Blusukan ke Kampung Nelayan Perbatasan, Susi Dapat Laporan Pencurian Ikan oleh Kapal AsingQuote:
Maikel Jefriando -
detikfinance
Berau-Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengunjungi kampung nelayan di pulau Derawan, Berau, Kalimantan Timur (Kaltim). Ia melihat suasana kampung di malam hari, hingga berbincang dengan nelayan.
Bersama salah seorang nelayan, Susi menerima laporan bahwa banyak kapal asing yang sering masuk ke perairan Indonesia. Selain mencuri hasil laut, nelayan yang dicurigai berasal dari Malaysia dan Filipina itu juga merusak ekosistem laut.
"Ada kapal asing yang masih berani masuk ke sini? Hebat benar. Terus ngambil ikan pakai bom," ungkap Susi di Kecamatan Derawan, Kabupaten Berau Minggu, (16/11/2014)
Menurutnya itu sangat merugikan. Apalagi ketika mengambil ikan hias. Susi memastikan nelayan asing tersebut menggunakan protas. Karena ikan hias sulit untuk ditangkap satu per satu.
"Satu gram protas itu kasih mati 6 meter di sekitarnya. Itu masuk tumbuhan, karang. Itu habis. Pasti pakai protas," jelasnya.
Perbincangan Susi dengan para nelayan menjadi sangat serius. Meski waktu telah menunjukkan pukul 23.00 WITA. Ia terus menggali informasi dari para nelayan yang terlihat mengerumuninya.
"Kapal itu ternyata sudah lama di sini. Masak iya dia bisa tinggal di Indonesia tanpa izin," ujar Susi setelah menerima penjelasan nelayan.
Nelayan, demikian Susi menambahkan tidak bisa berbuat banyak. Karena tidak dipersenjatai dengan lengkap untuk menghalau kapal asing beserta nelayannya. "Harus aparat memang yang harus turun tangan," terangnya.
Dalam blusukan sekitar 1 jam tersebut, Susi ditemani oleh Bupati Berau Makmur dan Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau Kecil Sudirman Saad. Kemudian beberapa jajaran dari kementerian KP dan pemerintah daerah (pemda).
Kaget dan Marahnya Susi Mendengar BBM Subsidi Dijual ke Kapal AsingQuote:
Maikel Jefriando -
detikfinance
Berau-Blusukan tengah malam Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Susi Pudjiastuti di kampung nelayan di Pulau Derawan, Berau, Kalimantan Timur menghimpun banyak informasi. Ia kaget mendengar kapal asing yang mengkonsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi milik Indonesia.
"Dia ngambil BBM kita? Itu lebih parah lagi. Sudah ngambil BBM terus ambil ikan di sini," ungkap Susi saat berbincang dengan nelayan, Minggu malam (16/11/2014)
Menurut pengakuan nelayan, BBM subsidi berjenis solar tersebut dipasok oleh orang Indonesia sendiri. Ini terjadi karena sangat menguntungkan bagi pemasok.
"BBM tidak boleh untuk kapal asing, titik," tegas Susi dihadapan para nelayan dan pejabat yang hadir dalam blusukan tersebut.
Sangat ironis, kata Susi melihat nelayan lokal yang susah mendapatkan BBM subsidi. Sementara ada yang berani memasok barang tersebut untuk mencukupi kebutuhan pihak lain.
"Nelayan pada teriak ngantre BBM, ini dia enak saja dari luar negeri ngambil BBM kita. Ngambil hasil laut juga," paparnya.
Susi tidak peduli berapa jumlah yang dikonsumsi oleh kapal tersebut. Karena sedikit yang digunakan, tetap mengambil jatah yang seharusnya didapatkan masyarakat. Susi juga meminta pemerintah setempat segera menangkap pemasok BBM.
"Siapa yang supply itu? Orang Indonesia kan? Tangkap saja. Pak Bupati, polisi mana lagi itu tangkap saja itu," perintah Susi langsung di depan nelayan.
Setelah Blusukan, Menteri Susi Rapat Hingga Jam 3 Subuh dengan TNI dan Polri di BerauQuote:
Maikel Jefriando -
detikfinance
Berau-Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Susi Pudjiastuti langsung menggelar rapat bersama TNI Angkatan Laut, Kepolisian, dan Bupati Berau setelah blusukan di pulau Derawan, Berau, Kalimantan Timur (Kaltim). Pasalnya, banyak pelanggaran yang terjadi di wilayah ini.
Pelanggaran paling para adalah banyaknya kapal asing yang seenaknya menangkap ikan tanpa izin di perairan ini. Selain itu, kapal asing juga beroperasi menggunakan bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang seharusnya dipakai nelayan Indonesia.
Rapat dimulai pukul 12.00 WITA dan baru berakhir pukul 03.00 WITA. Susi didampingi Dirjen Kelautan Pesisir dan Pulau Kecil Sudirman Saad dalam rapat yang digelar di balai desa itu.
"Bagaimana caranya menangkap kapal-kapal asing yang ada di sini. Ini harus sekarang juga kalau tidak, besok sudah kabur dia," kata Susi usai rapat, Senin (17/11/2014).
