Curhat buka-bukaan Riana soal kelakuan Lettu Fikar, anak Dedy Mizwar
Reporter : Lia Harahap, Ramadhian Fadillah | Minggu, 25 Januari 2015 09:03


Riana Rara dan Zulfikar Rakita Dewa. ©instagram.com/rianararakalsum

Merdeka.com - Riana Rara Kalsum (40) tak habis pikir kedekatannya dengan Lettu Inf Zulfikar Rakita Dewa (26), akan berakhir duka. Fikar, sapaannya, yang merupakan putra Wakil Gubernur dan aktor kondang Deddy Mizwar ternyata tak sebaik di perkenalan awal mereka. Keduanya berkenalan di jejaring sosial Path, lalu sepakat berlibur bersama ke Eropa.

Di sanalah Fikar berjanji menikahi Riana. Hal ini membuat Riana luluh dan memberikan semua permintaan Fikar. Kini Riana meminta Fikar bertanggung jawab.

Riana juga sudah melaporkan kasus ini ke Polisi Militer TNI AD. TNI AD sudah mengusut kasus ini. Riana juga mengadu pada keluarga Dedy Mizwar atas kelakuan putranya.

Berikut pengakuan blak-blakan Riana kepada merdeka.com, Jumat (22/1) lalu.

Bagaimana awal perkenalan Riana dan Fikar?

Kita kenal Juli. Terus memang dia tahu saya mau keliling Eropa Juli. Saya sudah beli tiket dan penginapan semuanya. Tapi karena keukeh banget rayunnya gigih. Didekatin terus sampai akhirnya saya tunda berangkat 12 Agustus. Kita ketemu tanggal 24 Agustus, karena sebelumnya saya ke Belgia dan Paris dulu.

Waktu di path kelihatannya Fikar seperti apa?

Alim. Salat, puasa senin kamis, zikir. Jadi saya tertarik seneng ketemu orang sholeh kaya gitu. Jarang saya ketemu cowok kayak gini. Tapi setelah ketemu malah nggak pernah (ibadah).

Kok bisa cara nama Riana di Path?

Dari temannya. Temannya itu teman saya juga di Path. Pdahal saya cuma kenal di path juga sama temannya itu. Saya lihat temannya baik. Makanya saya yakin dia juga baik kayaknya

Dia tahu Riana sudah punya anak?

Tahu. Katanya nggak apa-apa. Selama chat itu saya lihat serius.

Kok mau ubah jadwal liburan ke Eropa demi Fikar. Kan baru kenal?

Saya pastiin 2,5 bulan, dia punya pacar gak. Katanya udah gak cinta lagi. Kalau punya hubungan dengan orang lain saya nggak mau, saya udah yakinkan.

Memang dia punya pacar?

Pernah ada komen di path, tapi kata dia ke saya terserah itu cewek mau panggil apa. Udah saya cuekin, cerewet kamu, makanya ada enam kali saya tanya ya percaya juga

Mbak kok mau sama Fikar yang jauh lebih muda?

Saya agak kekanak-kanakan. Nggak sedewasa umurnya, manja. Keluarga saya biasa perbedaan usia. Jadi buat saya selama dewasa, cocok, dan yang utamanya alimnya, salatnya plus plus, aduh alimnya kagum lah.

Pas ketemu?

mukanya dewasa jauh dari foto seperti 30-an, orangnya rame

Ketemu dimana?

Zurich, dia sama dua temannya, kemudia berempat juga ke Munich, Berlin tapi Fikar nginap sama saya, temannya beda. Tapi di tiga kota berikutnya Belgia, Wina, kita cuma berdua.

Waktu ketemu ada komitmen?

Ada komungkinan berpikir ke arah lebih jauh.

Selama bersama?

Nginap bersama. Dia minta terus, padahal awalnya pesan kamar sendiri. Katanya kamu jahat nggak mau sekamar. Katanya ntar saya masakin, saya bangunin tiap pagi, saya luluh juga. Tapi sekarang saya merasa diperalat. Habis dia kayanya gitu banget, kamu lecehkan saya, kamu menghina.

Dia pernah belikan apa?

Dia nggak keluarin sedikit pun. Saya punya bukti, nggak asal omong. Dia minta beliin barang souvenir, kacamata, dan lain-lain.

Merdeka.com - Riana merasa dilecehkan?

Setelah dia hilang, saya merasa dilecehkan. Bilangnya gini-gini, janjinya gini-gini. Tangung jawab, saya merasa buat gitu karena ada jaminannya. Kamu mainin dan peralat saya.

Soal asusila?

Saya merasa perbuatan asusila, atau pelecehan, nggak sesuai norma dari hubungan itu, di luar pernikahan. Saya dirayu, dijebak,

Kabarnya Riana telat datang bulan?

Telat itu iya, dari september, 3,5 bulan.

Sudah cek?

Belom karena dia pernah janji anter saya Desember.

Berarti dia tahu?

Tahu banget dari awal, sejak itu dia mulai berubah, stres, kasar. Oktober hilang, pernah juga ancem waktunya saya masukin instagram, dia ancam kalau nggak turunin foto itu. Dia maki, hina saya. Saat liburan happy, dia bilang tentara kere, tertekan di sana, terus pingim senang-senang. Saya kasih biar dia bahagia. Semua yang dia minta saya kasih.

Harapan Riana?

Harapan saya dia tanggung jawab. Saya langsung cabut, keluarga Fikar harusnya yang datangin saya kalau dia bertanggung jawab.

Orang tua Riana tahu?

Ibu saya tahu. Tapi nggak saya ceritain semuanya.