metzinsomniaAvatar border
TS
metzinsomnia
(HOT) Cerita Hermawan Soal Mayat Korban Penculikan dan Data yang Dirahasiakan
Jakarta - Mantan Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Hermawan Sulistyo buka-bukaan soal temuan penyelidikan pelanggaran HAM di masa lalu. Hermawan bercerita soal mayat-mayat korban penculikan yang ditemukannya.

Penuturan Hermawan soal sidang temuan mayat bisa dilihat dalam video yang diakses detikcom di Youtube, Jumat (4/7/2014). Video berdurasi 22 menit memperlihatkan Hermawan bicara di depan forum yang dihelat oleh Imparsial pada 3 Juli lalu. Peserta forum itu adalah mahasiswa.

Hermawan mengawali ceritanya dari diskusi yang kerap dilakukan antara Tim TGPF dengan anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP). Hermawan menuturkan, pada salah satu momen diskusi, ada informasi masuk soal penemuan mayat terapung di perairan Kepulauan Seribu.

"Pada saat kita berdiskusi seperti itu, tiba-tiba suatu hari dapat laporan ke kami ditemukan mayat terapung. Muncul satu-satu dari sepanjang jalur Pulau Seribu sampai ke Lampung. Itu di lepas Pantai Kalianda. Saya nggak inget, seingat saya enam mayat, tapi lima atau enam mayat. Tapi itulah mayat-mayat yang hilang. Jadi jenazah yang hilang, dari sebagian yang diculik. Saya nggak tahu jenazahnya siapa langsung dikuburkan di sana," tutur Hermawan.

Hermawan mengatakan mayat-mayat itu muncul karena pemberat beton yang terikat di kaki terlepas. Identitas mayat-mayat itu tak pernah diketahui.

"Kita tidak tahu, karena apa, harus dicatat bahwa yang kembali 9, yang ditemukan mayatnya 1. Sisanya yang 13 itu belum ketemu, itu yang tercatat, yang tidak tercatat masih banyak lagi," ujarnya.

Hermawan juga mengaku menemukan satu mayat dengan tusukan bayonette di Cemoro Sewu, Jawa Tengah. Namun, menurutnya, temuan mayat itu tak bisa diproses hukum
Polisi waktu itu masih di bawah ABRI. Jadi tidak ada kalau ditanya kenapa nggak dibawa ke pengadilan International Court of Justice di Den Haag sana. Bukti forensiknya nggak ada, mana ada polisi bisa meriksa pada tahun-tahun itu, sudah pasti nggak bisa," ujarnya.

"Dan ini data tidak pernah diungkap, banyak data yang akhirnya saya sembunyikan. Untuk catatan sejarah saja. Saya depositokan di sebuah tempat di atas muka bumi ini," imbuh Hermawan.

Hermawan mengaku sengaja menyembunyikan sebagian data karena merasa tak akan bisa diproses hukum. "Kenapa? secara hukum yuridis nggak mungkin ini diselesaikan, karena ini pertarungan kekuasaan dan mereka masih berkuasa terus," ujarnya.

sumber : http://news.detik.com/pemilu2014/rea...g-dirahasiakan

ngeri yaakkk emoticon-Takut emoticon-Takut

silahkan panasbung dikomen..
gimna rasanya idola kalian di beritakan sprti ini? silahkan dibela..
dan wajar bukan jika kami membela "mati2an" jokowi atas fitnah dan tuduhan panasbung yang belum tentu kebenaranya..
karna kami tau Jokowi itu pemimpin yang baik..
salam 2 jariiii,,, emoticon-Peace
0
7.7K
95
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.9KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.