayaan mereka ketika hal ini dikemukakan. Dan, siapa yang tidak? Overlord draconians, hive mind grey aliens? Kita masih hidup di paradigma yang berkata ‘ini tidak mungkin’, ketika tentu saja, kitalah pencipta realita hidup kita sendiri, kita hanya sedang lupa saja.
4. Sinkronisitas
Ini sedang terjadi pada skala terkecil, dan tergantung kepada kita, apakah kita menyadarinya. Penting untuk tidak menganggap sesuatu sebagai kebetulan belaka karena sebenarnya tidak ada sesuatupun yang sifatnya kebetulan. Apa yang sering terjadi kepada saya adalah, saya mendengarkan sebuah lagu atau sebuah dialog, dan jika saya melamun sebentar, saya selalu mengucapkan kata di kepala saya pada saat yang bersamaan ketika kata itu terdengar pada lagu.
Ini adalah hal kecil dan seringkali terabaikan, tetapi saya tahu momen-momen seperti ini menaikkan keasadaran saya; karena secara fisik, saya merasa lebih ringan dan seringkali membangun koneksi baru dalam pikiran saya. Pada saat kita melihat jam di 11:11, angka tersebut merepresentasikan apapaun yang ada dalam benak kita.
Ketika saya melihatnya, ia adalah sebuah pengingat akan terbangunnya kesadaran, dan pada saat itu, terkadang ide baru atau cara baru dalam memahami ide tersebut hadir dalam kesadaran saya. Yang penting adalah untuk melihat apa yang ada dalam gambaran luasnya, dan terus ingat bahwa kita adalah bagian dari cerita yang jauh lebih besar yang kita tuliskan sendiri.
5. Keadaan dunia yang hancur.
Ada banyak pendapat yang berlebihan untuk menggambarkan ‘kehancuran dunia’. Sebenarnya ia hanyalah perubahan menuju awal yang baru, dan kita sedang berada dalam proses untuk menciptakan realita yang akan terjadi pada permulaan baru tersebut. Desakan ini tidak mudah untuk dilihat karena apabila kamu keluar ke jalan, jalanan tidak remuk dan orang-orang tidak berlarian menyelamatkan diri mereka. Kita tidak dapat membayangkan kehancuran global karena ia masih tampak seperti pemikiran yang jauh dan tak terjangkau, yang kerap kita tepiskan.
Sungguh, kita berada pada tebing curam dari manifestasi kita akan bumi ini dan tidak ada waktu lagi untuk hidup seperti sebelumnya. Mengapa kita masih menggunakan minyak, memompa keluar radiasi, secara cepat membakar sumber daya alam kita, kemudian berperilaku seakan ini semua masih dapat terus berlanjut hingga 10 tahun yang akan datang? Perubahan nyata menuju paradigma baru ini akan terjadi ketika tidak ada lagi waktu lengah untuk mengesampingkan isu ini. Dalam kegelapan sejati, kita akan menjadi cahaya.
Pada akhirnya, tidak perlu khawatir, kita adalah makhluk kekal dan segala sesuatunya adalah cahaya dan cinta. Poinnya adalah kita memaknai apa yang sesungguhnya disebut dengan hidup di dalam dunia yang penuh cinta dan cahaya. Ini adalah proses agar semua orang terhubung untuk memanifestasi kenyataan di mana kita tahu bahwa kita memegang kendali.
Just my two cents agan-sista
Boleh disundul kalo setuju kita memang memerlukan perubahan paradigma
Sumber
Berikut ini adalah tanda-tanda agan-sista siap untuk sebuah perubahan paradigma:
Quote:
1. Karena, tentu saja, semua orang membicarakannya!
Apabila kamu menganggap dirimu telah “terbangun” dan sadar akan apa yang terjadi di planet ini, kamu siap untuk menghadapi perubahan besar. Pada akhirnya, siapa yang tidak ingin berpindah dari segala hal negatif yang mempengaruhi hidup kita saat ini?
Kita dipaksa berada dalam hidup di mana kita diberi tahu untuk berperilaku sesuai apa yang disebut normal. Jangan mempertanyakan kekuasaan, hiduplah dengan sistem dua jenis kelamin, bayarlah pendidikanmu agar kelak kamu dapat bekerja pada pekerjaan yang tidak memuaskanmu, jangan terkejut pada kenyataan bahwa kita begitu tidak terhubung dengan bumi, dan dengan satu sama lain.
Berkumpul dan membicarakan isu-isu ini adalah langkah pertama untuk memanifestasikan jalan keluar—tetapi kita perlu menjalankan ide-ide kita. Perubahan tidak terjadi hanya dengan menuliskan artikel seperti ini dan kemudian melanjutkan hidup. Perubahan datang dengan cara membentuk ruang bagi orang di seluruh dunia di mana mereka bisa berkumpul dan terhubung dengan bumi, seperti seharusnya.
2. Sistem pemerintahan yang ada telah membuktikan kegagalan.
Pada hakikatnya, tidak seorang pun menginginkan perang. Semua orang ingin hidup di dalam cinta, itu adalah hakikat alami kehidupan kita. Leluhur kita telah hidup dalam paradigma ketakutan dan kepatuhan, di mana mereka menyangka pemisahan dan diskriminasi adalah cara menjalani hidup, hanya karena mereka lahir dalam keadaan demikian. Sarana seperti internet telah menghadirkan kesadaran global dalam melihat kebenaran akan apa yang sebenarnya terjadi.
