Jakarta, Aktual.co — Pakar Hukum Pidana Prof Romli Atmasasmita menilai kasus yang menjerat mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum terlihat dicari-cari.

Hal ini, dikatakan dia terlihat jelas dari adanya penetapan Anas sebagai tersangka dan untuk kasus lainnya, selain penerimaa gratifikasi kasus hambalang.

Menurut Romli, setiap penyidik yang ingin melakukan pemeriksaan terhadap seseorang maka wajib menyampaikan apa yang menjadi tuduhan tersebut.

"Mestinya ditanya pasal berapa tuduhannya apa," kata Guru Besar Unpad ini, usai diskusi di Kawasan SCBD, Jakarta Rabu (22/1).

Selain itu, menurut Romli berlarutnya kasus tersebut, hingga penyidik membutuhkan waktu hampir satu tahun untuk hanya melakukan upaya penahanan, juga menjadi catatan negatif.

"Karena biasanya kalau sudah tersangka langsung ditahan ini sudah lama baru ditahan. Kelihatan mencari-cari," kata dia.

Oleh karena itu, Romli mengaku sepakat dengan sikap Kuasa Hukum Anas, Adnan Buyung Nasution yang menyarankan Ketum PPI untuk bungkam.

Sebab menurut Romli, jika tuntutan dan pasalnya tidak jelas, seseorang boleh menolak untuk diperiksa.

"Boleh seperti itu, kalo gak dijelasin boleh menolak," kata Dosen Hukum yang pernah ditahan dalam kasus Sisminbakum tersebut.

Sebelumnya Pengacara Senior, Adnan Buyung Nasution saat mendampingi Anas dalam pemeriksaan pertamanya setelah ditahan, menyarankan agar Anas untuk bungkam.

Pasalnya, kata Buyung dengan tegas, bahwa apa yang dilakukan KPK terhadap Anas sangat tidak mencerminkan rasa berprikemanusiaan dalam perkara hukum.

"Saya larang Anas jangan menjawab satu katapun. Saya menantang waktu sidang saja kalau begini caranya. Kalau KPK tetap mau melanggar hukum tidak mau menghormti hak asasi orang," tegas Buyung.

http://m.aktual.co/hukum/174921romli-nilai-kpk-cari-cari-kesalahan-anas

------------

Dua pakar senior sudah berbicara. Belum lagi pakar2 lainnya. Kalo ada kaskuser yang masih hijau coba bantah, namanya mempermalukan diri sendiri