Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mubarak.zimahAvatar border
TS
mubarak.zimah
Belajar Arti Hidup Dan Lawak Sesungguhnya Dari Jojon


Gajah mati meninggalkan gading, pelawak mati meninggalkan gema tawa. Jojon meninggal dunia pagi ini. Tapi, gema tawa yang tercipta dari lawakan-lawakannya akan abadi, melintasi zaman dan generasi. Faktanya, anak-anak muda era sekarang masih mengenalnya, kalau tidak dari lawakan panggungnya, tentu dari penampilannya di film ataupun sinetron di televisi. Sampai tahun 2011, Jojon masih muncul di layar lebar lewat film 'Badai di Ujung Negeri'

Namun, barangkali Jojon memang akan dikenang terutama sebagai pelawak. Di panggung komedi, ia adalah sebuah paket lengkap, baik secara fisik maupun konsep. Bila mengikuti teori Teguh pendiri Srimulat, bahwa lucu itu aneh, maka lihatlah Jojon: celananya selalu manggantung sampai ke atas perutnya. Bila inti lawakan adalah parodi alias plesetan, maka Jojon telah melakukannya jauh sebelum istilah "plesetan" itu sendiri dipopulerkan oleh pelawak Yogyakarta, Marwoto. Hanya Jojon yang bisa membuat kumis Hitler kehilangan keangkerannya.

Tambahkan satu teori lagi, dari nyaris satu-satunya pengamat seni lawak di Indonesia, (alm) Arwah Setiawan yang pernah mengatakan bahwa komedi itu serius. Dan, Jojon kurang serius apa? Ia melawak seperti seorang aktor yang sedang berakting; tak ada upaya untuk menjadi lucu. Bahkan, ekspresi wajah Jojon ketika melawak selalu tampak sedih, kadang hampir nangis, seperti orang yang memendam penderitaan.

Di grup lawak Jayakarta, begitulah peran Jojon sejak awal. Ia selalu menjadi sasaran untuk 'dikerjain' teman-temannya, terutama Uuk yang selalu tampil sangar. Bersama Esther yang 'cross-gender' dan Cahyono yang berwibawa, Jojon merajai panggung lawak, terutama di layar TVRI pada dekade 80-an. Penampilannya selalu ditunggu-tunggu lewat acara mingguan Galarama, yang memadukan antara lawak dan musik.

Sementara Srimulat punya acara sendiri, Jayakarta tak kalah eksis lewat acara-acara lain, termasuk Aneka Ria Safari, acara musik yang kadang diselingi dengan lawak, hingga program-program khusus lawak seperti Aneka Ria Jenaka. Seperti grup-grup lawak umumnya kala itu, boleh dibilang Jojon dan Jayakarta memang dibesarkan oleh TVRI.

Yang menarik dari Jojon, dia termasuks sedikit dari personal pelawak yang lebih terkenal dibandingkan dengan grupnya. Di Srimulat, popularitas terbilang merata. Namun, Jojon berhasil tampil ke depan dengan karakter 'keaktoran'-nya yang kuat sebagai pelawak. Layaknya seniman lawak 'tradisional' pada zamannya, ia tak mengandalkan materi atau skrip. Melainkan, ia mengkonsep dirinya dengan karakter tertentu sampai menyatu dengan kepribadiannya. Hal itu diulang-ulang sehingga membentuk pola kelucuan yang bukannya membosankan tapi justru ditunggu-tunggu.

Penonton selalu menunggu saat Jojon di-'bully' oleh Cahyono dan Uuk hingga akhirnya merajuk, ngambek dan putus asa. Pelawak-pelawak 'tradisional' umumnya mengandalkan hal itu: lawakan yang diulang-ulang namun karena dikonsep matang sejak awal sehingga tak pernah membosankan apalagi gagal memancing tawa. Dalam hal ini, Jojon setara dengan Bagio, Ateng ataupun Darto Helm --untuk menyebut beberapa nama saja yang segenerasi dan setipe dengannya.

Di zaman Orde Baru yang represif, di mana masyarakat hidup dalam kebungkaman yang nyaris sempurna, dan dibayangi ketakutan di bawah pemerintahan yang otoriter, pelawak-pelawak macam Jojon berdiri di barisan depan sebagai pahlawan rakyat. Lawakan-lawakannya adalah eskapisme tak hanya bagi kesusahan hidup, melainkan juga dari kesumpekan di bawah sebuah rezim yang tak memberi ruang kebebasan bagi munculnya ekspresi dan aspirasi publik dari bawah.

Dalam lingkaran dunia lawak sendiri, Jojon juga memberi keteladanan yang langka: ia tak mabuk kesuksesan, seperti yang sering terjadi pada pelawak dan penghibur lainnya. Ia tak seperti Gepeng, yang lupa diri karena sukses, lalu terjerumus dalam gaya hidup yang tak sehat, sehingga harus "membayar kontan" dengan nyawanya. Jojon terbilang bersih, tak neko-neko, jauh dari gosip dan skandal miring yang biasa menghampiri seorang seniman yang awalnya miskin kemudian berhasil secara materi. Seperti peran yang dilakoninya di panggung, citra Jojon sehari-hari adalah seorang yang lugu dan polos.

Ketika ditanya wartawan, mengapa masih melawak sampai di usianya saat ini (60-an tahun), Jojon dengan lugas menjawab, "Kalau nggak ngelawak saya makan apa?" Tak ada pretensi-pretensi ideal yang hendak mencitrakan diri sebagai seorang pengabdi atau pelestari sebuah profesi. Seperti Arswendo Atmowiloto yang selalu mengatakan bahwa dirinya menulis (apa saja) demi uang, maka barangkali "pesan" itulah yang ingin disampaikan Jojon dari kejujurannya.

Dengan itu semua, Jojon membuktikan bahwa tak hanya gema tawa yang tercipta dari lawakan-lawakannya yang berhasil melintasi zaman, melainkan kariernya sendiri sebagai penghibur juga relatif stabil. Ketika Jayakarta akhirnya rontok ditelan zaman, Jojon masih bisa tegak berdiri, seorang diri, menguji ketahanannya di antara anak-anak muda yang di zaman ini lebih suka menyebut diri mereka komedian, dengan gaya yang konsisten. Di antara pelawak-pelawak generasi baru yang mengusung "lawakan cerdas", Jojon tetap menjadi dirinya sendiri, kanak-kanak abadi yang merajuk di balik celana aneh dan kumisnya yang hanya 'sekotak' di atas bibirnya. Ia membuktikan, lawakan "jadul"-nya tetap lucu, mampu melintasi masa. Sementara, di layar sinetron, ia bisa menjelma menjadi seorang bapak yang galak, tanpa meninggalkan jejaknya sebagai seorang pelawak.

Kini, Jojon telah tiada. Salah satu manusia paling lucu di Indonesia itu pergi untuk selama-lamanya di usia yang barangkali boleh dibilang belum tua-tua amat, 66 tahun. Tapi, serangan jantung tak berkompromi dengan usia, seperti ketika merenggut nyawa pelawak Basuki dari Srimulat. Gajah mati meninggalkan gading, pelawak mati meninggalkan gema tawa. Hidup Jojon!


http://hot.detik.com/read/2014/03/06...al-hidup-jojon
http://hot.detik.com/read/2014/03/06...al-hidup-jojon
0
2.8K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.