Atas perintah Susi, sekitar pukul 04.00 WITA berangkatlah dua kapal partroli dari kepolisian dan KKP untuk menangkap kapal-kapal asing tersebut.
Kapal Asing Masuk RI, Menteri Susi: Bakar Kapalnya, Tahan NelayannyaQuote:
Maikel Jefriando -
detikfinance
Berau-Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Susi Pudjiastuti blusukan hingga ke kampung nelayan di Pulau Derawan, Berau, Kalimantan Timur (Kaltim).
Mendengar kabar ada pencurian hasil laut oleh nelayan dan kapal asing, Susi meminta aparat segera mengejar. Mulai dari menahan nelayan, dan menyita sekaligus membakar kapal.
"Kejar. Bakar itu kapal. Biar kapok. Orangnya jangan dibakar, tapi ditahan," ungkap Susi, Minggu malam (16/11/2014)
Menurut Susi, hal tersebut pantas dilakukan. Tidak ada sama sekali pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Karena ini bagian dari pertahanan dan keamanan negara.
"Pak Bupati, Polres, aparat jangan ada yang takut. Kalau ada masalah HAM, saya yang tanggung jawab," terangnya.
Ia meminta untuk memulai operasi gabungan. Mulai dari TNI Angkatan Laut, Kepolisian beserta pihak aparat yang langsung terkait dengan permasalahan ini.
"Bikin saja operasi gabungan. Bawa lima kapal. Ajak aparat bawa senjata. Jadi satu, turun operasi," tegas Susi.
Bila tidak demikian, sulit membuat kapal dan nelayan asing itu jera. Akan habis kekayaan laut Indonesia dikuras terus oleh pihak asing. Sementara aparat yang ada tidak melakukan apa-apa.
"Habis ditangkap, kapalnya disita. Kalau ada banyak, bakar satu atau dua. Jangan pernah dibalikin," pungkasnya.
Menteri Susi Berhasil Tangkap 3 Kapal Asing Pencuri Ikan di BerauQuote:
Maikel Jefriando -
detikfinance
Jakarta-Tiga kapal asing yang mencuri ikan di perairan di pulau Derawan, Berau, Kalimantan Timur (Kaltim). Pasalnya, banyak pelanggaran yang terjadi di wilayah ini.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sudah geram atas maraknya pencurian ikan ini. Ia pun menggelar rapat sejak kemarin malam hingga jam 3 subuh mencari solusi atas kapal-kapal ilegal ini.
"Bagaimana caranya menangkap kapal-kapal asing yang ada di sini. Ini harus sekarang juga kalau tidak, besok sudah kabur dia," kata Susi usai rapat, Senin (17/11/2014) subuh.
Atas perintah Susi, sekitar pukul 04.00 WITA berangkatlah dua kapal partroli dari kepolisian dan KKP untuk menangkap kapal-kapal asing tersebut.
Perjalan kapal patroli itu tidak sia-sia, sekitar pukul 7.30 WITA mereka kembali membawa 3 kapal asing yang berhasil ditangkap. Ada sekitar 15 awak kapal yang berada di dalamnya ikut ditangkap.
Kapal-kapal tersebut diketahui berasal dari Malaysia, sekitar wilayah utara negeri jira tersebut. Menurut Dirjen Kelautan Pesisir dan Pulau Kecil Sudirman Saad, para pencuri ikan ini akan ditindak tegas.
"Ini nanti akan di-BAP. Kita kenakan UU perikanan karena dia melakukan penagkapan ikan tanpa izin. Tapi juga akan dikembangkan lebih lanjut karena dicurigai ada sekitar 300-an orang dengan 36 kapal asing yang ada di perairan ini," katanya di pulau Derawan, Berau, Kalimantan Timur (Kaltim).
Menurutnya, kapal-kapal asing ini selain mencuri hasil laut, seringkali mengancam para nelayan lokal kemudian juga merampas hasil tangkapan nelayan.
Mengapa Menteri Susi berani melakukan semua ini? Apa tidak takut dengan segala resiko yg setiap saat bisa mengancam dirinya sendiri? Ataukah ini semua sekedar pencitraan sehingga orang yg melihat kerja Menteri Susi serasa ingin muntah?
Berdasarkan beragam info di medol & medsos yg memuat profil Bu Susi yg sudah lama malang melintang di dunia perikanan, Bu Susi pasti sudah tau betul busuknya 'kelautan' RI. Bisa jadi, waktu itu Bu Susi ingin menegur rekan2nya sesama pengusaha tp merasa sungkan. Sekarang-setelah menjabat sebagai Menteri KKP-adalah waktu yg tepat melancarkan dendamnya kepada para 'pelaku busuk'.
Apa yg akan Anda lakukan sekarang? Mendoakan & mendukung 'the right woman on the right place' demi kedaulatan RI? Ataukah mencibir & muntah setiap mendengar kata 'SUSI'?
Kerja bagus banyak manfaatnya saya kasih
Banyak bicara ga ada hasilnya saya lempar
Maju terus Indonesia - tegakkan kedaulatan bangsa & negara
Salam Perdamaian
Quote: