yinluckAvatar border
TS
yinluck
Fahri Hamzah sindir Jokowi: Jadi ketua RT dulu, ada waktunya jadi RW. Dasar ayam jago
Fahri sindir Jokowi: Jadi ketua RT dulu, ada waktunya jadi RW
Sabtu, 7 Juni 2014 10:17

Merdeka.com - Wasekjen PKS Fahri Hamzah angkat bicara soal peristiwa undian nomor urut capres dan cawapres di KPU kemarin. Dia menilai banyak momen-momen yang membedakan antara capres Joko Widodo (Jokowi) dan capres jagoannya Prabowo Subianto.

Melalui akun Twitter-nya, @Fahrihamzah, dia melihat sikap Prabowo yang berterima kasih kepada seluruh lembaga negara yang telah menjaga pemilu tetap aman. Begitu juga ucapan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tak lupa diucapkan oleh Prabowo.

Dia juga membandingkan pidato Prabowo dengan Jokowi kemarin di rapat pleno KPU. "Sekarang, kita bandingkan dengan pidato Jokowi. Saya kira bedanya sangat jauh," tulis Fahri dikutip merdeka.com, Senin (2/6).

Anggota Komisi III DPR ini menyindir jika Jokowi memang belum mampu menjalankan tugas sebagai seorang calon presiden. Dia menganalogikan dengan jabatan sebagai seorang ketua Rukun Tetangga (RT).

"Kalau baru bisa jadi ketua RT... Ya ketua RT lah dulu... Ada waktunya kita akan pantas jadi ketua RW... #PrabowoituAsli," sindir Fahri.

Fahri juga menyayangkan sikap Jokowi yang tidak mengucapkan terima kasih kepada Prabowo. Bahkan, Jokowi tidak mengucapkan terima kasih kepada Megawati.

"Dia langsung.. Kampanye untuk angka 2.. Bahkan melanggar UU.. Ajakan memilih... #PrabowoituAsli. Maaf ya, Ini subjektif... Tapi ini nyata... Jangan memaksakan diri... KASIAN publik... #PrabowoituAsli," kata Fahri.
http://www.merdeka.com/politik/sindi...a-jadi-rw.html

Fahri sebut Jokowi seperti ayam jago
Sabtu, 7 Juni 2014 10:17

Merdeka.com - Wasekjen PKS Fahri Hamzah sempat mengibaratkan Jokowi layaknya ayam jago dalam pencapresan di Pilpres 2014. Dia kecewa dengan sikap Jokowi yang tak terima dengan kritikan dan hanya bisa merasa dizalimi.

Menurut Fahri, seorang capres harus siap dikritik dan 'ditelanjangi' oleh lawan politik. Bukan justru merasa diserang dan diejek.

"Kita harus siap berkelahi jangan merengek-rengek, kok saya diserang. Itu filsafatnya demokrasi, banyak kandidat yang enggak sadar bahwa menerima demokrasi sebagai sistem politik, menerima konflik sebagai fakta dalam keseharian. Konflik dianggap sebagai permainan dewasa jangan diterima seperti kekanak-kanakan," ujar Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/3).

Kemudian, dia pun mengibaratkan Jokowi seperti seekor ayam aduan yang digosok pantatnya agar berani melawan ayam lain. Namun sayang, ketika benar-benar diadu, malah takut karena belum siap.

"Baik PDIP maupun Jokowi sudah siap menghadapi kompetisi dengan berani nyodorin calon tapi perkelahian (serangan politik) dilarang, ini kan kaya orang adu ayam, Jokowi dipanisin dulu digosok pahanya," kata dia.

Anggota Komisi III DPR ini pun menambahkan, saat Jokowi diunggulkan survei capres mengaku tidak mikir dan mau fokus urus Jakarta. Dalam hal ini, menurut dia, PDIP melihat Jokowi berminat, dan ketika dicapreskan ternyata belum siap menerima serangan politik.

"Dalam kata-katanya itu (copras,capres, enggak mikir) PDIP lihat kawan kita ini mau, waktu pantatnya digosok, dan benar sebelum pemilu disorong (diadu), begitu disorong, diserang sama yang lain, waakkk (takut, tidak siap)," ibarat dia.
http://www.merdeka.com/politik/sindi...ayam-jago.html

------------------------------------

Kalau Jokowi menang jadi presiden, kasihan Fahri dan PKS, akan kembali berkantor di Ruko karena tidak masuk dalam kekuasaan/kabinet lagi


emoticon-Turut Berduka
0
8.4K
81
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.8KThread40.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.