Quote:
Jakarta, Aktual.co — Tri Rismaharini, Walikota Surabaya membenarkan jika dirinya telah melaporkan mantan Direksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namun, ketika dikonfirmasi apakah yang dilaporkan adalah Toni Sumampouw Cs, Walikota dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI)Perjuangan itu menjawab dengan senyuman.
"Ada yang saya laporkan. Pokoknya ada," ucap Risma kepada wartawan usai menyambangi kantor KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (20/1).
Berdasakan informasi yang dihimpun aktual.co, diketahui adanya 'penjarahan' satwa langka di KBS untuk meraup keuntungan yang diduga dilakukan oleh mantan direksinya, yakni Ketua Umum (Ketum) Perhimpunan Kebun Binatang Se Indonesia (PKBSI), Rahmat Shah yang juga anggota DPD RI dan Toni Sumampouw selaku Sekretaris Jendral (Sekjen) PKBSI dan Direktur Taman Safari Indonesia (TSI) ini membentuk Tim Pengelolah Sementara (TPS) KBS.
Kendati demikian, Risma tetap merahasiakan jika pelaporannya hari ini terkait atas beberapa nama yang ditanyakan tadi.
"Pokoknya ada," ucap Risma singkat.
Menurut Risama, jika laporannya saat ini tengah dipelajari oleh KPK. "Saya akan terus mendukung dengan data-data yang lainnya termasuk bukti penyerahan-penyerahan satwa itu," pungkasnya.
Sebelumnya, berdasarkan sumber yang berkecimpung di Kebun Binatang Surabaya (KBS) ketika menghubungi Aktual.co menjelaskan, dengan menggunakan jabatannya selaku Ketua Umum (Ketum) Perhimpunan Kebun Binatang Se Indonesia (PKBSI), Rahmat Shah yang diketahui juga anggota DPD RI ini selalu menyandang gelar Doktor (DR) di depan namanya, walau banyak pihak yang meragukan gelar yang disandang itu, diduga berhasil menjarah Satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS).
"Menggunakan wewenangnya sebagai Ketum PKBSI dan berdalih menyelamatkan KBS, Rahmat Shah yang juga pengelolah Taman Hewan Pematang Siantar ini berkolaborasi dengan Toni Sumampau selaku Sekretaris Jendral (Sekjen) PKBSI dan Direktur Taman Safari Indonesia (TSI) ini membentuk Tim Pengelolah Sementara (TPS) KBS," ujarnya ketika menghubungi Aktual.co, Sabtu (18/1).
Kata sumber ini lagi, Rahmat dan Toni bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) PKBSI berhasil kuasai KBS dengan dalih penyelamatan, karena KBS diterpa isu buruknya manajemen yang mengakibatkan banyak Satwa mati.
"Lebih tiga tahun TPS-KBS yang di pimpin Toni Sumampau tidak melakukan perubahan yang siknifikan, justru menimbulkan konflik baru di KBS, antara Kemenhut dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengenai hak dan ijin pengelolahan Kebun Binatang yang berdiri di atas tanah Pemkot Surabaya," ucapnya.
Dengan upaya paksa akhirnya Walikota Surabaya Tri Rismaharini berhasil mengambil alih KBS, namun tak pelak lebih dari 400 ekor Satwa KBS berhasil "di jarah" dari KBS dengan dalih KBS sudah over populasi dan sempitnya lahan.
Satwa KBS tersebut dibagikan ke Kebun Binatang (KB) milik kroni-kroni Rahmat Shah (Taman Hewan Pematang Siantar) yang menjabat sebagai Ketum PKBSI untuk kali ke tiga dengan penuh rekayasa dan Toni Sumampau (TSI).
Termasuk ke KB baru di Banyuwangi Jawa Timur, yang disinyalir milik Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan yang bekerja sama dengan Rahmat Shah dan Toni Sumampau.
Satwa KBS juga di bagikan ke Taman Satwa (TS) Lembah Hijau di Lampung milih keluarga Rahmat Shah.
http://www.aktual.co/browse/comment/...mpau-cs-ke-kpk
edan parah modusnya...pantes Kebon Binatang Surabaya mirip rumah jagal
maju terus Bu... hajar trus tuh jagal2
Btw...Rahmat Shah itu kalo ngga salah bokapnya Raline Shah "5cm"