Ane mau coba membuka wawasan buat orang2 yang tidak menerima kalo Jokowi terpilih jadi presiden, bahkan mulai jauh2 hari sebelum pemilihan udah banyak yang berkoar2 soal itu.

Anehnya, kalo ada yang menyarankan pada orang2 itu untuk pindah negara pasti dipelintir lalu dibilang pendukung Jokowi mengusir, arogan, dll, padahal sebelumnya mereka sering gembar gembor "NKRI harga mati" saat mendukung Prabowo-Hatta.

Lucunya, kalo ada orang indonesia ga mau mengakui jika Jokowi terpilih sebagai presiden, bukankah itu berarti dia menolak amanat falsafah negara dan konstitusi yang merupakan cerminan nilai2 bangsa indonesia?
Karena siapapun yang terpilih adalah hasil dari Pemilu Presiden yang merupakan amanat NKRI itu ada dalam Konstitusi (UUD1945) Negara Indonesia, buat ane itu namanya standar ganda, menggunakan konstitusi untuk kampanye tapi ga mau mematuhi konstitusi jika hasilnya tidak sesuai dengan keinginannya.

Yang tidak disadari oleh orang2 itu adalah, secara tidak langsung dia menyatakan sudah tidak cocok hidup menurut aturan yang berlaku di Indonesia.

Mana gembar-gembor anti asingnya?
Jika anda tidak mengakui dan menerima amanah dari falsafah dan konstitusi Indonesia maka anda hanyalah orang Indonesia di KTP anda saja, namun tidak di hati anda.

Seseorang yang tidak menerima hasil dari suatu aturan yang dibuat bersama, maka ia memiliki potensi besar untuk melanggar aturan2 tersebut, contoh : amrozy cs.