Melakukan persetujuan atau tidak setuju untuk hal-hal yang kontroversial. Sadar bahwa kebanyakan khalayak berpendapat sama, dengan tujuan untuk mengambil hati, simpati dan empati.

Menyadari semua ada pro kontra, dengan berbekal informasi global mengenai agenda politik, SARA, kebiasaan dan pandangan umum lain. Maka tercipta profil antagonis atau "musuh" yang dibuat untuk melemahkan rival atau malah menguatkan posisi sendiri. contohnya sbb:
- membuat profile buruk dan tidak benar untuk lawan (black/negative campaign).
- membuat profile buruk dan tidak benar ke diri sendiri yang memaksa khalayak untuk menoleh sehingga mendapatkan perhatian dan empati. (Self black/negative campaign).

mengalihkan perhatian agar fokus berpindah. Terkadang memakai metode mengakui kesalahan kecil untuk menutupi kesalahan besar, lalu membahas yang lain. Dengan tujuan memaksakan suasana menjadi relatif kondusif dan aman. Contoh umumnya sbb:
- melupakan sejenak masalah di sekitar dan membahas masalah di luar konteks. (Pemilu Vs Palestina contohnya)
- Teman copet membuat gaduh suasana di angkot sementara si copet beraksi mengambil dompet.
- langsung mengakui kesalahan karena tidak melapor ke polisi ketika ketahuan/kedapatan punya dana lebih, mengaku menemukan dompet dijalan. lalu mengumandangkan mengenai pentingnya kejujuran, padahal yang tidak diceritakan bahwa dana didapat dari merampok bank.

Memanipulasi dan memburamkan data-data umum yang ada berbeda dari masa ke masa, sengaja dibuat membingungkan. Sehingga khalayak yang menyimak jadi lelah dan apatis untuk mencari kebenaran aslinya. Dampak berkelanjutan jadi ikut-ikutan dan nurut-nurut saja karena sudah terlalu lelah dengan situasi yang ada.

Memaparkan info yang semua orang tahu, tapi jawabannya tidak semua orang tahu (unknown). Atau memberikan info yang sedikit-sedikit (padahal bisa semua langsung dipaparkan) yg bertujuan agar khalayak tertarik menyimak, khalayak suka akan misteri. hal ini menyebabkan addictive dan selalu ketergantungan untuk menunggu info selanjutnya.

Membuat info yang menakut-nakuti dan atau penuh harapan-harapan karena sadar manusia memiliki insting takut untuk bertahan hidup juga insting untuk hidup nyaman. Lalu dilanjutkan membuat image seolah-olah bisa menawarkan solusi untuk hal yang di gelontorkan tadi.

Pemperi Harapan Palsu..memberikan sesuatu perhatian, jasa, materi atau lain-nya. Lalu menghentikan secara tiba-tiba sehingga yang sudah terbiasa akan mencari karena sudah terlanjur mengkonsumsi.

Menciptakan simbolisme yang menghipnotis. berupa logo-logo, simbol-simbol, warna atau jingle suara-suara tertentu yang mudah di ingat/diresapi. Mirip jingle iklan dan simbol yang biasa kita dengar dan lihat dimedia-media.

Mengerucutkan info dengan pilihan-pilihan yang di persempit, terkesan memaksa tanpa menyebutkan pilihan lain yang mungkin bisa dijadikan barometer yang bisa jadi mencerahkan. Hal ini di ambil dari berbagai bidang pengetahuan, di rangkum lalu dikerucutkan.

Mengenali dan waspada agar tidak dijerumuskan atau di doktrin apapun kepentingannya tak peduli di bidang apapun itu.
Kalaupun kita bersedia digiring setidaknya kita tahu alasan dibalik itu semua. Kekuatan kontrol ada di diri kita sendiri.
.
.
ingat Emosi + Kontroversi = Terhasut-----> makanan empuk