ane pernah antri di sebuah cafe bandara airport jakarta mau berangkat ke kota lain untuk jalan jalan, waktu itu masih pagi gan ,tapi masih ada waktu cukup banyak,dan ane lihat keliling2 toko,terus ane lapar,cari makanan di foodcourt airport yang didalam bandara,sesudah masuk dari pemeriksaan ,sebelumnya ane ambil uang di atm dlu sejumlah uang,lalu masuklah ane ke toko makanan+minuman yaitu cafe,lalu ane antri dari orang yg memesan.

Lalu giliran ane,ane lakukan pesanan, secangkir kopi dan roti untuk sarapan pagi.pelayanan itu seperti biasanya melayani,lalu dibelakang ane ada 3 orang ,laki olah raga,baris ke 2 laki bisnisman dan baris ke 3 ibu memakai baju bagus dan modern,lalu pelayan kasirnya (jumlah 4orang 3 laki 1 perempuan) yang bagian kasir minta bayaran,lalu ane bayar, ane minta pesanan roti ane di masukin ke oven.sesudah itu ane duduk,nunggu...dengan sabar,orang ke 1 yg antri sudah dapat pesanannya,orang ke 2 juga sudah dapat ,disini sudah sangat lama nunggunya, terus ane lihatin dan datangi ke kasir cofeenya plus disana juga tempat buat kopi dan sedia makanan oven maupun yang dingin,tapi ane diabaikan,terus ane tegur sudah belum pesanan saya mana? pegawainya baru kerjain ,tapi bilang udah ke ane pesanan sudah siap,lalu ane duduk kembali (*mikir* ane klau gak negur,pesanan ane gak dibuat mereka(para pelayannya),lalu orang ke 3 ibu itu juga sudah dapat pesanannya.

Ane kesal sama para pelayan tersebut,lalu ane datangi,sudah batalin aja pesanan dan balikin uang ane,kata pelayannya tidak bisa sudah masuk ke kasir,dan pesanan sudah dibuat. tidak mau tahu,batalin segera,orang saya duluan pesan,kq yang lain yang dibelakang saya dilayani terlebih dahulu,sudah 3 orang saya dilewatin,lalu saya balikin bonnya ke mereka ,tapi mereka tetap bilang maaf tidak bisa,ini pesanannya.pesanan ane :roti aja masi dingin belum di oven,kopi baru dibuat dan selesai sesudah habis orang ke 3 itu. jadi ane dilangkahi 3 orang sekaligus oleh pelayan cafe di bandara airpot jakarta.ane dengan muka kesal lalu ane marahin ,gimana sih layanannya? ane agak kasar dikit ane bilang dasar pelayan bego...roti masih dingin,belum di oven,nunggu sudah lama,rasa kopi juga gak enak,ditambah badmood ,nunggu terlalu lama hampir kurang lebih 45menit-1jam. disitu ane masih ga puas sama sikap pelayannya,terus ane marahin lagi kedua kalinya dan mungkin ane males balik lagi kesana(pelayan perempuan jutek(judes tengik),dan seperti merasa tidak ada rasa bersalah). tapi jujur ,ketemu pelayan yang begini kesalin juga sih,tapi gimanapun waktu itu ane sudah sangat sabar dan sopan akhirnay jadi kelepasan dan kasar. pergi dalam keadaan badmood.

"ane pribadi termasuk orang sabar dan sopan,tapi ada kalanya lepas kendali ,dimana hal itu sudah keterlaluan,ane orang berdosa yang tidak sempurna gan dan perlu yang namanya bertobat selalu"

bagi para aganwan/aganwati yang jadi pelayan dimana saja :

-hati lagi tidak bagus moodnya.
-ada masalah keluarga/pribadi lain.
-masalah gaji/pendapatan yang tidak memuaskan.
-masalah pacar
-dimarahi boss/atasan
-melihat orang dari luarnya
-dan seterusnya...

sebaiknya jangan membawa masalah tersebut ke pekerjaan gan,tapi belajar jadi orang bijak dan profesional,bisa memilih masing masing urusan pada tempatnya.

"buatlah diri anda bernilai dimata orang dan lakukan pekerjaan sebaik baiknya, yang membuat anda pantas dibayar dengan harga yang layak dari apa yang anda lakukan. janganlah mencari pekerjaan dengan nilai gaji tertinggi,tapi buatlah diri anda layak untuk dibayar dengan nilai yang tertinggi.Tuhan tidak tidur dan Dia tahu sebaik apa yang anda lakukan dalam hidup untuk menuju ke level berikutnya,tentu perlu perjuangan bukan?? seperti emas dibakar sampai menjadi barang yang bernilai tinggi,kadar maupun bentuknya pantas untuk dibayar dengan harga yang layak,begitulah anda diuji dalam hidup,mempunyai kualitas dan kuantitas diri dimanapun anda menjadi berkat"




Saran:
Khusus untuk orang(kita) yang tidak tahu bagaimana caranya bertindak/menegur ya,modalnya sabar saja dan mengalah untuk kebaikan.




Pengalaman tidak enak Aganwan/Aganwati














































Nasihat Aganwan/Aganwati