psycho182Avatar border
TS
psycho182
Pidato di Majelis Umum PBB, SBY Sisipkan Bahasa Indonesia
Selama ini, Presiden SBY selalu menggunakan bahasa Inggris saat berpidato di depan sidang Majelis Umum (MU) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Namun, kali ini dalam sidang MU ke-69, Presiden SBY menyisipkan istilah bahasa Indonesia. SBY pun mendapat tepuk tangan.

SBY berpidato dalam sidang yang digelar di Assembly Hall, Markas Besar PBB, New York, Rabu (24/9/2014). Dia mendapat urutan ke 14 setelah Presiden Finlandia. SBY berpidato sejak pukul 13.25 selama sekitar 25 menit.

Dalam pidatonya, SBY membeberkan berbagai hal, salah satunya menceritakan pengalaman di Indonesia dan Asean. "Pengalaman Indonesia dan pengalaman di Asia Tenggara menggarisbawahi fajar era baru globalisasi untuk abad ke-21. Sebuah dunia yang secara terbuka merangkul perubahan ," kata SBY.

Menurut dia, yang dibutuhkan dunia saat ini adalah semangat kepeloporan: keberanian untuk memecahkan batas-batas lama dan membuat batas baru. "Mengingat semangat ini, saya percaya umat manusia dapat mengatasi tantangan perubahan iklim, menaklukkan kemiskinan dan memberantas ketidakadilan sosial, mempercepat pemulihan ekonomi global, dan menciptakan budaya damai di antara semua agama, termasuk agama-agama Ibrahim," ujar SBY.

Dengan semangat ini, lanjut SBY, diharapkan dapat mengakhiri siklus kekerasan, kebencian, ketakutan dan penghinaan yang telah membuat begitu banyak konflik di seluruh dunia yang mengeras selama puluhan tahun dan berabad-abad.

"Saya bukanlah seorang utopis maupun idealis buta dalam memahami hubungan internasional. Tapi saya percaya bahwa dengan komitmen yang kuat dan kemauan politik, kita dapat membuat tidak mungkin menjadi mungkin," ujar SBY.

"Seperti yang kita katakan di Indonesia, "di mana ada kemauan, disitu ada jalan," kata SBY yang menyelipkan bahasa Indonesia. Dengan bahasa Indonesia itu, SBY pun mendapat tepukan. Lantas, SBY pun mengulangi istilah itu dalam bahasa Inggris, "Where there is a will, there is a way."

Menurut SBY, saat ini merupakan waktu yang baik bagi semua pihak untuk masuk ke bisnis yang serius membangun dunia baru yang damai, makmur, dan adil. "Bisnis membuat setiap orang menjadi pemenang," kata dia.

Pengalaman Indonesia

Dalam pidatonya, SBY merasa Indonesia mendapat kehormatan besar bisa membentuk ikatan yang lebih erat antara Indonesia dan semua bangsa yang tergabung di PBB. "Ketika saya melihat kembali, saya harus mengakui bahwa masih banyak tantangan yang Indonesia harus selesaikan. Dan beberapa upaya kami sudah di jalur yang benar," kata dia.

Dalam upaya mengantisipasi perubahan iklim, Indonesia berani melakukan tindakan progresif danberani menerapkan moratorium deforestasi - yang menjadi kontribusi penting dalam melakukan pengurangan emisi karbon. "Dalam dunia ketidakpastian ekonomi, kami juga telah meningkatkan pendapatan nasional per kapita sebesar 400 persen hanya dalam satu dekade (10 tahun)," kata SBY.

Dalam penanganan terorisme, Indonesia terus memegang teguh nilai-nilai kebebasan, toleransi, modernisasi dan multikulturalisme. Dalam penanganan pemberontakan, Indonesia juga telah berhasil menemukan solusi politik damai permanen untuk mengakhiri konflik 30 tahun di provinsi Aceh.

Indonesia juga telah membuka bab baru seluruh hubungan damai dengan Timor-Leste, berdasarkan kesetaraan dan saling menghormati. Indonesia juga terus damai menyelesaikan satu per satu tumpang tindih perbatasan maritim - dengan Vietnam, dengan Filipina, dengan Singapura, dan lain-lain.

http://news.detik.com/read/2014/09/2...hasa-indonesia
0
2.4K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.7KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.