Jejak pendapat baru-baru ini menunjukkan bahwa hanya 29% orang Amerika yang setuju terhadap penyerangan ke Suriah. Semua tindakan tidak perlu yang dilakukan oleh pasukan militer kita yang ‘protektif’ terjadi tanpa adanya persetujuan dari belahan dunia lainnya. Ia hanya menguntungkan beberapa pihak, dan terus menghalangi kita untuk membangun hubungan satu dengan yang lainnya, dengan cara membiarkan kita terus hidup dalam ketakutan. Kita semua adalah pemerintahan bagi diri kita sendiri, pemerintahan yang dapat bekerja di sebuah sistem baru yang penuh rasa syukur dan kejujuran, kita hanya perlu berperilaku sesuai dengan cerminan ini.
3. Pengalaman ‘kontak langsung’.
Topik ini menakutkan dan tak masuk akal bagi beberapa orang, dan bagi beberapa lainnya, sangatlah biasa dan terjadi sehari-hari dalam kehidupan mereka. Ini bergantung pada sistem kepercayaanmu dan apa yang kamu izinkan untuk termanifestasi dalam hidupmu. Telah kita sadari lebih jelas saat ini bahwa kita memiliki lebih dari sekedar tubuh fisik 3 dimensi.
Orang di seluruh dunia berinteraksi dengan—pada dasarnya—bentuk lain dari energi yang termanifestasi, yang kita sebut alien, malaikat, roh, kesadaran tertinggi, sumber, atau Tuhan.
Umat manusia mulai menyadari potensi sejatinya, yang masih cukup menakutkan bagi beberapa orang. Bumi adalah planet yang luar biasa spesial, yang mengumpulkan banyak perhatian dari berbagai kesadaran di alam semesta kita. Perubahan radikal yang terjadi di sini memancarkan energi begitu besar yang menyebar ke seluruh alam semesta.
Masih ada banyak jumlah manusia yang tertutup pada sistem kepercayaan mereka ketika hal ini dikemukakan. Dan, siapa yang tidak? Overlord draconians, hive mind grey aliens? Kita masih hidup di paradigma yang berkata ‘ini tidak mungkin’, ketika tentu saja, kitalah pencipta realita hidup kita sendiri, kita hanya sedang lupa saja.
4. Sinkronisitas
Ini sedang terjadi pada skala terkecil, dan tergantung kepada kita, apakah kita menyadarinya. Penting untuk tidak menganggap sesuatu sebagai kebetulan belaka karena sebenarnya tidak ada sesuatupun yang sifatnya kebetulan. Apa yang sering terjadi kepada saya adalah, saya mendengarkan sebuah lagu atau sebuah dialog, dan jika saya melamun sebentar, saya selalu mengucapkan kata di kepala saya pada saat yang bersamaan ketika kata itu terdengar pada lagu.
Ini adalah hal kecil dan seringkali terabaikan, tetapi saya tahu momen-momen seperti ini menaikkan keasadaran saya; karena secara fisik, saya merasa lebih ringan dan seringkali membangun koneksi baru dalam pikiran saya. Pada saat kita melihat jam di 11:11, angka tersebut merepresentasikan apapaun yang ada dalam benak kita.
Ketika saya melihatnya, ia adalah sebuah pengingat akan terbangunnya kesadaran, dan pada saat itu, terkadang ide baru atau cara baru dalam memahami ide tersebut hadir dalam kesadaran saya. Yang penting adalah untuk melihat apa yang ada dalam gambaran luasnya, dan terus ingat bahwa kita adalah bagian dari cerita yang jauh lebih besar yang kita tuliskan sendiri.
5. Keadaan dunia yang hancur.
Ada banyak pendapat yang berlebihan untuk menggambarkan ‘kehancuran dunia’. Sebenarnya ia hanyalah perubahan menuju awal yang baru, dan kita sedang berada dalam proses untuk menciptakan realita yang akan terjadi pada permulaan baru tersebut. Desakan ini tidak mudah untuk dilihat karena apabila kamu keluar ke jalan, jalanan tidak remuk dan orang-orang tidak berlarian menyelamatkan diri mereka. Kita tidak dapat membayangkan kehancuran global karena ia masih tampak seperti pemikiran yang jauh dan tak terjangkau, yang kerap kita tepiskan.
Sungguh, kita berada pada tebing curam dari manifestasi kita akan bumi ini dan tidak ada waktu lagi untuk hidup seperti sebelumnya. Mengapa kita masih menggunakan minyak, memompa keluar radiasi, secara cepat membakar sumber daya alam kita, kemudian berperilaku seakan ini semua masih dapat terus berlanjut hingga 10 tahun yang akan datang? Perubahan nyata menuju paradigma baru ini akan terjadi ketika tidak ada lagi waktu lengah untuk mengesampingkan isu ini. Dalam kegelapan sejati, kita akan menjadi cahaya.
Pada akhirnya, tidak perlu khawatir, kita adalah makhluk kekal dan segala sesuatunya adalah cahaya dan cinta. Poinnya adalah kita memaknai apa yang sesungguhnya disebut dengan hidup di dalam dunia yang penuh cinta dan cahaya. Ini adalah proses agar semua orang terhubung untuk memanifestasi kenyataan di mana kita tahu bahwa kita memegang kendali.
Just my two cents agan-sista
Boleh disundul kalo setuju kita memang memerlukan perubahan paradigma
Sumber
0
1.8K
Kutip
14
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.9KThread•82.8KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru