polpen.macetAvatar border
TS
polpen.macet
[SUBSIDI ALA BP ] Jokowi : wajibkan menteri berantas mafia minyak
Jokowi kelak wajibkan menteri berantas mafia minyak
Quote:

Mafia minyak seringa di bahas sama si sis Cassa>> please kalo kaskuser ada yang jago kalkulasi BBM>> koment.emoticon-Cendol (S)

DPR Bahas Kebijakan Alternatif terkait BBM Bersubsidi

Quote:


Berita lain :
OJK Dukung BBM Subsidi Segera Dinaikkan

Pemerintah Pastikan Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Bersubsidi


Quote:



Sampai 20 oktober 2014 sudah pasti Harga BBM bersubsidi Tidak akan Naik. kenaikan Tarif dasar listrik dan rencana kenaikan harga elpiji akan jadi tambahan beban rumah dan dapur buat ibu-ibu kita. kenaikan barang pokok di pasar, dan operasional transportasi kegiatan keseharian (pekerja dan anak sekolah) pasti juga bertambah, apabila harga bbm bersubsidi di naikkan. emoticon-Big Grin. Namun alternatif kemungkinan bbm tidak naik tahun depan sangatlah tipis, salah satu harapan agar bbm bersubsidi tidak naik adalah apabila harga Crude oil bisa tembus ke 70-80 usd/bblnya. emoticon-Big Grin
Masih ada waktu untuk Mempersiapkan diri sampai di temukan Alternatif terbaik agar Subsidi BBM bisa di tekan.


Berdasar komen-komen kaskuser mengenai subsidi BBM di bp yg pernah ane baca Ini ane Coba Meresum komen2 komen positif yang ada. antara lain :

1. Sebelum melakukan effisiensi dan penekanan subsidi BBM sebaiknya di tinjau dulu system pengadaan dan dirtribusi BBM>>> credit to beberapa id kaskuser Bp. ( ane lupa idnya).

2. Yang perlu di diskusikan sebenarnya adalah biaya distribusi, dan rumitnya system distribusi bbm di Indonesia, karena ini menyangkut infrastruktur penunjang, baik darat, laut, udara yang ada di Indonesia, supaya distribusi bbm bisa merata disemua wilayah indonesia, sehingga tidak terjadi selisih harga tinggi di tingkat pengecer. ( mis di papua harga premium bisa 15 ribu). Di India dan Australia Harga bbm di setiap wilayah (propinsi ) selalu berbeda tergantung jarak distribusi, namun perbedaan harganya tidak mencolok sekali >>>>> Credit to banyak id kaskuser yang komen seperti ini ( ane lupa nama id-IDnya).


3. harga premium yang disubsidi ini rawan diselewengkan dijual ke luar negri/industri dengan harga murah. Jika ada oknum nakal yang menimbun premium bersubsidi sebesar 10.000 KL saja dan dijual ke pihak lain seharga Rp 7.500 perliternya, orang ini sudah minum keuntungan 10 milyar.>>> credit to id Coffin.

4. lain-lain


Opsi Penekanan subsidi BBM by kaskuser

Ada beberapa opsi Mengurangi Nilai subsidi di apbn menurut para kaskuser ini ane coba bikin resumnya emoticon-Big Grin

Opsi1,
Menaikkan harga bbm bersubsidi sebesar rp xxx/liter dengan sistim pengendalian harga, seperti yang sekarang kita alami. >> wacana yg sedang berkembang.

Opsi2
Mengurangi Nilai subsidi dengan menaikkan Harga bbm bersubsidi dengan sistim subsidi tetap dimana pemerintah sudah menetapkan besaran subsidi perliter bbm secara tetap (mis. 2000/l) pada kisaran harga crude oil misalnya di 85 Usd/barel. Dengan kisaran harga minimum BBM bersubsidi mis dari rp 6500 s/d Rp 8000 /litr pada kisaran harga minyak mentah dunia antara 85 - 110 usd/bare dengan asumsi kelonggaran volume BBM yang di subsidi mis 50 juta KL/tahun. ( jumlah rupiah Subsidinya sudah tetap dengan toleransi +/- yang tetap pertahun).
Nah ketika Terjadi penurunan harga Minyak mentah dunia misalnya pada level 85 usd/barel maka harga premium tetap di Rp 6500 sedangkan bila terjadi lonjakan harga minyak mentah dunia maka harga bbm bersubsidi akan dinamis naik mis rp 7000/liter at level crude 95usd/barel, rp 7500 di level crude 100 usd, dan rp 8000 at level crude 110 usd
Nah Bila terjadi Penurunan atau lonjakan kisaran harga di atas atau di bawah kisaran harga Crude oil yang sudah di tetapkan, maka pemerintah boleh merevisi kembali harga BBM bersubsidinya. emoticon-Smilie >>> Credit to konsepnya Id stenl and other id sejak setahun lalu dari berita subsidi tetap BI, namun aplikasi dan systemnya perlu di matengkan lagi, acuan uu migasnya perlu di pelajari lagi

opsi3.
Harga BBM tidak naik ( tetap di Rp 6500/liter), tetapi Pengguna BBM bersubsidi harus di batasi, dengan membatasi pemakainya. Namun perlu di buatkan dasar aturanya . Mis. BBM bersubsidi hanya boleh di pakai oleh Angkutan Umum, Angkutan barang, Angkutan Khusus. perahu nelayan dengan mesin di bawah 20 pk diesel, dan kendaraan bermotor Roda dua di bawah 150 cc. . Nah dengan sistim ini minimal bisa mengurangi volume penggunaan Premium bersubsidi sebanyak 20-40 % (, dan pengurangan volume penggunaan Solar bersubsidi sebanyak 5 - 10%. Namun perlu di ingat sistem subsidi seperti ini resikonya cukup besar karena akan rentan Terjadi penyalah gunaan. misalnya Kita punya motor vario dengan isi 3 liter, maka si pemotor bisa-saja bolak balik beli bbm bersubsidi untuk di kumpulkan buat di isikan ke mobilnya emoticon-Big Grin. yang penting Volume penggunaan bbm bersubsidi tetap saja berkurang emoticon-Big Grin. Kalau mobil pribadi pengin pake bbm bersubsidi ya silahkan Repot sendiri, bolak-balik beli pake motor dulu. emoticon-Big Grin.>>>>>> Credit to banyak id kaskuser yang komen seperti ini.


note : angka2 yg tersebut diatas hanya pengandaian konsep dan bukan hasil kalkulasi emoticon-Big Grin

Mungkin Masih ada alternatif - alternatif lainya dari kaskuser Bp, silahkan Di diskusikan, kekurangan dan kelebihanya. Pro dan kontra adalah hal biasa dan menjadi hak setiap orang untuk berpendapat.



Sekian... emoticon-Cendol (S) emoticon-Cendol (S) emoticon-Rate 5 Staremoticon-Sundul Gan (S)emoticon-Sundul Gan (S)
emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)
Diubah oleh polpen.macet 01-09-2014 00:58
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
5.1K
65
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.