Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

amingraisAvatar border
TS
amingrais
[berakhir bunuh diri] Sifat Megalomania Prabowo Tak Bisa Disembuhkan
TEMPO.CO, Jakarta - Pakar psikologi politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, mengatakan kepribadian grandiose dalam diri Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto tak bisa disembuhkan. Kepribadian tersebut berciri-ciri suka memberikan penilaian berlebihan atas diri sendiri, suka pamer kekuasaan, dan memiliki hasrat kuasa superioritas yang akut atau disebut pula megalomania. (Baca: Pengamat: Sikap Prabowo Turunkan Derajatnya)

"Sudah tertanam dari dirinya sejak kecil. Tak akan bisa berubah," kata Hamdi saat dihubungi, Kamis, 24 Juli 2014. Rumah Prabowo di Hambalang pun menjadi tolok ukur Hamdi untuk menilai kepribadian mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu sebagai penyuka kemegahan seperti orang besar. "Kayak baron di Eropa."

Musababnya, kata dia, sedari Prabowo kecil, keluarga Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia, sudah membentuk karakternya sebagai pemimpin. Hal tersebut juga terjadi di kesatuan Kopassus dan di partainya. Sayangnya, kata Hamdi, Prabowo tak bisa menerima kekalahan. "Seusai dipecat dari TNI, Prabowo malah melarikan diri ke Yordania," katanya. (Baca: Psikolog: Hasrat Berkuasa Prabowo Lebih Besar )

Selain tak bisa menerima kekalahan, Hamdi menilai, Prabowo suka mengalihkan permasalahan dan menganggap kesalahan berasal dari luar dirinya. "Seperti proyektor, Prabowo melihat dengan sisi terbalik," katanya.

Menurut Hamdi, kepribadian semacam itu seperti mengingkari dunia. "Seseorang curang, tapi meneriaki lainnya justru yang berbuat curang." Hamdi menyatakan tak kaget melihat sikap Prabowo yang selalu mencitrakan diri sebagai orang yang dizalimi.(Baca: Prabowo Seolah Merasa Dicurangi Se-Indonesia Raya )

Lantaran tak bisa menerima kekalahan, Prabowo akan mencari kompensasi kegagalannya pada masa lalu dengan mengincar jabatan yang lebih tinggi. "Luka psikologi dipecat dari TNI, Prabowo merasa harus memperbaiki namanya," katanya. Caranya, kata dia, adalah menduduki jabatan tertinggi, seperti presiden.

Hamdi menilai, secara keseluruhan, Prabowo tak cocok dengan kepemimpinan yang kini dibutuhkan. "Nanti bisa kontraproduktif."

http://pemilu.tempo.co/read/news/201...sa-Disembuhkan

MENGENAI MEGALOMANIA

Spoiler for baca:


ADOLF HITLER PENGIDAP MEGALOMANIA BERAKHIR BUNUH DIRI:

Spoiler for baca:


CATATAN:
YANG PALING MENGERIKAN TERJADI JIKA PRABOWO BUNUH DIRI KARENA KEGILAANNYA, MAKA PENGIKUT2 ABG YANG TERGILA-GILA KEPADANYA BAKAL IKUTAN BUNUH DIRI MASSAL.. SEMOGA TIDAK TERJADI
Diubah oleh amingrais 24-07-2014 04:18
0
10.6K
73
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.7KThread41.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.