Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

abigigaAvatar border
TS
abigiga
[Ternyata Sutradara..] Setiap Malam “Kolor Ijo” Keluar Rumah untuk Syuting Video


Kompas.com / Faisol
Sang kolor ijo digelandang ke
Mapolresta Probolinggo setelah 10
tahun memerudapaksa 31 wanita.

TRIBUNNEWS.COM
PROBOLINGGO, – Selama 10 tahun
bebas menjalankan aksinya
mencuri dan merudapaksa puluhan
wanita, Buasir Nur Khotib (50) alias
“Kolor Ijo”, warga Desa Posangit
Lor, Kecamatan Wonomerto,
Kabupaten Probolinggo, Jawa
Timur, ternyata memiliki tiga
pekerjaan yang setiap hari
dilakoninya, yakni usaha selep
(giling) padi dan jagung,
memproduksi pupuk kandang, dan
syuting video hajatan.

Hal itu diakui putri sulung Buasir,
SA saat didatangi di rumahnya,
Jumat (31/1/2014). Rumah Buasir
sama dengan rumah tetangganya,
bercat putih dan bergaya rumah
pedesaan. Yang membedakan
dengan tetangganya adalah rumah
Buasir yang terletak di tengah-
tengah persawahan sendirian.
Selain bangunan rumah, di
sebelahnya berdiri gudang tempat
selep padi dan jagung.

SA menambahkan, setiap hari,
ayahnya bekerja menggiling padi,
membuat pupuk kandang, dan
syuting video hajatan. Kalau malam
hari sering keluar dengan alasan
syuting video. Usaha syuting video
dilakukan sejak enam tahun lalu.
Sedangkan pengolahan pupuk
kandang delapan tahun lalu
dengan pegawai sebanyak 15 orang
yang selalu gonta-ganti.

Kepala Desa Posangit Lor M Diyu
mengatakan, Buasir adalah sosok
yang biasa saja dalam bersosialisasi dengan masyarakat.
Diyu juga tahu bahwa pekerjaan
Buasir adalah selep padi, membuat
pupuk kandang dan syuting video
hajatan. Diyu tak menyangka jika
Buasir adalah “Kolor Ijo”.

Hingga sejauh ini, polisi masih
terus mengembangkan kasus
tersebut. Kepolisian masih belum
menemukan korban baru dari aksi
Buasir tersebut. Kasus pencurian
dan rudapaksaan terakhir yang
dilakukan Buasir terjadi pada 19
Januari 2014 lalu di Perumahan
Kopiaan, Ketapang, Kota Probolinggo.

Korbannya gadis berumur 20 tahun. Akibat kejadian yang dialaminya, gadis itu mengalami trauma.
Keluarga korban tersebut meminta
penegak hukum agar menghukum
Buasir dengan hukuman seumur
hidup, atau setimpal dengan
perbuatannya. Keluarga korban
juga mengapresiasi polisi karena
berhasil menangkap Buasir yang
selama sepuluh tahun terakhir
beraksi di dua daerah, yakni Kota
dan Kabupaten Probolinggo .

Seperti diberitakan Kompas.com
sebelumnya, masyarakat bisa
bernapas lega dari teror "Kolor
Ijo". Itu setelah Kepolisian Resor
Kota Probolinggo menangkap sosok
"Kolor Ijo" bernama Buasir Nur
Khotib (50), warga Desa Pohsangit
Lor, Wonomerto, Kabupaten
Probolinggo, di rumahnya, Kamis
(30/1/2014).

Polisi menangkap Buasir yang telah
meneror perempuan sejak 2004.
Aksi Buasir ini telah berlangsung
selama 10 tahun. "Kolor Ijo" dalam
melakukan aksinya selalu mengenakan celana pendek berwarna hijau, lalu mencuri barang berharga milik korban dan merudapaksa perempuan, baik
gadis maupun janda.

sumur

============================
Nih org legend banged gan..
The Green Sempak Strikes Back..
emoticon-Ngakak

ane ngarepin komeng dari agan2 & aganwati.. sekalian di rate yak.. emoticon-Big Grin

ga nolak emoticon-Cendol (S): klo agan brkenan..
klo ga brkenan boleh jg ditimpuk emoticon-Blue Guy Bata (L):

Diubah oleh abigiga 01-02-2014 11:02
0
3.4K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.