Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Bisnis
  • Memulai Bisnis Atau Memulai Dagang? Pahami Bedanya.

bisownAvatar border
TS
bisown
Memulai Bisnis Atau Memulai Dagang? Pahami Bedanya.
Jika agan termasuk baru dalam memulai usaha. Agan perlu memahami beda antara bisnis dan dagang. Kenapa? Sebab seorang pemula sangat rentan terjebak dalam paradigma ini.

Terus kalau sudah terjebak, biasanya terjadi kebingungan dan salah langkah. Yang tadinya maunya bisa cepat menciptakan perputaran yang mengalir. Jadinya malah tidak segera dapat hasil. Karena agan malah membolehkan jasa atau barang agan untuk dibon oleh customer.

Jadi yang dilakukan adalah pola berbisnis. Bukan pola berdagang.

Jangan terjebak.

Kalau tujuan awal memulai usaha, adalah secepatnya menghasilkan laba. Maka secepatnya pula harus menciptakan perputaran modal.

Berarti agan harus berdagang, bukan berbisnis. Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Hal hal itu diantaranya ialah pentargetan calon customer yang tepat. Customer yang sesuai dengan tujuan awal tadi. Yaitu tipe customer yang mau membayar jasa atau barang agan secara kontan. Dan bukan yang ngebon atau bayar mundur atau kredit.

Dengan begitu maka modal awal agan bisa segera berputar.

Begini ya...
Kalau pada awalnya agan sudah menargetkan sebuah perputaran yang bisa segera tercipta. Itu artinya agan sudah menyadari sekuat apa modal awal agan untuk memulai usaha. Yang jelas tidak akan sanggup menutup target omset sebulan apabila orang beli di agan dengan berhutang atau nyicil.

Oleh karenanya agan harus menerapkan pola usaha berdagang.

Yaitu, "dimana ada uang disitu ada barang".

Beda lagi jika modal awal agan sangat besar.

Misalnya anggap saja 10 customer berbeda setiap harinya selama sebulan. Membeli dengan cara bayar mundur atau bon atau kredit, dan modal agan masih sisa. Masih sanggup untuk diputar dengan cara seperti itu untuk sebulan berikutnya. Maka silahkan saja agan berbisnis.

Artinya agan disitu bisa mentargetkan tipe customer yang pembeliannya selalu dalam jumlah besar. Tapi konsekwensinya adalah mereka bayar mundur, atau dicicil. Sehingga perputaran modal agan akan lebih lambat, namun laba yang didapat-bisa untuk menghidupi agan dan pegawai agan selama sebulan. Ya tentunya jumlah customernya juga harus banyak. Sebab biasanya customer yang seperti itu tidak setiap hari atau minggu melakukan order, melainkan bulanan. Kalau customernya hanya sedikit, maka nanti target omsetnya tidak akan terpenuhi.

Logikanya begini. Semakin jasa atau barang agan dibon oleh customer. Maka akan semakin lambat perputaran modal agan. Jika itu yang terjadi maka tingkat perolehan labanya juga harus banyak. Ya rugi waktu kalau perolehan labanya tidak banyak.

Karena itulah customernya harus banyak. Plus setiap kali order, jumlah ordernya harus besar. Sehingga laba dari setiap transaksi yang terjadi juga banyak. Dengan begitu no problemo walaupun customer bayarnya mundur. Wong transaksinya besar.

Tinggal dikalikan saja. Berapa customer yang order dalam satu bulan.

Misal satu customer order dengan pembayaran mundur senilai dua juta rupiah. Dan dari jumlah itu terkandung laba senilai dua ratus ribu. Dan dalam satu bulan agan melayani transaksi seperti itu dengan 60 hingga 80 customer berbeda. Maka laba agan dalam sebulan ialah......(hitung sendiri). Terasa ya..?

Nah oleh karena laba dari setiap transaksi jumlahnya banyak. Maka tidak masalah jika agan baru terima pembayarannya bulan depan.

Pola seperti itu, yang saya tau biasanya diterapkan oleh perusahaan distributor. Atau agen, atau grosir besar. Customernya bisa toko atau perkantoran atau perusahaan perusahaan yang karyawannya banyak. Atau jika karyawannya tidak banyak, biasanya proyeknya yang banyak. Sehingga perlu membeli bahan atau barang dari agan dalam jumlah besar.

Oke. Jadi sederhananya, modalnya dobel bahkan triple. Supaya sanggup melayani transaksi transaksi seperti yang saya gambarkan tadi. Dan itu baru disebut berbisnis.

Kalau maunya dagang ya kebalikannya. Supaya modal agan muter dengan cepat. Maka jangan kasih bon atau pola pembayaran mundur terhadap customer. Kenapa? Karena modalnya single-bukan dobel.

Nah kalau sudah paham beda antara bisnis dan dagang. Berikutnya tentukan apa jasa atau barangnya.

Cari tau dulu. Barang atau jasa yang dipilih cocok atau tidak dengan pola yang akan dijalankan. Berikutnya tinjau juga modalnya sanggup mengcover pola yang mana. Kemudian singkronkan dengan keinginan awal, maunya usaha yang bagaimana. Lalu tentukan segment calon customernya. Cari tau mana calon customer yang mau bayar tunai dan mana yang tidak.

Jadi....., mau berbisnis atau berdagang?emoticon-Ultah

Tulisan ini murni merupakan pemahaman dari pengalaman. Oleh Adi Bisown.
nona212
nona212 memberi reputasi
1
1.5K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Bisnis
BisnisKASKUS Official
69.9KThread11.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.