Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

malaikat.subuh.Avatar border
TS
malaikat.subuh.
Dokter Lie Ciptakan RS Apung Obati Rakyat Miskin di Pelosok Indonesia

Rumah sakit apung dr. Lie Dharmawan bersandar di dermaga Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Kamis (6/6/2013). Rumah sakit yang dibuat oleh yayasan dokter peduli ini merupakan rumah sakit apung swasta pertama di Indonesia berfasilitas lengkap dengan kamar bedah dan ruang pemeriksaan untuk memberikan pelayanan medis bagi mereka yang tak terjangkau di seluruh pelosok tanah air.


DI usianya yang sudah 67 tahun, dokter ahli bedah Lie A Dharmawan, PhD terlihat lebih muda. Bicaranya cepat, terstruktur, khas orang-orang yang tidak mau membuang waktu.Waktu memang bergulir cepat bagi Lie yang sehari-harinya dililit jadwal kerja yang padat. Siang itu, ia bersama tim Dokter Peduli baru saja menyelesaikan pelayanan medis rutin di tempat pembuangan sampah di Semper, Cilincing, Jakarta Utara. Selain pengobatan, mereka juga memberikan penyuluhan hidup sehat dan bersih kepada keluarga pemulung.

"Mereka itu hidup dari sampah. Air yang ada di sekeliling mereka sangat tidak sehat. Dari empat sumur yang kami periksa, semuanya mengandung dua bakteri pembunuh,E Coli dan Pseudomonas," kata Lie.

Hidup Lie memang sepenuhnya untuk pengabdian. Semangat ini pula yang mendorongnya mewujudkan sebuah rencana "gila", yaitu membuat rumah sakit apung (floating hospital) pertama di Indonesia.
Semua orang mencibir dan menyebutnya "edan" ketika ide itu dimunculkan tahun 2009. Tetapi, ia pantang mundur. Ia sangat yakin, masyarakat tertinggal di Indonesia akan lebih mudah memperoleh akses pelayanan kesehatan dengan menggunakan kapal yang bisa masuk ke pulau-pulau kecil.

Kapal yang tahan gelombang dan mampu menyelenggarakan operasi sambil berjalan. Gila memang, tapi tak mustahil. Pada Maret 2013, impiannya terwujud. Rumah sakit apung itu berhasil dibangun di atas kapal phinisi dengan luas 23,5 x 6,55 meter. Awalnya, kapal bekas yang terbuat dari kayu ulin itu, ia beli dengan harga Rp 600 juta. Biayanya dari menjual rumah. Kapal itu kemudian dimodifikasi menjadi dua tingkat dengan ruang operasi ditempatkan di lambung kapal.

"Kapal ini nilainya sekarang sudah lebih dari Rp 3 miliar. Kami memiliki fasilitas kamar bedah dengan segala peralatan memadai, ruang rontgen, EKG, USG, laboratorium, tempat untuk merawat delapan pasien sekaligus. Saya dibantu sponsor," kata Lie, yang aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan Lions Club Bangga Indonesia Pelayaran perdana dilakukan ke Pulau Panggang, Kepulauan Seribu. Setelah itu, kapal pun melaju ke Manggar, Belitung Timur; Ketapang, Kalimantan Barat; dan September lalu merapat ke Bali, Labuhan Bajo (Flores Barat), dan Pulau Kei di Maluku.

"Sampai hari ini total kami sudah melaksanakan 178 operasi, mulai dari hernia sampai tumor, dan ada sekitar 2.000 warga yang sudah kami obati," kata Lie.

Quote:


mantap, lanjutkan perjuangan mu dokter lie emoticon-thumbsupemoticon-I Love Indonesia (S)
0
7.6K
99
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.