sikepomanAvatar border
TS
sikepoman
[I SMELL SOMETHING FISHY] Manuver Prabowo Latah Ikutan Deklarasi Kemenangan?
Jokowi JK menang, ane senang.

Ane girang. Di tengah hiruk pikuk luapan rasa gembira atas kemenangan Jokowi-JK versi Quick Count yg diadakan lembaga survey nasional yg memang kredibel, kubu JWK-JK lalu mendeklarasikan kemenangannya. Gue tau, ini masih terlalu dini untuk bakar kembang api, namun setidaknya hasil QC dari lembaga2 tersebut sudah kerapkali terbukti benar, dengan ditandai hasil rekap resni KPU yang tak berbeda jauh.

Namun tiba-tiba ada hal yang lucu banget dari tetangga sebelah. Seperti tak terima akan kekalahan versi Quick Count, mereka juga latah mendeklarasikan kemenangan atas pilpres ini. Bahkan tanpa rasa malu, sebagian dari bersujud syukur atas "kemenangan" yg mereka capai. Buset, pede banget lo pada? Ya pede dong, "Lembaga-lembaga survey kredibel". Versi mereka tentu saja. Adakah yg salah dengan ini? Tentu tidak. Lalu, apanya yang aneh?

Yang aneh adalah, ketika sejumlah lembaga2 kredibel mengatakan kemenangan adalah milik JKW-JK, ada beberapa lembaga2 survey marjinal, yg sangat kentara keberpihakannya, justru mengklaim sebaliknya. Kaum marjinal ini terlihat pada masa kampanye begitu gencar menggiring opini masyarakat lewat hasil2 survey yg selalu memenangkan pasangan no. 1. Masyarakat pun menilai, lembaga2 tsb tak ubahnya tukang jahit, yg barangnya bisa dipesan sesuai keinginan. Malah gue denger selentingan kalo lembaga2 yg "kredibel" ini punya beberapa timses di kubu nomor 1.

Terus, apa urusannya dengan sekarang? Gue lalu berpikir, dengan adanya opini lain ttg kemenangan pilpres ini, Prabowo punya kans untuk jadi presiden ketika rekap perhitungan KPU keluar. Masalahnya, sekarang masih 9 Juli dan hasil KPU baru nongol tgl 22 Juli besok. Artinya masih banyak waktu untuk "divine intervention" terjadi. Ketika hasil KPU keluar dan berkata lain, Prahara akan dengan mudahnya bilang, "Hasil QC rilisan Kompas, LSI, RRI, SMRC dkk hanyalah isapan jempol belaka." Gue katakan divine intervention, karena gue gak percaya dengan lembaga2 pemerintah saat ini. Apapun bisa terjadi. Apalagi, penilaian gue, kubu 1 terkesan all out dan bersedia melakukan apa aja untuk menang. Bukan gak mungkin, hasil suara yg ada saat ini akan berbeda jauh ketika nyampe di KPU tingkat nasional karena ada oknum yg main simsalabim.

Selain itu, dengan adanya 2 versi QC yg hasilnya berbeda, Prabowo mungkin bisa mengajukan banding dengan dasar ini. Tujuan dari QC itu untuk meminimalkan kecurangan pada proses perhitungan suara nasional. Karena, hasil rekap KPU harusnya gak jauh2 dari hasil QC. Nah, kubu 1 bisa bilang, "Hasil KPU kudunya ga jauh2 dari hasil survey yg bilang nomor 1 juara. Kok hasil KPU bisa beda? Pasti kubu 2 ada main mata nih!"

Terus, kudu gimana dong?

Kalo kata Pakdhe, "Kawal suara sampe KPU!"

Caranya? Gue juga gak gitu ngerti. Tapi yg gue ngerti, alur penghitungan suara untuk sampe KPU sbb:

Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dilakukan secara berjenjang sebagai berikut:
a. desa/kelurahan
b. kecamatan;
c. kabupaten/kota;
d. provinsi; dan
e. nasional.

Yg udah gue lakukan adalah foto hasil penghitungan dikelurahan gue yg gue upload ke FB dkk. Kalo ada yg berbaik hati menyediakan host untuk upload foto hasil PPS tiap kelurahan dan kita rekap manual, paling nggak per regional, kalo misalnya yang gua takutkan itu terjadi, at least bisa kita telusuri salahnya dimana.

Kalo lo2 para panasbung bilang gue suudzon, gue cuma bisa jawab, "Terserah. Sekarepmu. Whatever." Gue selalu berpikir pilpres kali ini representasi Good vs Evil, Pandawa Lima vs Gallery of Rogues. Bukannya pandangan gue tak berdasar loh. Dengan menangnya Jokowi, dampaknya dashyat bgt buat elite2 yg sekarang berkuasa:

1. Golkar gak lagi di tampuk pemerintahan. Yg artinya ARB gak bakal seleluasa dulu campur tangan untuk kepentingannya
2. Kasus Century, kasus Hambalang, kasus HAM dan kasus2 yg ga jelas ceritanya saat ini bisa mulai diusut.
3. Pemerintahan bukan lagi karena bagi2 jatah. Jadi ga bakal ada Menkominfo yg bodoh gak ketulungan, Menhut yg dimaki artis, Menpora yg narsis, dll.
4. Ga ada cerita bagi2 kue spt yg dilakukan si tukang sapi, tukang haji, tukang minyak, dll
5. Masyarakat minoritas lebih ngerasa terlindungi, dan gak ada pihak yg ngerasa superior. Pada tau kan kelakuan FPI yg ngalahin anjing itu kek apa.

Kalo ada warga Kaskus yg tau, gimana kita harus kawal suara, supaya Kemenangan Rakyat ini terwujud pada 22 Juli besok, please do share and let us know.

Kalo ada panasbung yg jengkel sama "suudzon" gue, please get busy, do yourself a favor, go fuck yourself, kill yourself, or whatever the fuck you like but putting your filthy hands here.
0
14.3K
159
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilih Capres & Caleg
Pilih Capres & CalegKASKUS Official
22.5KThread3.1KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.