Berikut ini kisah nyata yang dialami oleh teman ane sesama pesepeda..

Silahkan disimak ceritanya, Agan2 dan aganwati semua..


Nyaris dilindas Bus Wisata Blue Star (Surat untuk Manajemen)

Selamat siang,

Sebagai pengguna jalan umum, saya sangat kecewa dan kesal dengan prilaku yang dilakukan sopir bus Blue Star, Nopol B 2172 -yang pada hari Minggu, sekitar pukul 05.20 berada di wilayah stasiun Lenteng Agung.

Saya ceritakan kronologisnya.

1. Pukul 05.15-05.20, saya yang bersepeda menuju arah Jakarta dari Depok (posisi paling kiri di jalan raya, melaju dengan kecepatan 30 km/jam) dilewati bus Blue Star yang -memang- sudah menyalakan lampu sign kiri (menunjukkan hendak berbelok ke kiri). Masalahnya, posisi saya sejak awal ada di depan bus, dan ketika melewati saya pun, baru kepala busnya -saya berada di posisi 1/4 bagian depan bus.

2. Tiba-tiba bus sedikit ambil ancang-ancang ke kanan dan belok cepat ke arah kiri. Saya, yang Alhamdulillah, sudah pernah melakukan touring Jakarta-Bali sendirian, P. Bali - P. Komodo, sigap refleks sambil terkejut setengah mati. Saya langsung berteriak,"Hey, Berengsek! Gila luh mau bunuh orang apa?" -saya kira, saya bisa menerima jika saat itu sopir bus langsung meminta maaf.

3. Tapi sopir bus malah menjawab,"Udah kasih sign... mana sepeda, ada lampunya nggak?" - - - sebuah pertanyaan konyol. Sepeda memang tidak ada lampu. Tapi saya pastikan pada saat itu saya memakai 2 lampu di depan (1 merk Zefal LED, 1 merk Folker LED) 1 lampu belakang (kelap-kelip). Karena sikap sopir tersebut, emosi saya memuncak dan mengeluarkan kata kotor yang menunjukkan penis pria -hal yang nyaris tidak pernah saya lakukan. Dan, saya segera merapatkan sepeda ke pinggir untuk mengajak duel.

4. Sopir Anda, yang nyaris merenggut nyawa saya dengan bersikap angkuh di jalan raya, turun sambil membawa golok yang masih ada dalam sarungnya. Saya ulang, keluar sambil membawa GOLOK. Dan, karena ia sudah berlaku keterlaluan, maka saya segera merangseknya -menahannya agar tidak sempat membuka golok.

5. Kami segera dipisahkan oleh tukang ojeg -yang awalnya geram pada sopir namun kemudian takut saat ia keluar membawa golok. Dan dipisahkan juga oleh dua orang tentara.

Dari peristiwa ini, saya minta:

1. Saya minta sopir bus dan pihak manajemen Blue Star tadi meminta maaf kepada saya (Nomor telepon 0812 9476516).

2. Pihak manajemen semestinya memberi tahu bahwa pesepeda memiliki hak di jalan raya. Saya yang ber B2W nyaris setiap hari adalah pesepeda yang taat pada aturan lalu-lintas. Apa yang dilakukan sopir bus Anda adalah memotong jalur orang -meskipun ia hanya pesepeda.

3. Pihak manajemen semestinya memberitahu para sopirnya bahwa membawa senjata tajam hanya membuat mereka lebih arogan di jalan raya. sekali lagi, itu tidak menyelesaikan keadaan.

4. Saya memberi kesempatan ishlah melalui email ini. Tapi jika tidak ada tanggapan, maka selain saya bekerja di media (kebetulan saat nyaris terlindas bus Anda, saya sedang ada acara bersepeda dengan para wartawan -rekan-rekan saya. Beberapa kawan saya meminta tindakan lebih lanjut, tapi saya memilih berbaik sangka terlebih dahulu) maka mungkin saya akan melakukan tindakan yang diperlukan.

5. Saya tahu bahwa manajemen Blue Star yang saya lihat dalam website adalah manajemen yang mengutamakan kenyamanan dan keselamatan -bukan hanya pada penumpangnya, namun juga pada pengguna jalan lain. Saya berharap bahwa tindakan ini adalah yang terakhir dilakukan oleh sopir Anda.

Salam hangat,

Gilang



Tembusan untuk saat ini: B2W Indonesia