Hasil survai yang dilakukan Riset Pol-Tracking Institute menempatkan lima partai politik yang mempunyai pemberitaan negatif tertinggi. Dari kelima partai tersebut Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Golkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Hanura, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menempati posisi teratas 23,87 %.

Sedangkan Partai Demokrat sebesar 31,4 persen, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 11,8 persen, Partai Golkar 10,9 persen, dan Partai Hanura 4,5 persen.

"Dalam survei tersebut menunjukkan jika PKS menjadi partai yang mempunyai pemberitaan negatif paling tinggi dibanding partai lainnya karena kasus hukum dan korupsi yang mendominasi pemberitaan partai ini,"jelas Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda AR saat jumpa pers di Morrisey Serviced Apartment & Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2014).

Dalam pemaparan risetnya bertajuk “Menangkap Geliat Pemberitaan Partai Politik Sepanjang 2013”, Hanta mengungkapkan, riset media monitoring dilakukan dengan metode purposive sampling pada 15 media yang terdiri dari lima media cetak, lima media online, dan lima media televisi.

Pengumpulan data sendiri, menurut Hanta, dilakukan antara tanggal 1 Februari sampai 24 Desember 2013. Faktor issue korupsi ini yang mendominasi pemberitaan partai dinilai bisa menyebabkan partai yang bersangkutan gagal dalam persaingan di Pemilu.

“Temuan di atas tentu mengkonfirmasi hasil survei nasional Pol-Tracking pada 13 September – 11 Oktober lalu yang menyebutkan bahwa faktor korupsi adalah faktor paling berpengaruh terhadap kegagalan partai politik pada pemilu mendatang, dibanding faktor lainnya,” tegas Hanta

Sumber : http://www.hariankota.com/2014/01/in...rot-media.html